HEPI NU YEAR 2010
segenap anggota PSS TITIK HITAM mengucapkan selamat tahun baru 2010,
Semoga di tahun ini PSS makin jaya.. from wates with love, from wates
to PSS..
vs
segenap anggota PSS TITIK HITAM mengucapkan selamat tahun baru 2010,
Semoga di tahun ini PSS makin jaya.. from wates with love, from wates
to PSS..
pertandingan pada senin besok sangat diharapkan publik pendukung PSS . mereka megharapkan kemenangan yg ke 2 di kandang. adalah Persipro Probolinggo lawan selanjutnya bagi tim PSS pada senin 21 Desember 2009.
mari kita berdo'a untuk kejayaan PSS Sleman agar meraih poin penuh pada laga besok sore. PRIDE PSS Sleman, TITIK HITAM Wates Kota, Rawe-rawe rantas malang-malang putung !!
Setelah sekian lama mengunggu tanpa kepastian yang jelas akhirnya sore tadi PSS berhasil melumpuhkan perlawanan PSBI Nlitar dengan skor 2-1
Gol PSS dicetak oleh Anang Hadi dan M.Eksan (penalti)
Kemenangan yang begitu berarti bagi pendukung PSS karena ini merupakan kemenangan perdana Elang Jawa di hadapan pendukungnya sendiri.
PSS TITIK HITAM: From Wates with love,From Wates to PSS
RAWE RAWE RANTAS..MALANG MALANG PUTUNG
bannu.
PSS Sleman bisa terkendala anjloknya mental para pemainnya untuk merebut kemenangan atas tamu PSIR Rembang, dalam lanjutan Liga Utama 2008-2009 di stadion Maguwoharjo, Rabu ( 6/5 ) sore. Hal ini diungkapkan Manajer Tim PSS Drs. Rumadi saat dihubungi, kemarin
Menurutnya, mental pemain PSS kini perlu mendapat perhatian karena baru saja mengalami 4 kali kekalahan beruntun. ''Jika tak terus diberi motivasi baik oleh pengurus maupun pelatih, bisa saja mentalnya down meski main di kandang sendiri, ''ujarnya.
Pelatih PSS Maman Durachman menyatakan, PSIR mempunyai pertahanan cukup solid. Sehingga pemainnya harus berhati-hati untuk menghadapinya. Maman mengisyaratkan memasang satu pemain yang bisa membantu pertahanan maupun serangan untuk mewujudkan target kemenangan
Source : kedaulatan rakyat
Meski nilainya dikurangi 3 karena kalah WO dari tuan rumah Perseman Manokwari, namun PSS Sleman dipastikan sudah aman dari ancaman degradasi. Pasalnya nilai PSS setelah dikurangi 3, yakni 24 masih di atas nilai maksimal yang bisa diperoleh Persekabpas Pasuruan yang kini berada di posisi paling buncit dengan nilai 17.
Hal itu disampaikan Manager Teknik PSS Drs. Bambang Nurjoko saat dihubungi, Minggu ( 3/5 ) kemarin. Meski demikian managemen tetap berharap dalam dua pertandingan terakhir di kandang sendiri, meraih kemenangan untuk menembus papan tengah.
Untuk itu, lanjut Bambang, kini managemen terus berupaya agar para pemain dapat gajian sebelum pertandingan melawan PSIR Rembang. Ini dilakukan agar semua pemain bisa tampil maksimal. Menghadapi PSIR nanti, PSS bisa turun komplet, sehingga optimis dapat merebut poin penuh.
kedaulatan rakyat
Pemain PSS Sleman akan menerima gaji bulan April, Selasa (5/5) atau sehari sebelum menjamu PSIR Rembang, dalam lanjutan kompetisi Liga Utama PSSI di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Meski sampai Sabtu (2/5) kemarin, uang belum di tangan, namun manajemen optimis. Disampaikan Sekum PSS Djaka Waluya, Sabtu (2/5), PSS memang kesulitan dana.
Betul yang dikatakan Wakil General Manager Jufrial lalu, bahwa Sleman sebetulnya banyak duit namun karena aturan, maka tak bisa membuat dana dari Pemda cair untuk PSS. Akibatnya manajemen PSS harus gali lubang tutup lubang menyelesaikan kompetisi. Manajemen sudah bersyukur bila bisa mengikuti kompetisi sampai selesai dan tak degradasi.
Gagalnya PSS ke Manokwari, bagi manajemen bukan langkah kurang sportif, namun sebagai wujud tanggungjawab terhadap pemain. Manajemen masih banyak utang pada pemain, terutama pemain dalam putaran pertama.
Sementara asisten pelatih PSS Lafran Pribadi mengatakan, Sabtu sore kemarin tak menjalani latihan dan akan dimulai Senin pagi di Stadion Tridadi Sleman. Menjelang menghadapi PSIR, Rabu (6/5), PSS hanya melakukan latihan untuk memantapkan barisan depan dan jaga kondisi pemain.
Guna mempersiapkan pertandingan tersebut, Panpel akan mengadakan rapat Senin (4/5) malam di Gedung BPKKD Sleman. Dalam rapat akan dibahas masalah pelaksanaan pertandingan, agar berjalan sukses, aman dan lancar.
kedaulatan rakyat
Badai krisis pemain kembali mendera PSS. Dua pilar utama PSS Slamet Nurcahyo dan Fahrudin mengalami cedera cukup serius. Pinggang Cahyo memar setelah bertabrakan dengan pemain Persebaya Surabaya. Sedang kaki Fahrudin juga cedera usai terkena tackling pada pertandingan serupa. Akibat cedera ini keduanya tidak ikut dalam laga ujicoba yang digelar Jumat (2/5) lalu.
Cedera kedua pemain ini cukup membuat cemas tim pelatih. Sebab, keduanya merupakan pilar inti dan vital di tim PSS. Slamet adalah motor serangan PSS. Pergerakan pemain asal Malang itu sering merepotkan pertahanan lawan. Assist dari pemain bernomor 11 ini juga memanjakan para striker PSS.
Slamet juga tergolong pemain yang cukup produktif. Bahkan, pemain jebolan Persebaya Surabaya ini tercatat sebagai top score di Laskar Super Elang Jawa. Sudah tujuh gol berhasil disumbangkan Slamet bagi PSS. Gol terakhir dicetak Slamet di klub yang sempat membesarkannya, Persebaya.
Tidak adanya Slamet ini dipastikan mengurangi kekuatan PSS. Apalagi, selama ini serangan PSS selalu bertumpu padanya. ”Dia ruh tim. Kalau tidak ada dia, suplai bola tidak ada,” kata Asisten Pelatih PSS Lafran Pribadi.
Sama seperti Slamet, Fahrudin juga merupakan pilar PSS. Meski baru mendapatkan tempat pada skuad utama setelah memasukai putaran kedua, penampilan Fahrudin terus membaik. Bahkan, saat ini pemain didikan klub lokal PSS ini selalu menempati starting eleven di skuad pujaan Slemania.
Cedera yang menghinggapi kedua pemain itu tentu saja membuat tim pelatih PSS cemas. Apalagi, para punggawa PSS ditarget harus bisa merebut dua laga akhir di kandang. Yakni melawan PSIR Rembang (6/5) dan Persiku Kudus (10/5). ”Kami cemas juga. Karena keduanya adalah pilar tim. Kalau keduanya tidak bisa tampil kekuatan PSS akan berbeda,” ujarnya lagi.
Lafran berharap cedera yang dialami kedua pilar intinya ini tidak parah. Sebab, apabila kedua benar-benar absen pada dua pertandingan kandang mendatang merupakan kerugian besar bagi PSS. ”Target meraih poin maksimal juga sulit terelasisasi. Tapi, saya yakin cedera kedunya tidak parah dan bisa bergabung kembali seperti semula,” harapnya.
radar jogja
Berterima kasihlah pada Persigo Gorontalo yang menjungkalkan Persema Malang dengan skor 3-1 di Gorontalo. Dengan hasil ini, Persebaya Surabaya akhirnya mendongkel Persema dari puncak setelah meredam PSS Sleman dengan dengan skor 2-1 (1-1) di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Rabu (28/4).
Soepangat, announcer di Persebaya, mengumumkan hasil laga Persema-Persigo yang berlangsung di Gorontalo ketika laga di Tambaksari memasuki babak kedua. Kedua tim sama-sama mengemas 52 poin, namun "Bajul Ijo" unggul selisih gol.
Kubu PSS Sleman unggul lebih dulu lewat gol mantan pemain Persebaya, Slamet Nurcahyo pada menit ke-29. Bajul Ijo menyamakan kedudukan lewat gol Andik Vermansyah (foto) pada menit ke-41. Sedangkan Taufiq kembali menjadi penyelamat lewat golnya pada menit ke-52.
Tanpa kehadiran bek Anderson da Silva yang didera cedera, benteng pertahanan Persebaya mudah dijebol. Di babak perdana, Nugroho Mardiyanto kurang giat menangkal tusukan dari sisi kiri yang digalang Slamet Nurcahyo dan Singangjono.
Petaka akhirnya terjadi ketika sundulan Sinangjono yang berada di kotak penalti disambut Slamet Nurcahyo yang menunggu di bibir gawang tanpa kawalan. Nugroho hanya terpekur menyaksikan si kulit bundar merobek gawang yang dijaga Endra Prasetya.
"Kebugaran memang jadi kendala, pemain kalau sudah terlalu capek, mau menggerakkan kaki saja susah, apalagi berpikir," ujar Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan seusai laga.
Hampir sepanjang babak pertama, Persebaya tidak berhenti melancarkan serangan. Hanya saja serangan yang dibangun monoton dan mudah terbaca lawan. Andri Gepeng Budianto yang dipercaya menjadi starter justru gagal menghidupkan irama pertandingan.
Kecekatan Andik akhirnya berbuah juga sebelum babak pertama usai. Andik yang menggiring bola dari lapangan tengah sempat beradu satu lawan satu dengan gelandang PSS Anang Hadi. Dengan kecepatan kakinya, Andik mengelabui Anang dan langsung melesakkan bola ke gawang.
Di babak kedua, Taufiq yang juga mencetak gol ketika Persebaya menjamu PSIR Rembang kembali mempersembahkan gol keduanya pada musim kompetisi ini. Namun, permainan Persebaya tidak juga berkembang.
Duet Jairon dan Andi Odang pun terlalu kelelahan dan minim koordinasi. Sementara serangan sayap lebih banyak digencarkan Anang Maruf, sontak sayap kiri kurang berfungsi.
Buruknya kinerja di lini depan membuat pelatih Arcan Iurie mengganti Jairon dengan Purwanto pada menit ke-57. Sedangkan Andi Odang diganti dengan Lucky Wahyu pada menit ke-67.
Pola 3-6-1 tidak juga ampuh. Lucky tidak berfungsi sama sekali. Penetrasi ke kubu lawan pun mulai berkurang dan pemain semakin kedodoran. "Jadwal kami sangat padat, ini pertandingan ke lima sepanjang April. Kami masih melawan Persis Solo akhir minggu," ujar Ibnu.
PSS Sleman yang mengandalkan pemain lokal mampu mengimbangi Persebaya. Serangan balik yang cepat menjadi modal "Elang Jawa" yang diperkuat striker-striker yang unggul kecepatan lari.
Laga ini juga berhenti tiga menit lebih awal. Wasit Suharto (Jakarta Selatan) meniup peluit ketika pertandingan memasuki menit ke-87. "Tidak apa-apa, kepemimpinan wasit cukup bagus kok. Persebaya memang lebih solid," ujar asisten pelatih PSS Sleman Lafrand Pribadi. [sin/kompas]
slemania.or.id
PSS Sleman bakal menjalani laga cukup berat. Kembali melakoni laga away pasukan Maman Durrahman ini akan bertandang ke markas Persebaya Surabaya Selasa (28/4). Beban berat ada di pundak Agus Purwoko dkk. Bukan hanya akan menghadapi tim bermaterikan pemain berkualitas, para punggawa Sleman juga dituntut untuk bisa meraih poin pada pertandingan ini.
Hasil positif memang menjadi target manajemen PSS. Raihan poin ini dalam rangka semakin mengamankan PSS dari ancaman degradasi. ”Adanya kebijakan pemberian walk out (WO) membuat kami harus mengamankan setiap laga,” ujar Manajer Tim PSS Bambang Nurjoko kemarin.
Selain untuk mengamankan posisi, hasil positif ini dalam rangka mengembalikan kepercayaan para punggawa Sleman yang baru saja mengalami dua kali kekalahan beruntun. Dua kekalahan PSS didapatkan saat bertandang ke markas PSIM dan Persiba Bantul. ”Target kami jangan sampai kalah. Minimal dapat poin,” tegasnya.
Diakui, dua hasil buruk telah membuat mental anak-anak Sleman menurun. Untuk memulihkan mental dan psikologi, program recovery harus dilakukan tim pelatih. ”Tapi, syukurlah kondisi anak-anak sudah kembali pada performa terbaiknya,” katanya.
Mewujudkan raihan poin memang bukan pekerjaan yang gampang. Apalagi, lawan yang dihadapi Persebaya tim yang bertabur bintang. Apalagi, pada lawatan ini PSS hanya akan membawa 16 orang pemain. ”Meski dengan skuad minimal kami optimistis akan tetap bisa meraih poin,” lontarnya.
Bertandang ke markas Persebaya, Maman Durrahman hanya akan membawa 16 pemain dan dua oficial. Mimimnya jumlah pemain yang dibawa tidak terlepas dari kebijakan manajemen yang membatasi kouta pemain. ”Untuk mengurangi biaya jumlah pemain memang dibatasi,” kata Maman.
Tak hanya itu, dalam rangka mengurangi biaya, pemain juga hanya diberikan kesempatan menginap satu hari. Fasilitas uji lapangan yang disediakan panitia pelaksana juga tidak akan digunakan. ”Beban pengeluaran memang sedang kami tekan. Karena saat ini kondisi klub sedang tidak dana,” tuturnya.
Sedang nama-nama pemain pemain yang akan dibawa pada tur Surabaya, Maman belum bisa menyebutkan. Penentuan pemain baru akan dilakukan sore ini pada sesi latihan terakhir. ”Baru besok sore ditentukan. Kami serahkan semuanya pada kewenangan pelatih,” tandasnya.
radar jogja
Menyadari lawan yang bakal dihadapi cukup berat, pelatih PSS Maman Durrahman mulai mengubah strategi. Menghadapi laga away di kandang Persebaya Surabaya Selasa (28/4), penerus estafet Yudi Suryata ini menyiapkan strategi defensif.
Strategi ini siap diterapkan Maman dalam rangka upaya mencuri poin di kandang Green Force,, julukan Persebaya. ”Bukannya tidak aktif tapi saya kira lebih aman jika dengan strategi bertahan,” ujar Maman kemarin.
Strategi bertahan ini tidak terlepas dari perbedaan materi pemain antara PSS dengan tuan rumah. Tim yang juga berkostum hijau ini dihuni pemain berpengalaman. Seperti Mat Halil dan Anang Ma’ruf. Persebaya juga memiliki pemain asing yang mempunyai skill baik.
Bukan hanya itu, saat ini, Persebaya juga diarsiteki pelatih yang cukup berpengalaman, Arcan Iurie untuk menangani Anang Ma’ ruf dkk. Terbukti, dengan dipegang Arcan permainan Persebaya menjadi lebih ofensif. ”Karena secara kualitas mereka lebih unggul, saya kira lebih aman dengan bermain bertahan,” urainya.
Untuk mengoptimalkan lini pertahanan, formasi 3-5-2 kembali dimatangkan. Bahkan, untuk lebih memperkuat lini tengah, Maman rencanananya hanya akan menempatkan seorang striker di depan. ”Mereka punya lini tengah yang bagus. Jadi, kami harus bisa mengimbanginya,” urainya.
Meski fokus pada pertahanan, skema serangan tetap disiapkan Maman. Ia mengaku berupaya mencuri poin dengan mengandalkan strategi serangan balik. ”Meski bertahan kalau ada kesempatan, strategi serangan balik tetap saya siapkan. Apalagi sekarang Eka Santika sudah sembuh dari cedera. Semoga kondisinya semakin membaik,” terang Maman.
Sedang untuk mengoptimalkan lini depan, Maman juga telah menyiapkan second line untuk mencuri poin. Beberapa pemain dengan speed tinggi disiapkan agar bisa memanfaatkan peluang yang ada. ”Hanya, semuanya tergantung situasi di lapangan nanti,” tandasnya.
radar jogja
Badai krisis pemain yang menerpa PSS mulai mereda. Kondisi tim pujaan Slemania ini kembali solid menyusul pulihnya sejumlah pemain yang sempat terkapar akibat dihantam cedera.
Striker andalan Eka Santika yang mengalami cedera lutut sudah mampu bermain kembali. Pemain pinjaman dari PS Pro Duta Bandung ini sudah mulai bermain.
Pada pertandingan uji coba melawan PS Browijoyo di Stadion Maguwoharjo kemarin, pemain yang telah menyumbangkan empat gol bagi PSS ini sudah bergabung dalam tim. Bahkan, dia berhasil mencetak tiga gol dari 12 gol yang tercipta pada laga yang berakhir untuk kemenangan PSS 12-0 (5-0).
Basri Lohi dan Sinangjono juga mendulang hat-trick. Sedang Anwarudin, Slamet Nurcahyo, Anang Hadi, Busari, Katno, dan Kukuh masing-masing menyumbangkan satu gol.
”Kondisi tim kembali full. Eka sudah pulih kembali,” ujar pelatih PSS Maman Durahman di sela pertandingan.
Eka memang tidak tampil selama maksimal 90 menit. Pemain yang biasa mengenakan nomor punggung 77 ini hanya turun pada babak kedua.
Tampilnya kembali Eka membuat asa PSS untuk segera menemukan permainan ternakin kian tinggi. ”Biar dia adapatasi dulu dengan cederanya,” tutur Maman.
Pada pertandingan ini, rencana Maman melakukan rotasi belum begitu terlihat. Sejak babak pertama, mantan arsitek PSIM ini tetap menurunkan formasi inti. Di tengah, trio gelandang Slamet Nurcahyo, Anang Hadi, dan Kukuh Ardiyanto dipertahankan. Sinangjono dan Busari diduetkan di lini depan.
Lini belakang dipercayakan kepada trio Anwarudin, Abda Ali, dan Fahrudin. Mereka didukung dua bek sayap masing-masing Agus Purwoko dan Agus Pujiono.
”Awalnya memang mau ada rotasi. Tapi, setelah dipertimbangkan peluang meraih poin di Persebaya ada. Jadi, pemain inti yang tetap saya pertahankan,” urainya.
Usai menghadapi Persebaya pada Selasa (28/4), PSS juga akan tandang ke Perseman Manokwari. Dibandingkan melawan Perseman, peluang meraih poin dinilai lebih besar saat menyambangi kandang Persebaya.
Meski kualitas pemain Persebaya lebih baik dibanding Perseman, faktor nonteknis dianggap nyaris tidak ada saat tanding di Surabaya. ”Kalau di Manokwari, saya nggak bisa menjamin. Makanya, kami fokus pada pertandingan ini untuk bisa mencuri poin,” urainya.
Mulai pulihnya kebugaran beberapa pilar inti tersebut semakin memompa kepercayaan diri Maman. Dia mengaku optimistis bisa meraih poin saat melawan Persebaya. ”Kondisi tim sekarang full team. Jadi, kesempatan meraih poin juga lebih banyak,” tandasnya.
radar jogja
Nasib apes PSS Sleman melawat ke dua tim saudaranya, PSIM Jogjakarta dan Persiba Bantul membuat emosi punggawanya meninggi. Pasalnya, secara permainan tim yang berjuluk Laskar Super Elang Jawa tersebut mampu mengimbangi tuan rumah. Hanya, mereka tidak puas dengan kepemimpinan sang pengadil lapangan hijau.
Agar dapat mempersiapkan timnya dengan maksimal jelang laga away menghadapi Persebaya Surabaya dan Perseman Manokwari, Pasukan Hijau pun dituntut colling down."Kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Kami menyikapinya sebagai pelecut semangat meraih hasil lebih baik di pertandingan selanjutnya,"papar, Maman Durahman, pelatih, PSS, kemarin.
Mantan coach asisten Sofyan Hadi di PSIM itu tak ingin kekalahan anak didiknya menganggu latihan. Saat ini, ia fokus pada pembenahan mental bertanding yang mengalami penurunan.
Mengenai hasil pertandingan melawan Persiba, Maman pun sudah enggan membicarakannya. Ia pun juga tak ingin memperpanjang masalah ini ke Komisi Disiplin PSSI, selaku lembaga yang berwenang.
"Buat apa membawanya, nanti hasilnya paling-paling juga bisa ditebak. Tapi, juga menghabiskan biaya pergi ke Jakarta. Padahal, saat ini kami tahu kondisi tim ini dengan finansial,"imbuhnya.
Untuk melupakan kekalahan tragis itu, latihan tim yang pernah masuk empat besar kompetisi Divisi Utama ini baru memulai latihan Senin mendatang."Hari ini (kemarin) kami memang meliburkan semua kegiatan.Pemain yang berasal dari luar daerah bisa memanfaatkannya untuk berkumpul keluarga. Supaya sekembalinya berlatih pemain benar-benar dalam keadaan fresh,"ujarnya.
Bang Maman (sapaan akrab Maman Durahman) ini pun akan berusaha memaksimalkan sisa waktu yang ada. Untuk mengembalikan performance Slamet Nurcahyo dkk. Apalagi, nantinya lawan yang akan dihadapi merupakan tim yang memiliki raport baik di laga kandang.
"Dua tim itu (Persebaya dan Perseman, red) merupakan tim yang bermaterikan pemain top. Selain itu, sangat sulit mencuri poin terutama saat bertanding melawan Persebaya,"tandasnya.
Selain pembenahan mental, pasukannya minggu depan juga akan digenjot dengan latihan fisik. Lantaran, jarak tempuh yang harus dilalui tim pujaan Slemania ini cukup jauh dan memforsir tenaga mereka.
"Sulit mendapatkan hasil terbaik pada lawatan kali ini. Apalagi kami harus menempuh perjalanan ke Manokwari usai bertanding menghadapi Persebaya,"lontarnya. (eri/radarjogja)
www.slemania.or.id
YOGYAKARTA -Persis berhasil menahan imbang tuan rumah PSIM 0-0 dalam lanjutan kompetsisi Divisi Utama di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, kemarin.
Hasil itu membuat mereka memetik empat poin dalam lawatannya di DIY. Sebelumnya, anak-anak asuhan Edward ’’Edu Tjong’’ menang tipis 1-0 atas Persiba Bantul.
Menghadapi ’’Laskar Mataram’’, anak-anak Solo pada awal babak pertama lebih banyak bertahan. Lini belakang yang digalang mampu meredam serbuan M Eksan dan Santoso.
Kendati demikian, tuan rumah mempunyai kesempatan mencetak gol melalui tembakan jarak jauh Fadjar Listiantoro. Namun, bola yang dilepaskannya melaju kencang di atas mistar gawang Wahyu Tri Nugroho. Sampai wasit Suharto mengakhiri babak pertama, tak ada gol yang tercipta.
Babak Kedua
Pada babak kedua, anak-anak asuhan Bambang KW kembali bermain agresif. Namun, serangan-serangan itu bisa dimentahkan lawan. Bahkan tim tamu nyaris membobol gawang Ony Kurniawan. Namun, bola tembakan Santoso melenceng di sebelah kiri gawang PSIM. ’’Kami bangga dengan permainan disiplin anak-anak. Ini hasil yang cukup bagus,’’ kata Edu.
Sebaliknya, Bambang mengaku kecewa terhadap permainan timnya, karena selalu tergesa-gesa saat memanfaatkan peluang. ’’Ya inilah sepak bola,’’ katanya.
Pada saat yang sama, Persiba Bantul memenangi derby DIY. Dalam pertandingan di Stadion Sultan Agung itu, anak-anak asuhan Nandar Iskandar menumbangkan PSS Sleman 3-1 (0-0).
Ketiga gol tuan rumah itu masing-masing diciptakan Ugik Sugiyanto menit 48, Ezequiel Gonzales menit 54, dan Johan Manaji menit 85. Tim tamu memperkecil kekalahan melalui Busari pada menit 80.(sgt-22
http://www.suaramerdeka.com/
Peter Lipede yang absen saat dijamu PSIM Yogya, sudah siap membela PSS lagi untuk menghadapi Persiba. Pada latihan kemarin, Lipede sudah bergabung dan pagi ini akan melakukan uji coba di Bantul. Pelatih PSS Maman Durachman mengaku lega setelah Lipede muncul dalam latihan itu, karena membuat barisan belakang timnya bisa turun komplet.
Sedangkan Manajer Tim PSS Drs Rumadi mengatakan, Lipede sudah tak ada masalah dengan manajemen sehingga kini sudah siap main. Lipede sendiri ketika dihubungi mengaku, sebenarnya sejak melawan PSIM siap main, namun dari pihak manajemen yang tidak memperbolehkannya main. “Saya ingin setiap klub yang saya bela selalu tampil baik dan menang,” katanya.
Ketua Slemania R Supri Yoko menyatakan, kegagalan PSS merebut poin dari PSIM harus ditebus dengan merebut poin di Bantul. Maka ia berharap pada pelatih untuk menurunkan susunan terbaiknya. Ia juga menilai saat melawan PSIM, PSS turun tanpa greget, sehingga nampak main lamban.
kedaulatan rakyat
Hasil yang bertolak belakang didapat dua tim DIJ, PSIM Jogja dan Persiba Bantul yang kemarin (12/4) sama-sama bermain di kandang. Menghadapi saudara mudanya, PSS Sleman, PSIM berhasil mendulang poin penuh dalam lanjutan putaran kedua Liga Indonesia di Stadion Mandala Krida kemarin (12/4).
Tim berjuluk Laskar Mataram ini sukses membungkam Super Elang Jawa, 2-0. Dua gol PSIM dilesakkan Muhammad Eksan pada menit ke-39 (penalti) dan 54.
Sedang Persiba yang di atas kertas diunggulkan harus menelan pil malu dalam laga perdana usai libur panjang kampanye. Beraksi di depan belasan ribu pendukungnya, Paserbumi, The Reds menyerah 0-1 dari Persis Solo di Stadion Sultan Agung.
Tak seperti yang diharapkan, penampilan tim polesan Nandar Iskandar itu jauh dari kualitas biasanya. Bahkan, satu peluang emas dari titik putih tak mampu dimanfaatkan sempurna oleh kapten tim Kahudi Wahyu Widodo pada menit ke-79. Tim kebanggaan wong Bantul itu harus menerima kekalahan kedua di kandang setelah gelandang tengah Persis, Imam Rochmawan, menjebol gawang Agus Marwanto pada menit ke-44.
Pertemuan dua tim DIJ di Mandala Krida berlangsung penuh tensi tinggi. Tim asuhan Bambang Kawijiyono (BKW) tampil ngotot demi menjaga kans lolos dari jeratan degradasi. Tak sia-sia, perjuangan keras Marjono dkk berbuah manis tiga poin.
Ngototnya kedua tim pada laga kemarin, membuktikan rumor main mata tidak benar. Janji tetap bersikap profesional dibuktikan Agus Purwoko dkk. PSS bermain penuh percaya diri dan menekan meski mendapat pressing mental dari ribuan Brajamusti.
’’Ini hasil yang patut diraih PSIM. Mereka bermain dengan baik dan semangat tinggi. Ini adalah kemenangan kita bersama karena PSS dan PSIM adalah bersaudara,’’ tutur Media Officer Drs Rumadi usai pertandingan.
Sayang pada laga bersaudara ini masih saja diwarnai sikap tidak sportif dari suporter tuan rumah. Secara terorganisasi, pendukung setia PSIM tetap saja bernyanyi dengan nada-nada provokatif terhadap Slemania, bahkan Paserbumi (suporter Persiba Bantul). Tak hanya itu, satu buah keranda bertuliskan PSS dan Slemania dibakar sekelompok suporter yang mengenakan kaos bertuliskan Antislemania.
Radar Jogja
Laga derbi PSS kontra PSIM (12 April) dan Persiba (16 April) ternyata sudah sangat dinantikan para punggawa Super Elang Jawa. Menghadapi dua laga bersaudara tersebut, anak-anak Sleman telah mempersiapkan diri dengan maksimal. ”Kami sudah siap. Baik lahir maupun batin,” lontar gelandang serang PSS Anang Hadi kemarin.
Secara fisik, Anang mengaku, terus menggembleng diri agar bisa bermain maksimal pada laga krusial tersebut. Antara lain dengan meningkatkan intensitas latihan, di luar program rutin dalam tim. “Saya menambah latihan sendiri. Sebab, saya ingin bisa bermain maksimal pada laga ini. Ini merupakan laga yang spesial. Ini pertama kali saya berlaga dalam suasana derbi,” paparnya.
Bukan hanya fisik, mental dan psikologis juga disiapkan. Ia mengungkapkan iklim derbi yang cenderung berbeda, diantisipasi dengan terus meningkatkan kondisi mental dan psikologisnya. ”Semoga saja mental saya tidak terpengaruh sehingga bisa bermain dengan baik,” paparnya.
Pemain didikan AMS Seyegan ini menegaskan akan bermain all out jika diberikan kepercayaan untuk turun pada laga derbi tersebut. ”Saya janji akan bermain habis-habisan,” janjinya.
Anang mengaku bukan hanya dirinya yang mempersiapkan diri menghadapi laga derbi ini. Hampir sebagian besar pemain juga menyiapkan diri menyongsong dua laga derbi. ”Semuanya juga mempersiapkan diri. Teman-teman juga siap bermain total,” terangnya.
Kesiapan menghadapi laga derbi juga diungkapkan striker PSS Eka Santika. Pemain yang baru saja sembuh dari cedera ini menegaskan tidak akan melepas laga derbi begitu saja. Meski timnya sudah terlepas dari ancaman degradasi, dirinya menyatakan akan akan bermain maksimal. ”Saya juga akan berupaya kembali mencetak gol kembali,” tandasnya.
Sementara pada sesi latihan kemarin, Pelatih PSS Maman Durrahman kembali memberikan finishing touch kepada Agus Purwoko dkk. Selain itu, para punggawa PSS juga mendapat materi kerjasama tim.
Pada latihan ini, dua pemain asing PSS Peter Lipede dan Felix Ndukwe kembali tidak menampakkan diri. Berdasarkan informasi yang diperoleh koran ini keduanya belum bersedia mengikuti program latihan karena menuntut hak-haknya segera dipenuhi.
“Kami tetap latihan dengan pemain seadanya dulu. Yang penting jalan dulu. Soal dua asing itu kewenangan manajemen. Kami hanya soal teknis saja,” lontar Maman singkat. (
PARTAI penuh gengsi kembali digeber di Jogja. Kali kedua PSIM berjumpa PSS di rumput hijau di musim kompetisi Liga Indonesia tahun ini. Tak dipungkiri persaingan kedua tim bersaudara tersebut hampir selalu menaikkan tensi selama pertandingan berlangsung.
Terlebih bagi kedua kelompok suporter Brajamusti dan Slemania. Gesekan antarsuporter tak pernah terhindarkan saat kedua tim tersebut berjumpa. Meski kesepakatan tiga wadah suporter DIJ – Brajamusti, Slemania, dan Paserbumi – sudah menjadi komitmen bersama, tetap saja ada yang melanggar kesepakatan tersebut.
Insiden antargrassroot pun, harus diakui, pasti terjadi setiap tim Laskar Mataram bertemu dua tim DIJ lainnya, baik PSS maupun Persiba. Berbagai imbauan baik dari masing-masing petinggi organisasi suporter, panpel, aparat keamanan, maupun tokoh-tokoh sepak bola DIJ, rupanya, tak mempan untuk menghilangkan “permusuhan” yang tak sepantasnya terjadi sesama warga Jogja (DIJ).
Hanya sekadar mengingatkan, insiden memalukan saat Persiba bertamu di Stadion Mandala Krida tahun lalu. Dimana penonton yang diduga warga Bantul disweeping sekelompok pendukung tuan rumah PSIM, hingga jatuh korban. Apakah sikap tidak “dewasa” itu akan dilakukan lagi pada pertemuan PSIM kontra PSS sore nanti?
Apalagi, santer terdengar bakal ada aksi balas dendam atas insiden di Stadion Maguwoharjo (saat derbi pertama, Red). Semoga saja tidak. Kondusifitas Kota Jogja, semua orang mengharapkan tetap terjaga aman. Terlebih, saat ini, pascapemilu keamanan Kota Jogja menjadi perhatian bersama.
Tak kondusifnya keamanan setiap laga derbi justeru kerugian bagi panpel. Seharusnya panpel bisa meraup laba dari penjualan tiket pertandingan, akhirnya harus buntung karena penonton enggan mendatangi partai yang seharusnya menjadi kebanggaan publik bola di DIJ.
Ketegasan sikap petugas keamanan, kiranya, menjadi peran utama dalam pertandingan bergengsi ini. Namun, semua pihak menginginkan suasana aman dan kondusif tetap memayungi Kota Jogja. Arogansi fanatisme suporter semestinya pula menjadi hal positif dalam membangun sepak bola DIJ. Karena boleh dibilang, Jogja adalah barometer nasional sepakbola berbasis intelektual. Kini, tinggal siapa yang memiliki “intelektual” tersebut.
radar jogja
Brajamusti mendukung keputusan Panpel PSIM yang menolak suporter PSS bertaribut Slemania dalam laga derbi Minggu (12/4) besok. Atas keputusan tersebut, Brajamusti pun mengaku memahami dalam koridor untuk menjaga nilai-nilai sportivitas, menjaga stabilitas masyarakat Kota Jogja dan DIJ pascapemilu, dan menghormati kesepakatan antarsuporter DIJ untuk tidak saling mengunjungi.
“Kami akan ikut mengamankan keputusan Panpel PSIM. Brajamusti berharap kepada Panpel terutama petugas portir pintu masuk dapat bersikap tegas untuk melarang masuk setiap penonton yang kedapatan membawa atau memakai atribut pendukung PSS,” ujar Presiden Brajamusti Agung Damar Kusumandaru.
Guna memenuhi target kemenangan di laga menentukan besok, Brajamusti juga berharap kepada manajemen maupun para pemain PSIM agar bisa menjaga kondisi fisik dan mental menjelang laga derbi ini. “Brajamusti akan memberikan dukungan all out. Bagi kami laga ini merupakan laga krusial, bukan karena partai derbi DIJ, namun empat laga kandang terakhir harus diamankan untuk lepas dari zona Degradasi,” lanjutnya.
DPP Brajamusti pun mengimbau kepada seluruh laskar untuk memberikan dukungan secara tertib dan positif. Wadah suporter PSIM ini meminta anggotanya untuk tertib dijalan, mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menggunakan knalpot blombongan serta tertib masuk ke dalam stadion Mandala Krida dengan membeli tiket. “Karena dengan membeli tiket berarti sudah sangat membantu untuk pendanaan PSIM,” timpal Wakil Sekjend Brajamusti Eko Satrio Pringgondani.
Demi suksesnya pertandingan kandang ini, DPP Brajamusti akan mengadakan pertemuan laskar di Sekretariat Brajamusti malam ini. “Kami harapkan seluruh perwakilan laskar dapat hadir dalam rapat koordinasi ini,” sambungnya.
radar jogja
Sebelum Mengeelar pertandingan PSIM Yogya melawan PSS SLeman dalam lanjutan Liga Utama 2008-2009, Minggu 12/4 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Panpel Pertandingan PSIM Yogya berencaba mempertemukan pengurus Brajamusti dan Slemania. Wakil Ketua Panpel PSIM Drs. Sukamto menyatakan,pertemuan itu sebenarnya telah diagendakan beberapa waktu lalu. Namun karena jadwal kompetisi diundur, maka pertemuan pun ditunda.
"Tujuan utama pertemuan itu untuk mempersatukan kedua kelompok supporter guna mensukseskan laga PSIM lawan PSS. Tujuan olahraga untuk prestasi, menanamkan jiwa sportivitas dan mempererat kesatuan bangsa. Jangan malah olahraga menimbulkan perpecahan," tandasnya saat dihubungi KR, kemarin.
Untuk Mengamankan laga itu, Panpel PSIM menambah jumlah personel keamanan menjadi dua kali lipat dari biasanya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, petugas akan melakukan sweeping benda-benda keras dan tajam serta minuman keras. Panpel juga menolak kedatangan supporter beratribut Slemania, sesuai dengan kesepakatan tiga wadah supporter DIY, yakni Brajamusti, Slemania, dan Paserbumi untuk tidak saling mengunjungi.
Sementara General MAnager PSS, R Joko Handoyo berhasil mempertemukan Peter Lipede dan bapak asuhnya, Hendricus Mulyono, yang akrab disapa Mbah Mul untuk menyelesaikan masalah mereka di gedung Bappeda SLeman, selasa 7/4 malam. Menurut Joko, pada pertemuan ini, sempat terjadi perdebatan alot, namun akhirnya tercapai kesepakatan dan masalahnya dianggap selesai. Lipede pun dipastikan bisa memperkuat PSS dalam menghadapi PSIM.
PSS harus menyelesaikan kompetisi yang masih menyisakan 6 kali pertandingan. Dengan nilai yang diraih sekarang, Joko tetap optimis PSS tak akan terdegradasi. Bahkan ia berharap PSS dapat mencapai target, yakni menang di kandang dan seri di luar kandang, sehingga dalam 6 kali pertandingan sisa ini masih bisa menambah 10 poin.
Joko juga menyatakan bahwa PSS masih memiliki hutag kepada para pemain PSS di putaran pertama yang saat ini tidak memperkuat PSS lagi. Bahkan managemen sempat dipanggil PSSI karena masalah ini. Tapi PSS telah menjelaskan semuanya dan managemen tetap akan memberikan gaji para pemain lama sesuai kesepakatan, tapi karena kini PSS belum punya dana maka gaji akan diberikan secara mencicil.
kedaulatan rakyat.
Potensi golput pada Pemilu 2009 tampaknya akan cukup besar. Bukan hanya melanda kalangan mahasiswa, golput juga terjadi pada pemain sepakbola. Setelah Persiba Bantul, para pemain PSS dan PSIM tampaknya juga memilih tidak menggunakan hak pilihnya.
Sama seperti yang diungkapkan para pemain Persiba alasan utama tidak digunakannya hak pilih ini karena mepetnya jadwal kompetisi dengan pelaksanaan pemilihan umum. ”Liburnya cuma sehari. Malah nanti capek yang didapat,” ujar gelandang bertahan PSS Abda Ali.
Abda mengaku memilih tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini. Selain waktu libur hanya sehari, ia mengaku tidak tahu harus memberikan hak suaranya kepada calopn legislatif (caleg) siapa. ”Calegnya juga nggak kenal. Daripada pulang bingung mau nyontreng siapa, mendingan nggak usah pulang,” tuturnya.
Selain itu, tidak digunakannya hak suara ini karena kesulitannya mengurus surat undangan menyontreng. Ia mengaku tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan hak pilih jika berada di daerah lain. ”Kartu saya di rumah. Mau menggunakan hak pilih di sini nggak tahu caranya,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Anwarudin. Pemain kelahiran Semarang ini mengaku juga tidak akan pulang ke kampung halamannya hanya untuk ikut pemilu. Ia tidak ingin kepulangannya justeru akan menurunkan kondisi fisiknya. ”Saya khawatir nanti kecapekan. Padahal, putaran kompetisi juga akan dimulai kembali Minggu (12/4),” urainya.
Pilihan golput juga menjadi keputusan beberapa pemain PSIM. Bek PSIM Joni Sukirta juga mengaku tidak akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu ini. Ia mengaku bingung mau memilih siapa pada Pemilu 2009 ini. ”Saya juga bingung mau milih siapa. Mending nggak usah ikut pemilu,” tuturnya.
Gelandang PSIM Wawan Sucahyo juga mengaku tidak tahu memberikan suaranya kepada siapa. Ia juga mengaku tidak mengenal pada caleg yang maju pada pemilu tahun ini. ”Daripada bingung mending golput aja,” tandasnya.
radar jogja
Maunya untung malah buntung. Itulah yang terjadi pada PSS pada l;aga persahabatan kemarin. Inginnya mematangkan kondisi tim, justeru petaka yang didapat. Meski berhasil memenangkan pertandingan laga ujicoba melawan PS Argomulyo di Stadion Tridadi kemarin harus dibayar mahal tim berjuluk Super Elang Jawa ini.
Cedera striker andalan PSS Eka Santika kembali kambuh. Turun sejak babak pertama, Eka harus keluar setelah cedera ligamen lutut kirinya kambuh. Cedera ini dipicu setelah bertabrakan dengan pemain belakang Argomulyo. Akibat terjatuh pada posisi tidak tepat, cedera Eka pun kambuh.
”Itu cedera yang didapat saat melawan Persibom Bolmong lalu. Hanya, karena tadi jatuh dengan tumpuan lutut, cedera ini kembali kambuh,” ujar dokter tim PSS dr Arif Yuliwibowo usai pertandingan.
Arif mengungkapkan cedera Eka tidak terlalu parah. Dengan terapi, cedera ini bisa kembali seperti semula. ”Perlu sedikit terapi saya yakin bisa pulih kembali,” ujarnya.
Ketika ditanyakan peluang untuk tampil pada pertandingan derbi melawan PSIM, Arif mengaku belum bisa memastikan. Ia menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan sebelum laga digelar. ”Kalau sudah pulih bisa bermain kembali. Tapi, apabila akan tetap diturunkan dengan di blok, Eka bisa turun,” urainya.
Cedera yang diderita Eka ini tentu saja membuat resah pelatih PSS Maman Durahman. Pria pengganti Yudi Suryata ini mengaku sempat khawatir dengan cedera yang didapatkan Eka. Hanya, ia menegaskan Eka tetap bisa dimainkan pada pertandingan laga derbi lawan PSIM 12 April. ”Nggak apa-apa kok. Cuma salah jatuh tadi. Lihat saja besok sudah ikut berlatih kembali,” tuturnya.
Sementara pada pertandingan ini, PSS kembali meraih kemenangan besar. Agus Purwoko dkk berhasil menggunduli PS Argomulyo 12-0 (5-0). Bermain dengan komposisi skuad utama sejak babak pertama, PSS berhasil memasukkan lima gol pada babak pertama. Lima gol ini dicetak Eka (3 gol) dan Busari (2 gol).
Sedang pada babak kedua, dengan komposisi tak banyak berubah PSS berhasil menambah tujuh gol. Tiga gol disumbangkan Sinangjono. Sedang Basri, Busari, Katno, Otot masing-masing satu gol.
”Hanya untuk menjaga kondisi tim saja. Kondisi anak-anak masih terjaga hingga saat ini. Semoga situasi ini bisa berjalan hingga akhir kompetisi nanti,” harapnya.
Pada pertandingan ini kembali bek PSS Peter Lipede tidak ikut bergabung. Tak diketahui, dimana keberadaan pemain asal Nigeria ini. Ketika dikonfirmasikan kepada manajemen, Media Officer PSS Drs Rumadi mengaku tidak tahu. ”Dia tidak kasih kabar. Mungkin sedang ada masalah. Nanti akan kami cek,” tandasnya.
radar jogja
Kondisi fisik dan teknik pemain PSS, saat ini, menunjukkan peningkatan. Itu setelah digenjot dengan latihan fisik di Pantai Parangkusumo, Sabtu (4/4) kemarin. Namun, pekerjaan berat masih menunggu pelatih Maman Durrahman menjelang laga derbi kontra PSIM pekan depan.
Maman mengakui pihaknya sebenarnya juga harus menjaga motivasi anak asuhnya. Di dua laga sebelum libur kampanye lalu, semangat bertanding Slamet Nurcahyo dkk tengah berada di puncak.
Mereka (skuad PSS) berhasil menunjukkan permainan penuh greget. Baik saat menyerang maupun bertahan. Laskar Super Elang Jawa ini, bahkan berhasil membungkam duo Sulawesi, Persigo Gorontalo dan Persibom Bolaang Mongondow.
“Yang saya takutkan bukan kondisi fisik atau permainan tim. Tapi, semangat mereka karena telah memenuhi target,” jelasnya, kemarin.
Ketakutan pelatih yang menggantikan posisi Yudi Suryata ini, cukup beralasan. Pasalnya, kini skuad Super Elja, tidak dibebani target kemenangan dari laga derbi tersebut. Slamet cs hanya dituntut dapat mencuri poin dan menunjukkan permainan terbaiknya.
Maman pun saat ini fokus berkonsentrasi pada pematangan anak didiknya. Finishing touch dan playing organization yang sempat ditakuti lawan, akan ia coba asah kembali. “Fisik pemain sudah banyak yang mulai pulih. Bahkan, ada yang menunjukkan hasil maksimal dari latihan kemarin,” terangnya.
Tim polesannya ini pun tinggal membutuhkan penyempurnaan di sisa waktu latihan pekan ini. Maman akan memanfaatkan sisa waktu ini untuk mengembalikan level permainan Agus Purwoko cs.
“Saya akan berusaha memaksimalkan sisa waktu yang ada untuk menjaga motivasi bahkan bisa meningkat saat harus turun di Stadion Mandala Krida nanti,”cetusnya.
Melawan tim tetangga, Maman sebenarnya bertindak sebagai kuda hitam. Jika punggawanya bermain maksimal, bukan mustahil kemenangan dapat dipersembahkan. Apalagi, tim lawan menyandang beban berat meraih tiga poin di laga nanti.
Latihan rutin pun sudah ia susun lengkap. Sesuai dengan waktu yang ada. Saat berlaga nanti, ia pastikan, pasukannya sudah berada seperti semula kala menghadapi Persibom maupun Persigo.
”Saya pribadi menghadapi PSIM merupakan pertandingan penting. Gengsi yang tersaji di pertandingan ini sangat kuat. Untuk itu saya ingin kembali mempertahankan dominasi kami dari mereka,” imbuhnya.
radar jogja
Menjelang bergulirnya kembali putaran kedua Liga Indonesia 12 April, kondisi tim PSS semakin mantap. Tim berjuluk Super Elang Jawa ini telah menunjukkan kembali performa terbaiknya. Kondisi ini terlihat pada hasil ujicoba melawan PS Jalan Godean (Jago) di Stadion Maguwoharjo kemarin.
Dijajal klub divisi satu Pengcab PSSI Sleman ini, Agus Purwoko dkk kembali siap menatap sisa laga di putaran kedua. Bertanding di bawah guyuran hujan para punggawa Sleman berhasil menggunduli PS Jago 9-0. ”Anak-anak sudah kembali ke performa terbaiknya,” kata Pelatih PSS Maman Durrahman.
Meski baru saja menjalani libur cukup lama, Slamet Nurcahyo cs telah kembali menunjukkan kerja sama tim yang padu. Kerja sama antarlini sudah terjalin dengan baik. Performa terbaik pada tiga laga sebelum jeda kompetisi terlihat pada uji tanding kemarin.
Lini depan PSS juga telah menunjukkan ketajamannya kembali. Duet baru Eka Santika dan Busari kembali memperlihatkan kematangannya. Busari mencetak tiga gol, sedang Eka yang baru saja sembuh dari cedera juga berhasil mencetak dua gol. ”Semoga duet ini bisa terus padu agar bisa menjadi pasangan yang tajam,” harap Maman.
Pada pertandingan persahabatan kemarin, Maman kembali mencoba memasang duet Busari dan Eka Santika sebagai alternatif lini depan Super Elang Jawa. Sebelumnya, Maman lebih sering menduetkan Eka Santika dengan Sinangjono. ”Ini untuk alternatif apabila salah satu mengalami cedera. Tapi ternyata hasilnya dari dua kali diujicoba duet ini cukup baik,” terangnya.
Maman baru memasukkan Sinangjono pada babak kedua di laga kemarin. Sinang dipasangkan dengan striker muda PSS Katno. Meski tampil di babak kedua, Sinang tetap menunjukkan ketajamannya. Pemain yang direkrut dari klub Pesak Kuningan ini berhasil memborong dua gol. Sedang dua gol di babak kedua disumbangkan Katno dan Basri.
”Tujuan ujicoba ini untuk melihat kematangan tim dan mematangkan formasi menjelang lanjutan kompetisi,” terangnya.
Meski sudah memperlihatkan kematangannya, Maman tampaknya belum puas. Mendekati lanjutan kompetisi mendatang, kematangan tim kebanggaan Slemania itu akan kembali dijajal. ”Rencananya masih ada satu kali ujicoba lagi. Hanya, nanti lihat perkembangannya,” imbuh Media Officer Drs Rumadi.
radar jogja
Pemain asing Ndukwe Feliks dipastikan lepas dari PSS Sleman, setelah pemain yang sudah lama menghilang ini, bertemu Manajer Tim PSS Drs Rumadi, Senin (30/3) di rumahnya Condongcatur, Depok, Sleman. Menurut Rumadi, Feliks datang meminta gaji namun tak dipenuhi karena selama ini tidak ikut latihan.
Feliks juga menyampaikan niatnya untuk keluar dari PSS. Untuk itu, Feliks diminta segera mengajukan surat pengunduran diri, karena tanpa ada surat dari PSS ia juga akan sulit untuk pindah ke klub lain. PSS sendiri juga tidak mempermasalahkan jika Feliks mundur, karena selama ini, selain tidak ikut latihan juga dinilai tak disiplin.
Feliks menghilang sejak PSS menjamu Persigo Gorontalo di Stadion Maguwoharjo, yang lalu. Sebelumnya ia pergi tanpa pamit dan datang pun tanpa laporan. Hal ini membuat para pemain PSS lainnya tak simpati pada Feliks. Sejak itu Feliks tak pernah muncul di lapangan, maka manajemen meminta Feliks untuk mengundurkan diri.
Sedangkan Pelatih PSS Maman Durachman mengatakan, kini pihaknya terus membenahi tim baik fisik ataupun teknik. Latihan fisik dilakukan pada pagi hari, sedang sore hari banyak melakukan latihan teknik.(kedaulatan rakyat)
Laga derbi PSS kontra PSIM (12 April) dan Persiba (16 April) ternyata sudah sangat dinantikan para punggawa Super Elang Jawa. Menghadapi dua laga bersaudara tersebut, anak-anak Sleman telah mempersiapkan diri dengan maksimal. ”Kami sudah siap. Baik lahir maupun batin,” lontar gelandang serang PSS Anang Hadi kemarin.
Secara fisik, Anang mengaku, terus menggembleng diri agar bisa bermain maksimal pada laga krusial tersebut. Antara lain dengan meningkatkan intensitas latihan, di luar program rutin dalam tim. “Saya menambah latihan sendiri. Sebab, saya ingin bisa bermain maksimal pada laga ini. Ini merupakan laga yang spesial. Ini pertama kali saya berlaga dalam suasana derbi,” paparnya.
Bukan hanya fisik, mental dan psikologis juga disiapkan. Ia mengungkapkan iklim derbi yang cenderung berbeda, diantisipasi dengan terus meningkatkan kondisi mental dan psikologisnya. ”Semoga saja mental saya tidak terpengaruh sehingga bisa bermain dengan baik,” paparnya.
Pemain didikan AMS Seyegan ini menegaskan akan bermain all out jika diberikan kepercayaan untuk turun pada laga derbi tersebut. ”Saya janji akan bermain habis-habisan,” janjinya.
Anang mengaku bukan hanya dirinya yang mempersiapkan diri menghadapi laga derbi ini. Hampir sebagian besar pemain juga menyiapkan diri menyongsong dua laga derbi. ”Semuanya juga mempersiapkan diri. Teman-teman juga siap bermain total,” terangnya.
Kesiapan menghadapi laga derbi juga diungkapkan striker PSS Eka Santika. Pemain yang baru saja sembuh dari cedera ini menegaskan tidak akan melepas laga derbi begitu saja. Meski timnya sudah terlepas dari ancaman degradasi, dirinya menyatakan akan akan bermain maksimal. ”Saya juga akan berupaya kembali mencetak gol kembali,” tandasnya.
Sementara pada sesi latihan kemarin, Pelatih PSS Maman Durrahman kembali memberikan finishing touch kepada Agus Purwoko dkk. Selain itu, para punggawa PSS juga mendapat materi kerjasama tim.
Pada latihan ini, dua pemain asing PSS Peter Lipede dan Felix Ndukwe kembali tidak menampakkan diri. Berdasarkan informasi yang diperoleh koran ini keduanya belum bersedia mengikuti program latihan karena menuntut hak-haknya segera dipenuhi.
“Kami tetap latihan dengan pemain seadanya dulu. Yang penting jalan dulu. Soal dua asing itu kewenangan manajemen. Kami hanya soal teknis saja,” lontar Maman singkat.
radar jogja
Duet dua striker Eka Santika dan Busari tampaknya akan menjadi pilihan pelatih PSS Maman Durahman di laga lanjutan sisa kompetisi mendatang. Ini setelah pada pertandingan ujicoba lawan PS Persada kemarin, duet dua pemain ini terus menunjukkan kematangannya.
Bukan hanya semakin padu, kedua pemain ini juga berhasil mencetak sebagian besar gol kemenangan PSS. Pada pertandingan yang digelar di Stadion Maguwoharjo itu, PSS melumat PS Persada 9-0 (3-0).
Meski baru dimasukkan pada babak kedua, Busari berhasil mencetak empat gol. Sedang Eka juga menunjukkan ketajamannya. Pemain pinjaman dari klub Pro Duta Bandung ini berhasil mencetak tiga gol. Sedang sisanya dicetak Katno (2 gol) serta Sinangjono dan Abda Ali masing-masing mencetak satu gol.
Busari dan Eka Santika memang jarang disandingkan di lapangan. Pada setiap laga PSS, Maman lebih sering memainkan duet Eka dan Sinangjono. Sedang, Busari lebih sering ditempatkan sebagai pemain gelandang.
Hanya, kesuksesan Busari menunjukkan ketajamannya dalam beberapa laga terakhir PSS telah mengusik mantan pelatih PSIM itu. Kondisi ini makin membuktikan kepercayaan Maman kepada Busari saat PSS melawan Persigo Gorontalo.
Diturunkan sebagai juru gedor menggantikan Eka Santika yang sedang dibekap cedera, Busari mampu menyeploskan dua gol di gawang Laskar Laholite tersebut. ”Duet Busari dan Eka memang bisa menjadi salah satu pilihan formasi ideal,” ujar Manajer Tim PSS Bambang Nurjoko kemarin.
Selain memasang duet Busari dan Eka, pada laga kemarin, Maman juga mulai memainkan formasi alternatif. Belum bergabungnya dua pemain asing PSS Felix Ndukwe dan Peter Lipede, diantisipasi Maman dengan memasang pengganti kedua pemain asing tersebut.
Menggantikan posisi Felix, Maman menyiapkan gelandang muda Anang Hadi sebagai gelandang serang mendampingi Slamet Nurcahyo. Sedang posisi Lipede untuk sementara digantikan Agus Pujiono. ”Memang harus ada alternatif formasi lain sehingga tidak muncul ketergantungan pada pemain asing,” tambah Bambang.
Bambang mengaku manajemen tidak mengetahui alasan ketidakhadiran kedua pemain dari Nigeria tersebut. ”Hanya, dari informasi yang kami terima kedua mogok karena belum mendapatkan bayaran dari bapak asuh,” terangnya.
Ia mengaku meski menjadi tanggung jawab bapak asuh, manajemen tetap bertanggung jawab atas eksistensi para pemain PSS tersebut. Untuk itu, dalam waktu dekat manajemen akan mencoba menjadi mediator dan menyelesaikan persoalan yang terjadi. ”Kami akan berupaya menjembatani. Semoga saja semuanya bisa kembali baik,” harapnya.
radar jogja
Pemain asing PSS Sleman, Peter Lipede, hingga Kamis (26/3) melakukan aksi mogok tak mau bergabung mengikuti latihan, karena gaji bulan Februari belum diterima. Sedang dalam ujicoba, PSS menggasak Sindutama, Mlati, 11-0, di Stadion Maguwoharjo.
Pelatih PSS Maman Durachman usai pertandingan mengatakan, barisan pertahanan timnya masih perlu dibenahi, terutama untuk persiapan bila tim tak bisa komplet. Seperti saat ini, Lipede belum muncul sehingga kalau berlanjut sampai saat pertandingan lawan PSIM Yogya, harus sudah siap dengan penggantinya.
Manajer tim PSS Drs Rumadi menambahkan, PSS kembali melakukan ujicoba, 2 April lawan Jago FC, di Stadion Maguwoharjo. Tentang Lipede yang belum muncul di lapangan, Drs Rumadi mengatakan, pemain tersebut memang belum mendapat gaji bulan Februari.
Ini bisa terjadi karena manajemen belum mendapat dana dari bapak asuh pemain tersebut, sehingga belum ada dana membayar Lipede. Sedang untuk pemain lokal semua sudah beres, sehingga tetap aktif menjalani latihan. ”Manajemen tentu segera membayar gaji pemain asing tersebut, setelah mendapat dana dari bapak asuh,” kata Rumadi.
kedaulatan rakyat
u PSS Sleman merencanakan tiga pertandingan ujicoba sebelum dijamu PSIM yang akan dimulai, besok sore di Stadion Maguwoharjo. Pelatih PSS Maman Durachman menyatakan, latihan kemarin, masih difokuskan untuk pemulihan fisik dan meningkatkan team work.
Sedangkan Manajer Tim PSS Drs Rumadi mengatakan, pemain asing Ndukwe Feliks nampaknya memang sudah enggan untuk bergabung dengan PSS. Terbukti kendati sudah datang ke Sleman, namun tak mau ketemu dengan manajemen. Menurutnya, Feliks akan meminta surat pada PSS, namun karena tak mau ketemu menajemen, sehingga surat belum bisa diberikan.
Dua pemain asing yaitu Peter Lipede dan Ndukwe Feliks belum muncul dalam latihan perdana PSS di Stadion Tridadi, Sleman, Senin (23/3) pagi, seusai diliburkan 9 hari. Striker asal Bandung, Eka Santika juga izin belum bisa ikut latihan ini.
Pada latihan itu, para pemain PSS menjalani tes fisik dalam bentuk lari 15 menit dengan hasil lumayan dan menunjukkan stamina mereka tetap terjaga selama diliburkan. Pelatih PSS Maman Durachman mengatakan, rata-rata pemain dapat menjaga kondisinya dengan baik, kalaupun ada penurunan, hanya sedikit.
Busari mempunyai stamina terbaik setelah dari lari 15 menit berhasil menempuh putaran terbanyak dibanding teman-temannya. “Kami senang dengan anak-anak bisa menjaga kondisi,” kata Maman,.
Tentang dua pemain asing yang belum datang, Maman mengungkapkan, Lipede dengan alasan gajinya belum dibayar, sehingga malas latihan. Sedang Feliks tak diketahui sebabnya, karena pemain ini memang tidak muncul sejak melawan Persigo Gorontalo lalu. Setelah tes fisik pagi, sore harinya melakukan latihan teknik di Stadion Maguwoharjo.(kedaulatanrakyat)
Kekhawatiran munculnya sentimen kedaerahan pada laga sisa pertandingan kompetisi divisi utama, ditepis Manajemen PSS. Meski sudah memastikan timnya lepas dari jurang degradasi, PSS tetap akan menjunjung sportivitas pada sisa laga sisa. “Kami tetap bermain dengan sportif. Tidak ada main mata atau melepas laga, meski berhadapan dengan tim dari satu daerah,” tegas Manajer Tim PSS Bambang Nurjoko kemarin.
Bukan hanya Persekapbas Pasuruan yang akan menggelar laga dengan tim satu daerah. Pada sisa laga sisa, PSIM juga menggelar laga dengan tim satu daerah yakni PSS. Laga PSIM kontra PSS akan digelar 12 April. Laskar Mataram, julukan PSIM, akan bertindak sebagai tuan rumah.
“Target kami tetap sama dengan laga yang lain, yakni tidak kalah di pertandingan tandang,” tegas Bambang.
Bambang mengungkapkan tindakan tidak sportif hanya akan merugikan klub. Bukan hanya suporter, masyarakat juga akan memberikan cap negatif. “Image jelek ini tidak hanya pada pemain dan pelatih, manajemen juga terkena imbas akibat tindakan ini. Dan cap ini akan terus terbawa sampai kapan pun,” urainya.
Perilaku tidak sportif juga akan semakin menambah panjang persoalan dunia persepakbolaan di Indonesia. Padahal, saat ini seluruh tim sedang berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap citra negatif yang melekat pada klub maupun PSSI. “Dan kami (PSS, Red) tetap akan konsisten mengikuti kompetisi dengan sportif,” janjinya.
Bukan hanya lawan PSIM, saat menghadapi saudara mudanya Persiba Bantul, Laskar Super Elang Jawa itu juga tetap akan bermain dengan jiwa sportifitas tinggi. Usai bertandang ke markas PSIM, PSS juga akan kembali melakoni laga derbi DIJ lawan Persiba Bantul 16 April. “Dengan tim manapun, PSS tetap pegang itu (sportif). Baik itu di laga kandang maupun away,” tandasnya.(radarjogja)
Penjualan tiket pertandingan menjadi salah satu lumbung pemasukkan untuk pembiayaan bagi tim PSS. Tapi itu dulu, sebelum musim kompetisi Liga Indonesia tahun ini. Kini, Panpel PSS yang dibebani target mengurus sumber pendanaan itu harus berupaya tidak terus nombok.
Ketika Tiket Pertandingan Tak Menjadi Sumber Pemasukkan
SEJAK putaran kedua kompetisi Divisi Utama musim ini lalu, Panpel PSS harus mengetatkan ikat pinggang. Hasil yang diperoleh dari hasil tiket menonton laga PSS itu tak lagi mampu menutup biaya operasional pertandingan.
Setiap laga sejak putaran kedua, pemasukkan dari penonton di Stadion Maguwoharjo tak pernah lebih dari angka Rp 100 juta. Beruntung, satu laga saat PSS menjamu Persibom Bolaang Mongondow Senin (9/3) silam, Panpel mengantongi uang tontonan sebesar Rp 103 juta.
“Biaya operasional panpel memang cukup besar dengan menyewa stadion total sekitar Rp 120 juta. Dulu memang ditarget, tapi dengan kondisi seperti ini, bak-bok (impas) saja sudah bagus,” papar Sekretaris Panpel Haris Sutarta SE kepada Radar Jogja.
Ada dua faktor yang menjadi pengaruh besar bagi animo penonton (Slemania). Kondisi kualitas tim menjadi faktor utama. Selama putaran pertama, performa tim yang dipenuhi pemain-pemain layak jual, mampu menyedot penonton sehingga panpel tak harus nomboki biaya operasional.
“Yang juga mempengaruhi jumlah animo penonton adalah jadwal pertandingan. Kalau di luar hari Minggu (libur) jelas penonton menurun. Apalagi dengan kondisi tim seperti saat ini. Seperti saat menjamu Persigo Gorontalo (Jumat, 13/3) lalu, kami hanya dapat Rp 83 juta sekian. Padahal PSS baru saja menang dari Persibom,” urai Kasubid Pendaftaraan Pendataan Kantor BPKKD Sleman itu.
Panpel PSS memang mengeluh dengan jadwal yang dilakoni skuad Laskar Super Elang Jawa selama musim kompetisi tahun ini. Sejak diputarnya Liga Indonesia September tahun lalu, PSS tidak pernah menggelar laga kandang di hari libur. “Pernah sekali Sabtu di putaran pertama lalu dan saat menjamu Persibom yang kebetulan hari libur nasional. Itu saja,” lanjutnya.
Kondisi minimnya animo publik Sleman untuk menonton aksi tim kesayangannya itu, disikapi Panpel PSS dengan sportif. Panpel mengurangi honorarium anggotanya sebesar 50 persen. “Padahal tugasnya sangat berat. Harus menyiapkan seluruh persiapan laga kandang. Mau bagaimana lagi itu yang bisa kami lakukan,” tandas Haris.
Sebetulnya ada pos pengeluaran yang bisa dikurangi demi menekan biaya operasional. Yakni jatah biaya operasional aparat keamanan. Namun, panpel merasa tak berdaya ketika pihak aparat keamanan tak mau menurunkan jumlah personelnya. Dan ternyata, jatah itu bukan hanya untuk aparat yang bertugas di stadion (saat pertandingan berlangsung) saja. Tapi juga untuk petugas yang ada di jalan-jalan menuju stadion.
Jatah operasional di pos ini mencapai 25 hingga 30 persen dari keseluruhan biaya operasional. “Hitung saja kira-kira berapa dari rata-rata biaya operasional. Kami juga nggak bisa apa-apa, katanya ini sudah pengamanan standar. Nggak bisa ditekan lagi,” tukas Ketua Panpel Hardo Kiswoyo SE.
Agus Wahyu- Radar Jogja
PSS Sleman harus mengasah duet penyerang Eka Santika dan Sanangjono Wijaya sebelum menghadapi PSIM, 12 April, di Stadion Mandala Krida Yogya. PSS memulai latihan Senin (23/3) pagi di Stadion Tridadi, Sleman. Pelatih PSS Maman
Durachman menyatakan, dalam latihan perdana setelah diliburkan, akan dilakukan tes fisik. Ia berharap kondisi pemain tak drop seperti saat libur sebelumnya, karena masih banyak masalah teknik yang harus dibenahi.
Seperti barisan depan masih belum maksimal, Sinang yang baru mulai produkif masih harus diasah lagi agar lebih produktif. Eka Santika juga mengalami hal sama. Namun jika ia sudah sembuh dari cedera kaki, bisa diandalkan duet dengan Sinang. Manajer Tim PSS Drs Rumadi mengatakan, sebelum lawan PSIM, PSS harus melakukan ujicoba, baik dengan klub lokal dari Sleman maupun dari luar Sleman.
kedaulatan rakyat
Beberapa persoalan yang sempat mengguncang PSS Sleman diharapkan tidak sampai membuat goyah tim tersebut. Pondasi tim yang telah terbangun selama ini diyakini mampu menjadi penopang Super Elang Jawa menuntaskan kompetisi Divisi Utama.
Kekompakan tim yang selama ini ada menjadi kunci utama. Kekompakan semua elemen di PSS dapat menjadi modal berharga untuk terus berprestasi.
”Tidak usah terpengaruh dengan persoalan yang ada. Karena, sudah ditangani manajemen dan pengurus,” tutur Manajer Tim PSS Bambang Nurjoko kemarin.
Beberapa waktu terakhir, PSS digoncang berbagai persoalan. Di antaranya, desakan tututan pemenuhan hak pemain yang kini bergabung. Selain itu, muncul pula desakan serupa dari mantan pemain PSS ke PSSI.
Kondisi diperparah dengan adanya beberapa pemain yang berulah. Sikap segelintir pemain ini potensial mengancam dan mengganggu stabilitas tim.
”Kami harap semua persoalan yang terjadi ini tidak mempengaruhi stabilitas tim. Karena, ini bisa membuat target yang dicanangkan pengurus tidak tercapai,” tuturnya.
Salah satu kunci PSS mampu menorehkan prestasi gemilang selama ini adalah terbangunnya kebersamaan antarseluruh elemen tim. Kebersamaan pemain, pelatih, dan pengurus merupakan modal kuat untuk mencapai target tinggi yang dipatok di awal musim.
”Keberhasilan PSS melepaskan diri dari jurang degradasi merupakan bukti kekompakan itu. Untuk itu, kami berharap kondisi ini dijaga dengan baik hingga akhir musim,” harapnya.
Manajemen akan terus berupaya menyelesaikan persoalan yang ada. Pemain yang berpotensi merugikan dan merusak keharmonisan tim sangat mungkin akan diberi tindakan tegas.
”Seperti Feliks misalnya. Karena melakukan tindakan indisipliner, dia akan mendapat sanksi yang tegas. Sebab, pelanggaran yang dibiarkan akan mengganggu stabilitas tim,” urainya.
Sikap tegas manajemen ini diharapkan dipahami para pemain lainnya. Selain itu, skuad Super Elang Jawa yang masih bergabung diminta tidak memikirkan persoalan di luar tim.
”Saya harap pemain fokus pada latihan dan pertandingan. Untuk persoalan di luar tim, itu menjadi tanggung jawab manajemen,” tandasnya.
radar jogja
Manajemen PSS menargetkan bisa menambah 10 poin dari 6 pertandingan sisa yang bakal dilakoni tim ‘Laskar Sembada’ ini untuk mengakhiri kompetisi. Target 10 poin itu diharapkan bisa diperoleh dengan dua kali menang dan 4 kali seri. Bila itu dapat diwujudkan maka PSS akan mengumpulkan nilai akhir 37. Demikian disampaikan Manajer Tim PSS Drs Rumadi saat dihubungi kemarin.
Menurut Rumadi, target tersebut dinilai wajar, karena untuk merebut kemenangan di luar kandang dinilainya sulit. Untuk itu manajemen menargetkan setiap main di luar kandang hanya merebut satu poin. Sedang untuk di kandang memang harus menang. Untuk memenuhi target ini, manajemen PSS tidak memberikan libur panjang pada para pemain.
slemania.or.id
Keputusan PSSI yang menunda semua jadwal pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia selama masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2009 hingga 12 April mendatang, berdampak pada membengkaknya pembiayaan tiga tim sepakbola yang ada di DIY.
pembengkakan tersebut menyangkut beban gaji, dan uang makan pemain. Karenanya tiga tim Divisi Utama yang ada di DIY, PSS Sleman, PSIM Jogja dan Persiba Bantul menerapkan penjadwalan ulang latihan dan penambahan waktu liburan kepada pemain.
Manajer PSIM, Imam Priyono mengatakan dengan adanya penundaan jadwal kompetisi sepakbola, telah membuat membengkaknya beban anggaran yang disiapkan oleh pihaknya. Padahal sejak awal pihaknya telah menjadwalkan gaji pemain hanya akan selesai pada Mei 2008.
“Anggaran yang kami siapkan naik jadinya, padahal kondisi keuangan yang sedang dialami oleh PSIM Jogja sedang mengalami masa sulitnya. Akibat penundaan kami harus bekerja lebih keras, karena gaji menjadi mundur sebulan dan uang makan bakal bertambah 25 hari,” katanya, kemarin.
Sejauh ini, terang dia, pihaknya sedang berusaha untuk pencarian dana, guna memenuhi kewajiban kepada Fajar Listiyantoro dan kawan-kawan, berupa penyediaan gaji dan uang makan serta bonus sesuai dengan kesepakatan antara pihak manjemen dengan pemain.
Beban yang sama juga dihadapi manajemen Persiba Bantul. Penundaan dua jadwal pertandingan yang diundur usai tanggal 12 April telah membuat beban pembiyaan tim bertambah.
Sejauh ini, akibat dari penundaan jadwal pertandingan, Laskar Sultan Agung, Persiba Bantul harus menunda dua pertandingan yang bakal digelar di Stadion Sultan Agung pada bulan ini. Kedua pertandingan tersebut adalah Persiba Bantul dengan Laskar Samber Nyawa, Persis Solo, yang rencananya akan digelar Rabu (18/3) diundur menjadi Minggu (12/4) dan melawan PSS Sleman yang sedianya bakal digelar Minggu(22/3) mundur menjadi Kamis (16/4).
“Memang ada pengaruhnya terhadap budjet yang ada, namun besarannya tidak terlalu besar, kami sejauh ini masih bisa sedikit berlega karena akhir pertandingan tetap akan selesai pada Mei tahun ini,” kata Sumiharto, Manajer tim Persiba Bantul.
Berbeda dengan dua tim lainnya, PSIM Jogja dan Persiba Bantul, manajemen PSS Sleman, justru telah lama memperhitungkan mengenai kemungkinan terjadi penundaan pertandingan. Karenanya, permasalahan beban gaji dan bonus pemain telah lama dipikirkan sebelum jauh sebelum masuk pertandingan perdana putaran kedua Kompetisi Sepakbola Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009.
“Kami sudah antisipasi jauh-jauh hari, mas. Dari awal kami sudah memperkirakan bakal ada penundaaan karenanya gaji yang kami siapkan kepada pemain sampai Mei,” kata Rumadi, Plt Manajer PSS Sleman.
harianjogja.com
Masyarakat Yogyakarta akhirnya harus menunda menyaksikan laga derbi PSIM kontra PSS Sleman. Kepastian penundaan akhirnya didapatkan yang sebelumnya sempat mendapatkan izin dari pihak Poltabes Jogjakarta. Pasalnya, saat pertandingan Rabu (18/4) mendatang, berbarengan dengan kampanye dua partai besar.
Polda DIY mengikuti daerah lain yang melarang pertandingan. Sebelumnya, korps penegak hukum ini melalui Kapolri memang menyerahkan perizinannya kepada Kapolda masing-masing.
Penundaan pertandingan ini tak hanya menimpa laga derbi PSS - PSIM tetapi juga pertandingan derby PSS vs Persiba Bantul.
Pihak berwajib tidak memperbolehkan laga ini digelar karena sama-sama ada pengerahan massa. Tetapi jika pertandingan digelar tanpa penonton kemungkinan diperbolehkan.
Dua laga yang akan berlangsung di bulan Maret ini akan ditunda hingga selesai masa pencoblosan 9 April 2009.
Adapun jadwal pertandingan PSS selanjutnya setelah dilakukan penjadwalan ulang adalah :
PSIM vs PSS: 12 April 2009
PERSIBA vs PSS: 16 April 2009
PERSEBAYA vs PSS: 28 April 2009
PERSEMAN vs PSS: 2 Mei 2009
PSS vs PSIR: 6 Mei 2009
PSS vs PERSIKU: 10 Mei 2009
slemania.or.id
Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) memilih menjadwalkan ulang kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009. Hal itu terungkap pada pertemuan manajer klub-klub divisi utama dengan BLI di ruang Kahuripan, Hotel Sheraton, Surabaya, kemarin (14/3).
Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono menyatakan, keputusan tersebut harus diambil, meski Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri telah mengungkapkan bahwa Polri tidak melarang bergulirnya kompetisi sepak bola nasional. ''Memang benar, Kapolri menyerahkan ke polda masing-masing,'' paparnya.
''Tapi, lebih dari separo klub terkendala masalah izin. Jadi, daripada digelar tapi tidak efektif, lebih baik dijadwalkan ulang semua sekalian,'' lanjutnya.
Joko mengungkapkan, dengan diambilnya keputusan tersebut, jadwal divisi utama otomatis mundur. Divisi utama akan kembali dilangsungkan pada 12 April. Dengan demikian, babak reguler yang direncanakan kelar pada 25 April harus molor hingga 10 Mei. Babak delapan besar sampai final akan dilangsungkan pada pertengahan sampai akhir Mei.
''Asumsi kami mengambil jadwal pada tanggal itu karena kompetisi dilarang hanya selama kampanye. Di luar itu masih diizinkan,'' katanya.
Selain banyaknya klub yang dilarang melaksanakan kompetisi pada masa kampanye pemilihan legislatif (pileg), penundaan tersebut dilakukan karena menurut BLI, meski ditunda, divisi utama masih bisa selesai di rentang waktu yang masuk akal. Joko juga mengimbau agar insan bola tanah air berpikir positif pada keputusan polisi itu.
Dia menyatakan, sikap polisi itu bertujuan untuk memproteksi sepak bola nasional. Hasil rapat kemarin yang digarisbawahi Joko terkait dengan disepakatinya keputusan yang tidak diatur dalam manual liga. Keputusan itu adalah klub yang mendapatkan kendala perizinan harus diinfokan kepada BLI maksimal tujuh hari sebelum hari H.
''Tujuannya agar bisa dirancang skema penjadwalan ulang atau pemindahan tempat bila tidak dimungkinkan,'' ujar pria asal Ngawi, Jatim, itu.
Joko menegaskan, jika ada klub yang tidak memberitahukan mengenai izin tujuh hari sebelum hari H dan tidak ada peluang untuk dijadwalkan ulang, klub yang gagal melangsungkan laga tersebut diputuskan kalah 0-3. Tak hanya itu, kasus tersebut juga akan dibawa ke komdis (komisi disiplin) PSSI.
''Keputusan ini tidak ada dalam manual liga. Tapi, harus diambil dengan tujuan kepastian penyelenggaraan kompetisi,'' terangnya.
Dia menambahkan, nanti keputusan itu dimuat dalam manual liga. Joko menuturkan, pada rapat tertutup bagi media itu, awalnya klub-klub memang keberatan. Tapi, setelah diberi pengertian, akhirnya mereka memahami.
Jawa Pos
Elang Jawa PSS Sleman kini sedang dalam euforia kemenangan menyusul keberhasilan mereka mengalahkan Persibom Bolaang Mongondwo beberapa waktu lalu. Euforia ini coba diteruskan PSS saat menghadapi tim asal Sulawesi lainnya, Persigo Gorontalo, di Stadion Maguwoharjo, sore ini. Pelatih PSS Sleman, Maman Durachman mengaku saat ini anak asuhnya tengah termotivasi untukkembalimeraih kemenangan di kandang. Jika PSS Sleman berhasil mengatasi Persigo, maka mereka akan memiliki nilai 27.
Hal ini tentu akan memudahkan mereka mencapai target bertahan di divisi utama. Guna menghadapi Persigo, Maman kembali menyiapkan pola 4-4-2 yang selama ini diusung PSS Sleman. “Saat menang melawan Persibom kita pakai 3-5-2, karena mereka 3-4-3, tapi sekarang Persigo kemungkinan besar akan pakai 4-4-2,” ujarnya saat ditemui usai latihan dan uji coba lapangan di Stadion Maguwoharjo kemarin. Menurutnya dengan pola ini, PSS Sleman akan mampu mengimbangi pemain-pemain Persigo yang terkenal ngotot. Selain itu dia juga menilai kekompakan timnya sudah cukup bagus untuk menjalankan skema tersebut.
Namun Maman sendiri dipusingkan dengan belum fi tnya striker andalan, Eka Santika yang mengaku masih merasakan sakit pada lututnya usai cedera pada laga melawan Persibom. Kala itu ia cedera akibat salah jatuh saat berjibaku berebut bola dengan pemain belakang Persibom. Tapi ketika dikonfirmasi, Eka meyakinkan bahwa dirinya siap tampil pada laga sore ini. “Sejak menit awalpun saya siap diturunkan pelatih,” ungkap Eka yakin. Tapi Maman juga sudah menyiapkan skenario lain jika ternyata Eka kondisinya masih belum fit menjelang laga.
Jika Eka absen, kemungkinan Katno akan ditarik ke depan mendampingi Sinangjono. Sedang di barisan gelandang akan diisi oleh Ananghadi, Kukuh, Busari, dan Slamet Nur Cahyo. Namun Maman sendiri cukup yakin jika Eka akan kembali tepat pada waktunya. Dengan pola 4-4-2 ini berarti Anwarudin dan kapten PSS Sleman Agus Purwoko, yang pada laga melawan Persibom beroperasi sebagai sayap kiri dan kanan, akan kembali ke posisinya semula sebagai wingback kiri dan kanan. Anwarudin sendiri mengaku tak masalah bermain di posisi manapun, yang penting kekompakan timnya tetap terjaga.
Sementara itu bek tengah, Maman kemungkinan masih akan mempercayakannya pada Peter Lipede dan Abda Ali. Satu poin Sementara itu, Persigo yang datang dengan kekuatan 17 pemain, cukup realistis dengan hanya menargetkan 1 poin saja. “Hasil seri sudah cukup bagi kami, karena kemarin (Senin) kita juga berhasil mencuri 1 poin dari Persis” terang pelatih Persigo, Welly Podungge. Meman g tak salah jika Persigo menargetkan mencuri 1 poin pada lagan nanti. Hal ini karena peringkat mereka di klasemen divisi utama Liga
Esia cukup aman. Mereka kini bertengger di posisi 5 klasemen dan tinggal menyelesaikan 5 partai yang semuanya dimainkan di kandangnya di Stadion Merdeka Gorontalo.
Namun Persigo tentu juga harus waspada mengingat 3 pemain utamanya tidak bisa bermain akibat akumulasi kartu kuning. Mereka adalah Ikhsan Abubakar, Andri Abubakar dan Kardi Gani. Beruntung Laskar Lahilote masih memiliki Claudio Martinez, tandem Andri Abubakar yang sama-sama telah mencetak 6 gol bagi Persigo.
harianjogja.com
Skuad Elang Jawa PSS Sleman memetik kemenangan besar 4-0 atas tamunya Persigo Gorontalo dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo, kemarin. Buat PSS kemenangan ini sekaligus menjadi ajang pembalasan. Sebab di putaran pertama lalu, PSS ditaklukkan Persigo di kandangnya.
Selama 45 menit babak pertama permainan kedua tim kurang menggigit. Sehingga permainan selalu mentok di lini tengah. PSS baru dapat menjebol gawang Persigo lewat sundulan Sinangjono setelah menerima umpan dari Abda Ali,beberapa menit menjelang jeda.
Memasuki babak kedua, PSS langsung gencar melancarkan serangan dan akhirnya mampu melesatkan bola ke gawang Persigo di menit ke 48`melalui tendangan keras Busari. Unggul 2 gol tak membuat PSS mengurangi serangan yang digalang oleh Slamet Nurcahyo dkk.
Pada menit ke 82′ PSS menambah pundi-pundi golnya melalui kaki pemain depan Sinangjono yang menerima umpan dari duetnya di lini depan Busari. Selang beberapa menit, giliran Busari membuat gol terakhir untuk PSS setelah menerima umpan datar Busari dari sisi kanan pertahanan Persigo.
Hingga pertandingan usai, kedudukan tetap 4-0 untuk PSS. Kemenangan ini merupakan modal awal untuk menghadapi 4 laga away kedepan, yaitu melawan PSIM Jogja, Persiba Bantul, Persebaya Surabaya dan Perseman Manokwari.
slemania.or.id
PSS Sleman kembali memetik hasil sempurna dalam lanjutan Divisi Utama Liga Esia Indonesia di kandang sendiri, Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (9/3). Tim "Elang Jawa" berhasil mencukur habis tamunya, Persibom Bolaang Mongondow, tiga gol tanpa balas.
Ketiga gol PSS dicetak pada babak II masing-masing oleh penalti striker Eka Santika pada menit ke-54, tendangan playmaker Slamet Nurcahyo menit ke-65, serta gelandang Busari pada menit ke-69.
Bermain di hadapan sekitar 15.000 Slemania, anak asuh Maman Durachman ini langsung menekan sejak peluit pertama ditiup wasit Sulistyoko. Tercatat, tiga peluang emas pada babak I dihasilkan melalui Eka Santika, Slamet, dan Sinangjono.
Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat skor tetap imbang hingga turun minum. Persibom pun tampil pasif dan hanya sesekali melancarkan serangan.
Pada babak kedua, agresivitas pemain PSS membuahkan hasil. Bola liar di kotak penalti yang gagal diamankan kiper Persibom Agusalim Takwin, berhasil direbut Slamet. Agusalim pun terpaksa melanggar gelandang enerjik itu sehingga memaksa wasit menujuk titik putih. Eksekusi penalti yang diambil Eka Santika pun mulus menembus pojok kanan gawang.
Gol kedua lahir setelah pelatih Maman memasukkan gelandang serang Hasan Basri menggantikan Eka Santika. Pada sentuhan pertama, Hasan langsung menggiring bola dari tengah lapangan tanpa bisa dihadang pemain bertahan Persibom.
Umpan pendek yang diberikan ke Sinangjono lalu diteruskan kepada Slamet yang berdiri bebas. Setelah berhasil melewati kiper, Slamet menceploskan bola ke gawang kosong sehingga mengubah skor jadi 2-0.
Gol ketiga merupakan hasil kerjasama Slamet dan Busari. Umpan terobosan Slamet ke dalam kotak penalti disambut tendangan keras Busari dari sisi kiri gawang tanpa bisa dibendung kiper Agsualim.
Usai pertandingan, manajer PSS Rumadi mengaku sangat puas dengan hasil ini. "Pada babak II, anak-anak berhasil keluar dari permainan lambat yang dikembangkan Persibom di babak I," ujar Rumadi yang mengaku telah menyiapkan bonus khusus bagi para pemain atas hasil ini.
Sementara itu pelatih Persibom Elly Idris mengatakan permainan buruk timnya akibat krisis keuangan yang melanda klubnya. "Tiga bulan gaji pemain belum dibayar, sehingga anak-anak kehilangan motivasi bertanding," tuturnya.
Selain itu, krisis keuangan juga menyebabkan lima pemain inti Persibom enggan tampil dalam laga ini sehingga merusak penampilan tim. "Secara total, kami hanya membawa 15 pemain dalam laga ini tanpa persiapan sama sekali. Bahkan, kiper cadangan Rifky Mokodampti terpaksa kami mainkan sebagai striker karena kekurangan pemain," tuturnya.
kompas
Para pemain PSS Sleman kini bisa bernafas lega setelah gaji Februari bisa cair, sabtu 7/3 kemarin. Managemen tim PSS Drs. Rumadji pun berharap setelah gaji dibayarkan para pemainnya bisa tampil maksimal saat menghadapi Persibom Bolaang Mongondow, senin 9/3 dalam lanjutan Liga Utama 2008-2009 di Stadion Maguwoharjo,Sleman,Yogyakarta.
Tentang pemain asing PSS Sleman Feliks Ndukwe yang semula meminta gaji 2 bulan, Rumadi mengatakan mungkin ada salah persepsi, dimana sistem penggajian di PSS adalah kerja dulu baru gaji akan dibayarkan bukan sebaliknya, sehingga permintaan Feliks tidak bisa dipenuhi.Ia juga mendukung langkah PSS untuk tidak menurunkan Feliks saat timnya menjamu Persibom Bolaang Mongondow mengingat dia baru saja bergabung latihan setelah pergi tanpa pamit.
Kedaulatan Rakyat
Pemain asing PSS Sleman, Ndukwe Feliks yang menghilang beberapa waktu lalu, akhirnya datang lagi ke Sleman, Rabu 4/3 malam dan bergabung dalam latihan, Kamis 5/3 pagi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Asisten pelatih PSS Sleman, Lafran Pribadi menyatakan, meski sudah bergabung dalam latihan, namun diturunkan tidaknya feliks saat menjamu Persibom masih akan dilihat kondisinya. Feliks lama tak ikut latihan, sehingga diragukan kondisinya.
Selain itu Feliks pergi tanpa pamit sehingga sebagai pemain professional dinilai kurang disiplin. Maka kepastiannya akan dibicarakan dulu dengan pelatih Maman Durachman yang pada latihan kemarin pagi tak datang karena sakit.
Sekum PSS, Djaka Waluya menyatakan,Managemen PSS akan melaporkan Feliks ke BLI agar mereke mengetahui raport pemain asal NIgeria tersebut selama di Sleman. Hal itu dilakukan agar jika nanti ada masalah terhadapnya, managemen tak disalahkan.
Kedaulatan Rakyat
Meski mengalahkan tim Porda Sleman 5-0, Sabtu (28/2) lalu, di Stadion Tridadi, Sleman, Pelatih PSS Sleman, Maman Durachman, mengaku belum puas dengan kemampuan barisan tengah dan barisan depan PSS. Permasalahan penyelesaian akhir yang dilakukan oleh duet Sinangjana Wijaya dan Eka Santika belum memperlihatkan hasil yang maksimal.
Karenanya pada pertandingan ujicoba dengan tim lokal asal Sleman, Persak Kentungan, sore ini di Stadion Maguwoharjo, barisan depan dan tengah dari Agus “Grandong” Purwoko dan kawan-kawan kembali di uji.
Dalam latihan kemarin, di Stadion Maguwoharjo, barisan depan dan tengah Elang Jawa kembali digenjot keras oleh Maman dengan porsi utama adalah penyelesaian akhir. Barisan tengah PSS yang diisi Slamet Nurcahyo, Katno dan Kukuh Ardinto harus mampu meneruskan serangan ke duet pemain depan, Sinangjana Wijaya dan Eka Santika.
Pelatih PSS Maman Durachman mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan seusai pertandingan melawan Porda Sleman, masih banyak mengalami menyisakan pekerjaan rumah baginya. Permasalahan kerjasama tim dan penyelesaian akhir masih menjadi sorotan baginya.
“Kami terus menyelesaikan penyelesaian akhir, dan melakukan kerjasama di bagian lapangan tengah, sebelum menghadapi Persibom Bolaang Mongondow,” kata Maman Durachman.
Selain mengasah finishing touch barisan penyerang, Maman juga melakukan latihan game, dengan tujuan dasar pada peningkatan kekompakan tim sebelum bertanding dengan Persak Kentungan, sore ini, di Stadion Maguwoharjo.
Mengenai pola yang akan diterapkan, Maman memastikan akan mematangkan pola lamanya, 4-4-2 dalam laga tersebut. Sejauh ini pola 4-4-2 terbukti ampuh dalam menjamu tim di depan publik Sleman.
Sementara dilapangan, hingga kemarin sore, Felik Ndukwe Obina, pemain gelandang bertahan asal Nigeria, belum memperlihatkan penampilannya. Hingga kemarin, tercatat dua pekan sudah, pemain asing tersebut belum merumput bersama Agus “Grandong” Purwoko dan kawan-kawan.
Pemain gelandang bertahan PSS, Hasan Basri Lohay, mengatakan hingga kini pihaknya belum mendapatkan kepastian pemain asal Afrika tersebut akan kembali merumput. “Kami belum tahu kapan dia akan kembali latihan, yang jelas esok pagi kami akan latihan fisik di Stadion Tridadi, sebelum sore bertanding,” tukas dia
harianjogja.com
Rencana pemulihan fisik pemain PSS Sleman dengan menggelar latihan di Pantai Parangtritis, pagi ini, dipastikan batal. Manajemen tidak menghendaki diselenggarakannya latihan tersebut dengan alasan waktu yang terlalu mepet dan kesiapan fisik Agus “Grandong” Purwoko dan kawan-kawan.
Sebagai Gantinya, Pelatih PSS, Maman Durachman harus melakukan pemulihan fisik di Stadion Tridadi, sebelum bertanding dengan Tim Porda Sleman, Sabtu (28/2) mendatang di Stadion Tridadi. Namun, di laga ini kemungkinan besar PSS tidak akan memainkan Felik Ndukwe yang sedang mengurus visa di Jakarta.
“Kami tidak diijinkan untuk menggelar latihan tersebut, oleh manajemen. Memang terdapat rencana untuk melakukan latihan yang akan digelar esok hari di tempat tersebut, untuk itu akan kami ganti dengan melakukan latihan dengan porsi yang sama di Tridadi,” kata, Maman Durachman, kepada Harian Jogja, kemarin, sebelum latihan di Stadion Maguwoharjo.
Latihan fisik di pasir oleh Pelatih PSS, Maman Durachman dan Asisten Pelatih Lafran Pribadi sebagai bentuk latihan yang efektif untuk memulihkan fisik pemain, sebelum menjamu Persibom, Senin (9/3) di Stadion Maguwoharjo.
Selama ini fisik dari pemain PSS, tercatat mengalami penurunan yang drastis, yang dibuktikan dengan tidak lolosnya separoh dari 20 pemain yang mengikuti tes fisik pada Senin (23/2) pagi di Stadion Tridadi.
Kesepuluh pemain tersebut, tidak mampu mencapai target 50 putaran saat mengelilingi setengah lapangan Stadion Tridadi selama 15 menit. Sementara, kemarin pagi, dua pemain PSS yang kemarin sempat tidak mengikuti tes fisik, melakukan tes fisik di tempat yang sama.
“Tadi saya harus jalani tes fisik bersama Joko dan Busari yang juga pengen ikut lagi tes fisik,” kata Kukuh Ardianto, Gelandang bertahan PSS asal Deltras Sidoarjo, secara terpisah.
Asisten Pelatih PSS, Lafran Pribadi mengatakan, pihaknya telah lama merencanakan untuk melakukan latihan di Pantai Parangtritis, dengan tujuan untuk mengembalikan stamina dan menambah daya tahan anak didiknya, namun dengan tidak diijinkannya latihan tersebut maka pihaknya terpaksa harus merubah strategi latihan di Stadion Tridadi pagi ini.
“Kami memang ada rencana untuk latihan, nanti pagi langsung kumpul di Mess dan langsung menuju ke sana. Materinya ya biasa, mereka akan mencoba berlatih di atas pasir,” terang dia.
Lebih lanjut Maman menambahkan, dirinya saat ini sedang memfokuskan untuk mampu meningkatkan kemampuan anak didiknya sebelum melakukan ujicoba dengan tim Porda Sleman, Sabtu mendatang.
Selain itu anak didiknya direncanakan akan melakukan ujicoba dengan Persika Kaliurang, Selasa (3/3) di Stadion Tridadi. Mengenai penggunaan Stadion Tridadi sebagai tempat ujicoba, lebih kepada teknis penggunaan lapangan. Dimana, PSS hanya mendapatkan jatah melakukan latihan selama tiga hari, yakni Selasa, Rabu dan Jumat.
Manajer PSS, Bambang Nurjoko mengatakan, pihaknya memang sengaja memilih tim lokal untuk diujicobakan dengan PSS sebelum bertanding dengan Persibom, dengan mengacu pada permasalahan teknis.
Pihaknya tidak menginginkan, kondisi psikis pemain terganggu jika tetap memaksakan untuk melakukan pertandingan dengan PSIS dan Arema Malang seperti yang sempat direncanakan. “Kami tidak ingin mereka terbebani sebelum pertandingan dengan Persibom,” tutup dia.
harianjogja.com
Persiapan Skuad Super Elang Jawa (Elja) untuk menjamu Persibom pada Senin (9/3) dipastikan akan mengalami gangguan. Pasalnya, pengelola Stadion Maguwoharjo yang selama ini dijadikan tempat latihan oleh PSS, telah melayangkan surat himbauan agar penggunaan stadion tersebut sebagai tempat latihan dikurangi, dengan alasan pemeliharaan.
Karenanya, pengelola Stadion memberikan waktu tiga hari selama satu minggu kepada Maman Durachman dan anak didiknya untuk bisa berlatih di stadion yang memiliki kapasitas 50.000 penonton.
Manajer PSS, Bambang Nurjoko membenarkan adanya keinginan tersebut. Pihaknya telah menerima surat dari pihak pengelola Stadion Maguwoharjo terkait dengan pembatasan penggunaan stadion untuk tempat berlatih bagi timnya.
“Kami telah menerima surat tersebut beberapa waktu yang lalu, isinya sekedar himbauan agar mengurangi intensitas latihan di tempat tersebut, namun hingga kini kami belum bisa menjawabnya, karena masih akan kita rapatkan terlebih dahulu,” katanya, kepada Harian Jogja, kemarin.
Dengan adanya perubahan penggunaan tersebut, lanjut dia, saat ini pihaknya tengah menyiapkan alternatif waktu penggunaan sesuai dengan rekomendasi dari pihak pengelola stadion.
Saat ini salah satu alternatif yang mungkin akan dipergunakan oleh Maman Durachman dan anak didiknya, adalah dengan memaksimalkan penggunaan tiga hari Stadion Maguwoharjo, yakni setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat, dengan waktu penggunaan pagi dan sore.
“Untuk hari lainnya, pemain yang akan berlatih masih bisa menggunakan Stadion Tridadi,” tambahnya.
Terpisah, pengelola Stadion Maguwoharjo melalui PT Mitra Gelora Sembada (MGS), Budi Sulaksono, enggan mengungkapkan mengenai penerbitan surat yang diberikan kepada pihak Manajemen PSS.
Sejauh ini, pihaknya menyadari, pengelolaan stadion yang dibangun pada 2005 dan disempurnakan pada 2007, masih perlu dilakukan pembenahan. “Semua belum selesai, masih perlu pembenahan,” cetus dia.
Sementara, sejumlah pemain mengaku tidak akan berpengaruh dengan perubahan tersebut. Striker PSS, Eka Santika mengaku belum terpengaruh dengan adanya rencana pemindahan tempat latihan tersebut. “Pada dasarnya anak-anak nggak ada masalah, untuk tiga hari latihan di Maguwo masih kita lihat nantinya,” tutup dia.
Bambang menambahkan, untuk menghadapi Persibom di Stadion Maguwoharjo, saat ini dirinya sedang bermusyawarah dengan Plt Manajemen, Rumadi terkait dengan keinginannya untuk melakukan ujicoba dengan tim lokal yang ada di DIY. “Saya masih pengen agar ujicobanya dengan tim lokal saja, karenanya saya akan berembug dengan pak Rumadi, soal kapan akan kami bahas bersama,” katanya.
Bambang masih menganggap jika melakukan pertandingan ujicoba dengan Arema Malang dan PSIS akan sangat mengganggu keuangan dari PSS yang sedang mengalami permasalahan. Selain itu, pertandingan ujicoba yang dilakukan seharusnya mampu meningkatkan kemampuan pemain sehingga cukup dilakukan dengan melakukan ujicoba dengan tim lokal.
Selain itu, sambung dia, pertandingan ujicoba dengan tim yang memiliki skill dan kemampuan diatas timnya akan berakibat pada penurunan psikis pemain. Pemain akan mengalami drop mental saat harus bertanding dengan kedua tim yang saat ini bertanding di Liga Super Indonesia. Karenanya, pihaknya meminta agar rencana tersebut dipikirkan ulang.
“Kami tidak ingin nantinya prestasi yang dihasilkan anak-anak mengalami penurunan, saat berlangsungnya pertandingan lanjutan Divisi Utama, terutama karena terpengaruh dengan pertandingan dengan tim yang berada diatasnya,” tutup dia.
harianjogja.com
Buruknya penampilan gelandang bertahan asal Nigeria, Ndukwe Felik Obina, dalam dua laga terakhir, membuat pelatih PSS Sleman, Maman Durachman, akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pemain tersebut, sebelum memastikan akan memasukkannya dalam daftar pemain saat menjamu Persibom, Senin (9/3).
“Evaluasi akan kami lakukan secara menyeluruh, baik fisik maupun visibel serta cara bermainnya, mengingat dalam dua pertandingan terakhir memang dia belum memperlihatkan keoptimalannya,” kata Maman, kepada Harian Jogja, kemarin.
Maman mengakui masuknya pemain asing tersebut tidak lepas dari keinginannya untuk menambah kekuatan barisan tengah PSS, yang diisi oleh kekuatan pemain lokal, agar lebih kuat menjelang digelarnya pertandigan putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Liga Esia wilayah timur, dengan pemain asing.
Saat itu Ndukwe mengikuti seleksi bersama dengan pemain asal Nigeria, Dominixe Audu yang sempat bermain di Vietnam. “Saat seleksi dia bermain bagus, dan pas untuk posisi sekarang, namun saya tidak tahu kenapa sekarang permainnya kurang optimal,” cetus dia.
Maman memperkirakan, hingga kini pemain yang memiliki tinggi badan 172 cm tersebut, belum mampu beradaptasi dengan baik terhadap pola permainan yang diterapkannya. Hal tersebut terbukti pada pertandingan terakhir, saat melawan Gresik United, saat itu Felik yang dimainkan semenjak menit awal tidak mampu menempatkan posisinya dan beberapa kali salah umpan.
Maman mengakui dirinya terpaksa harus memasang Felik pada menit awal dengan pertimbangan buruknya permainan dari pemain tengah PSS, Busari dalam beberapa pertandingan tandang, tidak begitu optimal.
“Saya tidak mungkin dari menit pertama memasang Busari, hal itu mengacu pada pengalaman saat bermain di Pasuruan, karenanya saya pasang Felik,” katanya.
Terpisah, Asisten Pelatih Lafran Pribadi mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk masalah perekrutan pemain tersebut. Kewenangan perekrutan tersebut berada di tangan pelatih PSS, Maman Durachman. “Soal Felik itu sudah menjadi pilihannya Maman,” tukas dia.
Sementara, pagi ini, ke 24 pemain PSS akan melakukan pemanasan fisik di Stadion Triadadi Sleman, setelah sepekan tidak berlatih. Pelatih PSS, Maman Durachman akan melakukan pemulihan fisik pemain dengan menerapkan beberapa pemanasan dan tes fisik.
“Untuk pemain yang drop, kami minta untuk menambah porsi latihan sendiri, kami tidak akan memaksakan mengingat keterbatasan waktu yang kami miliki dan semua pemain wajib datang,” tutup dia.
harian jogja
PSS Sleman akhirnya berhasil meraup poin penuh dengan mengalahkan Gresik United dengan skor 2-1 dalam lanjutan pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia 2008 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin.
Pada babak pertama PSS terlambat panas sehingga permainan langsung dikuasai para pemain Gresik United yang sempat membuahkan beberapa peluang matang. PSS hanya mampu sesekali melakukan serangan yang mudah digagalkan oleh pertahanan Gresik United. Hasilnya 0-0 pada babak pertama.
Setelah bermain imbang dibabak pertama, kedua tim langsung bermain dengan tempo cepat dibabak kedua. Tuan rumah tertinggal terlebih dulu 0-1 pada menit 52 melalui gol pemain Gresik United, Basuki, yang memanfaatkan umpan terobosan dari Javier Roca, dan gagal ditepis kiper PSS Agung Prasetya.
Tertinggal 0-1 PSS meningkatkan tempo permainan dan melancarkan serangan dari sayap kanan. Bola dibawa Slamet Nurcahyo hingga mendekati gawang. Tendangan Slamet ke gawang Gresik masih bisa diblok kiper Dedi Iman, namun bola muntah yang kemudian disambut Eka Santika dengan sundulan hingga menciptakan gol balasan pada menit 73. Tiga menit kemudian, pada menit 76, PSS menambah satu gol lagi melalui sundulan Busari. Serangan balik PSS yang cepat dari sayap kiri membuat Slamet Nurcahyo dijatuhkan pemain belakang Gresik United di sudut kiri gawang.
Wasit Iis Isa Permana dari Bandung memberi tendangan bebas untuk PSS yang kemudian dilakukan Slamet Nurcahyo. Tendangan Slamet melambung ke depan gawang Gresik United yang langsung disundul oleh Busari. Sundulan Busari menjebol gawang Grsik United yang dijaga Dedi Iman, sehingga kedudukan berubah menjadi 2-1.
Meski hujan turun cukup deras pada pertengahan babak kedua, namun tidak mengendurkan semangat pemain untuk tetap bermain dalam tempo cepat. Beberapa peluang diciptakan ekda tim, namun skor tetap bertahan 2-1 hingga wasit mneiup peluit panjang.
Wasit Iis Isa Permana mengeluarkan 3 kartu kuning sepanjang pertandingan 90 menit yang disaksikan sekitar 10.000 penonton itu, masing-masing Marcela Ramos dan Heri Purnomo (Gresik United) dan Eka Santika (PSS Sleman).
Hasil buruk yang didapat Super Elang Jawa dalam dua laga tandang di Jawa Timur mendapatkan evaluasi manajemen PSS. Menghadapi dua partai home di kandang, manajemen mematok target enam poin pada dua laga tersebut. “Hasil buruk dari dua partai tandang kemarin sudah kami lupakan. Hanya, kami berharap bisa diganti dengan raihan hasil maksimal di dua laga kandang besok,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Manager Tim Drs Rumadi kemarin.
Rumadi mengakui, untuk bisa meraih poin di dua partai tandang tersebut memang bukan persoalan mudah. Unsur nonteknis cukup kental dalam pertandingan tersebut. Apalagi, saat bertanding melawan Persema, Slamet Nurcahyo dkk banyak dirugikan dengan keputusan wasit yang banyak memihak tuan rumah. “Kalau yang di Pasuruan saya tidak begitu tahu, karena saya tidak ikut. Tapi, informasinya tidak jauh beda,” urainya.
Rumadi mengatakan raihan enam poin ini akan sangat penting untuk mengamankan posisi PSS. Saat ini tim pujaan Slemania ini berada di posisi 10 dengan poin 17 dari 16 kali pertandingan. Sebelumnya, PSS menempati posisi 9. Posisi ini tergeser PSIM yang pada pertandingan sebelumnya mendapatkan tambahan satu poin. “Meskipun kesempatan menggeser kembali masih terbuka lebar. PSIM lebih banyak melakoni pertandingan dibandingkan kita,” paparnya.
Selain itu, tambahan poin ini juga sangat penting untuk mengamankan posisi PSS dari ancaman degradasi. Ia mengungkapkan saat ini dua tim terbawah yakni Persis Solo dan Persekabpas Pasuruan menunjukkan kebangkitan. ” Meskipun jaraknya masih cukup jauh. Kami nggak mau menyepelekan dan harus tetap waspada,” urainya.
Sementara pembenahan tim langsung dilakukan pelatih PSS Mamam Durahman. Untuk meningkatkan kemampuan pemain, mantan asisten pelatih yang naik jabatan ini menggenjot anak asuhnya. Selama sehari kemarin, para pemain diberikan dua kali latihan dalam sehari. Yaitu pada pagi dan sore hari. Dalam dua sesi latihan ini, Slamet Nurcahyo dkk banyak diberikan materi kerjasama tim dan finishing touch.
radar jogja
PSS kembali gagal meraih poin setelah dikalahkan Persekabpas Pasuruan 0-2 di Stadion R. Soedarsono Pasuruan. Pada awal babak pertama PSS nampak kurang siap sehingga setelah kickoff satu serangan tuan rumah membuahkan gol yaitu melalui Jodi Kartika. Gol cepat ini mempengaruhi permainan PSS, sehingga serangan banyak mengalami kegagalan. Akibatnya tuan rumah berhasil menambah keunggulan mereka mejadi 2-0 melalui Ibnu Suhadak di menit ke 11.
Barisan belakangnya pun, dengan absennya Abda Ali menjadi keropos. Pelatih PSS Maman Durachman menyatakan barisan belakang timnya kurang konsentrasi sehingga kebobolan 2 gol. Menurutnya, pemain asuhannya tegang terutama blok pertahanan.
Kekalahan ini menambah kegagalan PSS dalam tur Jatim, setelah sebelumnya dikalahkan Persema Malang. Selanjutnya PSS akan menjadi tuan rumah melawan Persibo Bojonegoro (12/02/09).
www.slemania.or.id
Persema Malang kembali mengulang sukses membekuk tim tamunya PSS Sleman Yogyakarta dengan skor 3-1 dalam laga lanjutan putaran II divisi utama di Stadion Gajayana Malang, Selasa petang.
Tiga gol Persema yang mengoyak gawang PSS yang dikawal Agung Prasetyo itu dilesakkan Aries Budi Prasetyo pada menit ke-38 dan Brima Sanusie Pepito masing-masing pada menit ke-50 dan menit ke-59.
Sejak peluit "kick off" 45 menit pertama dibunyikan wasit Hadi Santoso dari Semarang, pemain Persema langsung menyerang dan menggempur pertahanan PSS. Namun gempuran demi gempuran selalu dipatahkan lini belakang PSS yang digalang Agus Purwoko dan Abda Ali.
Hingga menjelang berakhirnya babak pertama, pemain para Persema tak mampu memecah kebuntuan dan menjebol gawang PSS. Baru pada menit ke-38 umpan terobosan Pepito dari tendangan sudut yang dilakukan M. Kamri mampu mengecoh pemain belakang dan kiper PSS sehingga "heading" Aries tak mampu diselamatkan.
Memasuki 45 menit kedua setelah turun minum, skema permainan yang dibangun tim Laskar Ken Arok mulai berubah dengan bermain cepat dan melahirkan dua gol. Namun sayang unggul 3-0 membuat pemain belakang Persema yang digalang Seme Patrick, Munhar dan Aries Budi Prasetyo lengah dan dimanfaatkan Agus Purwoko sehingga melahirkan gol balasan dan kedudukan berubah menjadi 3-1.
Selama 90 menit pertandingan, wasit Hadi Santoso mengeluarkan tiga kartu kuning yang seluruhnya dihadiahkan untuk pemain PSS yakni Abda Ali, Anwarudin dan Busari.
Untuk menambah pundi-pundi golnya, arsitek Persema Subangkit menarik Mbom Mbom Julien yang digantikan Otto Weah, Abdi Gusti menggantikan Harmoko dan penjaga gawang I Komang Putra yang diganti Sukasto Effendi.
Sementara pelatih PSS Maman Durachman juga menambah amunisinya dengan memasukkan Eka Santika yang digantikan Busari, Anang Hadi diganti Hasan Basri dan Abda Ali digantikan Slamet Nurcahyo.
Hanya saja upaya kedua pelatih untuk menambah pundi-pundi golnya tak membuahkan hasil dan hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap 3-1. Hasil 3-1 tersebut masih lebih baik ketika Persema dijamu PSS pada putaran II lalu dengan skor 1-4 untuk Persema.(antara
© Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009
Back to TOP