Link my Banner

all about us

Slemania titik hitam sudh berdiri sekitar 3 tahun yang lalu di kota Wates. Slemania titik hitam sendiri adalah salah satu dari puluhan atau ratusan laskar yang berada di bawah bendera Slemania.

Sampai sekarang jumlah anggota aktif Slemania Titik Hitam berkisar 50an orang yang kebanykan berdomisili di wilayah Wates dan sekitarnya.

Slemania titik hitam berbase camp di Wates,Yogyakarta.

Jarak dan waktu bukan merupakan halangan bagi kami untuk selalu mensupport PSS.

Di usia yang menginjak tahun ketiga ini kami berharap kami dapat selalu memberikan yang terbaik bgi PSS. Cemoohan dan ejekan sudah sering kami dapatkan tapi kami tak pernah gentar menghadapi itu semua. Anjing menggongong khafilah berlalu.



From Wates with Love

From Wates to PSS

Kembali Diterpa Krisis Pemain

Badai krisis pemain kembali mendera PSS. Dua pilar utama PSS Slamet Nurcahyo dan Fahrudin mengalami cedera cukup serius. Pinggang Cahyo memar setelah bertabrakan dengan pemain Persebaya Surabaya. Sedang kaki Fahrudin juga cedera usai terkena tackling pada pertandingan serupa. Akibat cedera ini keduanya tidak ikut dalam laga ujicoba yang digelar Jumat (2/5) lalu.
Cedera kedua pemain ini cukup membuat cemas tim pelatih. Sebab, keduanya merupakan pilar inti dan vital di tim PSS. Slamet adalah motor serangan PSS. Pergerakan pemain asal Malang itu sering merepotkan pertahanan lawan. Assist dari pemain bernomor 11 ini juga memanjakan para striker PSS.
Slamet juga tergolong pemain yang cukup produktif. Bahkan, pemain jebolan Persebaya Surabaya ini tercatat sebagai top score di Laskar Super Elang Jawa. Sudah tujuh gol berhasil disumbangkan Slamet bagi PSS. Gol terakhir dicetak Slamet di klub yang sempat membesarkannya, Persebaya.
Tidak adanya Slamet ini dipastikan mengurangi kekuatan PSS. Apalagi, selama ini serangan PSS selalu bertumpu padanya. ”Dia ruh tim. Kalau tidak ada dia, suplai bola tidak ada,” kata Asisten Pelatih PSS Lafran Pribadi.
Sama seperti Slamet, Fahrudin juga merupakan pilar PSS. Meski baru mendapatkan tempat pada skuad utama setelah memasukai putaran kedua, penampilan Fahrudin terus membaik. Bahkan, saat ini pemain didikan klub lokal PSS ini selalu menempati starting eleven di skuad pujaan Slemania.
Cedera yang menghinggapi kedua pemain itu tentu saja membuat tim pelatih PSS cemas. Apalagi, para punggawa PSS ditarget harus bisa merebut dua laga akhir di kandang. Yakni melawan PSIR Rembang (6/5) dan Persiku Kudus (10/5). ”Kami cemas juga. Karena keduanya adalah pilar tim. Kalau keduanya tidak bisa tampil kekuatan PSS akan berbeda,” ujarnya lagi.
Lafran berharap cedera yang dialami kedua pilar intinya ini tidak parah. Sebab, apabila kedua benar-benar absen pada dua pertandingan kandang mendatang merupakan kerugian besar bagi PSS. ”Target meraih poin maksimal juga sulit terelasisasi. Tapi, saya yakin cedera kedunya tidak parah dan bisa bergabung kembali seperti semula,” harapnya.

radar jogja

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA TERBARU

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP