Pemain Golput..???
Potensi golput pada Pemilu 2009 tampaknya akan cukup besar. Bukan hanya melanda kalangan mahasiswa, golput juga terjadi pada pemain sepakbola. Setelah Persiba Bantul, para pemain PSS dan PSIM tampaknya juga memilih tidak menggunakan hak pilihnya.
Sama seperti yang diungkapkan para pemain Persiba alasan utama tidak digunakannya hak pilih ini karena mepetnya jadwal kompetisi dengan pelaksanaan pemilihan umum. ”Liburnya cuma sehari. Malah nanti capek yang didapat,” ujar gelandang bertahan PSS Abda Ali.
Abda mengaku memilih tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini. Selain waktu libur hanya sehari, ia mengaku tidak tahu harus memberikan hak suaranya kepada calopn legislatif (caleg) siapa. ”Calegnya juga nggak kenal. Daripada pulang bingung mau nyontreng siapa, mendingan nggak usah pulang,” tuturnya.
Selain itu, tidak digunakannya hak suara ini karena kesulitannya mengurus surat undangan menyontreng. Ia mengaku tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan hak pilih jika berada di daerah lain. ”Kartu saya di rumah. Mau menggunakan hak pilih di sini nggak tahu caranya,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Anwarudin. Pemain kelahiran Semarang ini mengaku juga tidak akan pulang ke kampung halamannya hanya untuk ikut pemilu. Ia tidak ingin kepulangannya justeru akan menurunkan kondisi fisiknya. ”Saya khawatir nanti kecapekan. Padahal, putaran kompetisi juga akan dimulai kembali Minggu (12/4),” urainya.
Pilihan golput juga menjadi keputusan beberapa pemain PSIM. Bek PSIM Joni Sukirta juga mengaku tidak akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu ini. Ia mengaku bingung mau memilih siapa pada Pemilu 2009 ini. ”Saya juga bingung mau milih siapa. Mending nggak usah ikut pemilu,” tuturnya.
Gelandang PSIM Wawan Sucahyo juga mengaku tidak tahu memberikan suaranya kepada siapa. Ia juga mengaku tidak mengenal pada caleg yang maju pada pemilu tahun ini. ”Daripada bingung mending golput aja,” tandasnya.
radar jogja
0 komentar:
Posting Komentar