Link my Banner

all about us

Slemania titik hitam sudh berdiri sekitar 3 tahun yang lalu di kota Wates. Slemania titik hitam sendiri adalah salah satu dari puluhan atau ratusan laskar yang berada di bawah bendera Slemania.

Sampai sekarang jumlah anggota aktif Slemania Titik Hitam berkisar 50an orang yang kebanykan berdomisili di wilayah Wates dan sekitarnya.

Slemania titik hitam berbase camp di Wates,Yogyakarta.

Jarak dan waktu bukan merupakan halangan bagi kami untuk selalu mensupport PSS.

Di usia yang menginjak tahun ketiga ini kami berharap kami dapat selalu memberikan yang terbaik bgi PSS. Cemoohan dan ejekan sudah sering kami dapatkan tapi kami tak pernah gentar menghadapi itu semua. Anjing menggongong khafilah berlalu.



From Wates with Love

From Wates to PSS

PSS Bertekad Pertahankan Slamet.

Banjirnya tawaran dari berbagai klub untuk menggaet Slamet Nurcahyo membuat manajemen PSS merasa jengah. Pelaksana Tugas (Plt) Manajer Tim PSS Drs Rumadi mengungkapkan manajemen siap melakukan apa saja demi mengunci gelandang andalan Super Elang Jawa ini agar tetap berada di PSS.

"Kami nggak ingin Slamet pindah. Karena dia adalah ikon PSS. Apalagi, dia sudah dekat dengan publik sepakbola di Sleman," ujar Rumadi kemarin.

Upaya mempertahankan Slamet, manajemen melakukannya dengan mencarikan bapak asuh bagi pemain asal Jember tersebut. Menghadapi putaran kedua mendatang, tanggung jawab penggajian dan kontrak Slamet menjadi tanggung jawab bapak asuh. "Kami bersyukur sudah ada bapak asuh yang bersedia bertanggung jawab. Jadi, kami bisa agak tenang," tuturnya.

Namun manajemen mengaku tidak bisa menahan jika Slamet memang berkeinginan untuk pindah klub. Ini mengingat masa depan pemain yang sudah dua musim ini membela PSS ini masih sangat panjang. "Tapi kalau memang dia berminat pindah tim, kami nggak bisa nggondeli," tegasnya.

Hal senada diungkapkan pula Sekretaris PSS Djaka Waluja. Ia mengaku secara formal, Slamet telah melakukan kesepakatan kembali dengan manajemen PSS. "Masih di PSS kok. Sampai saat ini juga masih bergabung dalam tim," jelasnya.

Ia juga mengaku manajemen tetap akan berupaya untuk mempertahankan Slamet dalam skuad PSS. "Terus terang dia salah satu daya tarik PSS bagi suporter. Jadi, kami akan tetap berupaya mempertahankannya," tegasnya.

Sejak adanya kebijakan kontrak ulang, Slamet banyak menerima tawaran dari beberapa klub divisi utama. Seperti Persiba Bantul dan Persema Malang. Bahkan, Persema menjanjikan kontrak lebih besar agar Slamet bisa merumput bersama Bima Sakti dkk.

"Saya belum bisa memutuskan. Tapi sampai saat ini saya masih bersama PSS. Entah nanti, kita lihat dulu sejauh mana tawarannya,'" tandas Slamet dalam beberapa kesempatan.


slemania.or.id

Read more...

PSS Tak kuat Rekrut Pemain Andal

Tanpa bapak asuh, manajeman PSS Sleman tak akan kuat merekrut pemain andal, guna menghadapi putaran kedua Liga Utama PSSI. “Saat ini banyak mantan pemain klub lain yang akan masuk PSS, namun manajemen tak mampu berbuat banyak bila mereka minta gaji tinggi untuk ukuran Sleman,” kata Sekum PSS, Djaka Waluya, Sabtu (27/12) lalu.

Ada beberapa mantan pemain Persiba Bantul yang ingin masuk Sleman, begitu juga tiga pemain asal Mojokerto Putra. Namun kalaupun mereka lolos seleksi, belum tentu bisa masuk PSS bila minta kontrak tinggi. Sekarang ini untuk merekut 4 pemain hasil seleksi saja belum deal, karena belum ada kecocokan masalah harga.
Pelatih PSS Maman Durachman menyatakan, PSS sebetulnya pada 30 Desember nanti mulai latihan dengan materi baru. Tapi melihat kondisi saat ini dimungkinkan dalam latihan nanti belum bisa berkumpul dengan pemain yang baru. PSS memang masih minim wing back kanan, sedang pemain Persiba yang ingin masuk posisi bek kiri, Valentino. Tapi bila ia masuk, bisa untuk bek kiri sedang bek kanan digantikan Agus Purwoko.
Untuk pemain asing, Hendricus Mulyono mengatakan akan menyumbang satu pemain sebagai bapak asuh, yaitu Lipede. Sedang satu pemain asing lagi bila nanti cocok akan dicarikan yang lain . “Teman saya nanti mau jadi bapak asuh satu pemain asal Nigeria, namun juga harus melakukan seleksi lebih dulu layak atau tidak masuk PSS,” katanya.



kedaulatan rakyat

Read more...

Lagi-lagi Masalah DANA

semenjak diberlakukannya larangan APBD untuk sepakbola, tampaknya membuat klub-klub sepakbola Indonesia baik yg berlaga di Liga Super maupun di Liga Utama kelimpungan mencari dana. Meskipun demikian masih ada juga beberapa klub yang diberi bantuan oleh dana APBD seperti klub tetangga, Persiba Bantul. Beberapa cara dilakukan oleh klun-klub yang tidak mendapat kucuran dana dari Pemda setempat. Sebagai contoh, di PSS Sleman, mereka melakukan rasionalisasi gaji pemain hingga mencapai 25% dari gaji semula. Hal ini membuat sebagian besar pemain memilih hengkang dari klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut. Hal ini dilakukan karena PSS sendiri hingga kini mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan. Sampai Putaran I lalu, PSS sendiri telah menghabiskan dana kurang lebih 2M rupiah. Selama sebulan PSS mengeluarkan dana 342 Juta Rupiah untuk menggaji pemain. Sekedar informasi, tim sekota PSIM Jogja juga telah mengeluarkan dana 80 Juta Rupiah untuk menggaji pemain mereka. Sedangkan Persiba Bantul telah mengeluarkan lebih banyak dari apa yg dikeluarkan oleh PSS maupun PSIM.

uang Pictures, Images and Photos

Sebelum adanya larangan APBD dalam sepakbola, klub-klub yang bermain di liga Indonesia seperti jor-joran membeli pemain berlabel bintang. Mereka kadang berpikir lebih baik membeli pemain jadi daripada mencetak pemain sendiri. Mungkin inilah yang menyebabkan prestasi tim nasional Indonesia makin terpuruk dari tahun ke tahun. Ditambah lagi kini peran pemain lokal di klub seperti tergantikan oleh pemain asing yang mulai membajiri kancah persepakbolaan nasional. Dengan adanya larangan APBD diharapkan klub-klub mampu mencetak bibit-bibit lokal yang potensial sehingga proses regenerasi di timnas sendiri tidak terganggu. Dan juga diharapkan klub-klub mampu lebih profesional lagi. Tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah, namun juga mampu mencari dana untuk membiayai kelangsungan hidup mereka.

FORZA PSS..FORZA INDONESIA..MAJU TERUS PERSEPAKBOLAAN INDONESIA


(banu-kun, slemaniatitikhitam.co.nr)

Read more...

Belum Ada Pemain Baru Yang Deal Harga

PhotobucketWalau telah merampungkan seleksi, hingga kemarin manajemen PSS belum merekrut satu pemain. Alasannya, para pemain hasil seleksi tersebut belum menemukan kata sepakat atau deal terhadap harga. Menurut pelaksana tugas Manajer PSS, Rumadi, saat ini ada empat pemain yang masih dalam taraf negosiasi. “Saat ini belum ada yang deal tapi kita sudah mulai wawancara empat pemain,” jelasnya kemarin.

Sayangnya, Rumadi enggan mengatakan siapa saja pemain yang sedang bernegosiasi dengan manajemen.
Sedangkan pemain lama yang telah bergabung kembali dengan PSS Sleman belum mengalami penambahan lagi. Pemain-pemain tersebut adalah Abda Ali, Slamet Nurcahyo, Agus “Grandong” Purwoko, Agung Prasetyo, Agus Pujiono, Busari, Fachrudin dan satu pemain asing yakni Peter Lipede.
Selain itu untuk menyelamatkan PSS Sleman saat ini manajemen menggunakan sistem bapak asuh bagi pemain, yang ditujukan untuk membiayai pemain. Menurutnya saat ini sudah ada empat calon bapak asuh yang setuju membiayai pemain.
Keempat calon bapak asuh tersebut adalah Baroji, Saidi, Subardi dan Hendricus Mulyono. Keempatnya merupakan nama-nama yang tidak asing dalam dunia sepakbola Sleman.
Terobosan bapak asuh tersebut ditempuh manajemen untuk melanggengkan laga kompetisi Liga Esia Divisi Utama putaran kedua yang akan dimulai pada bulan Januari. Dengan adanya babak asuh tersebut paling tidak beban manjemen dapat lebih ringan.
Sebab kebutuhan akan dana untuk lanjutan kompetisi ini juga tidak terlalu sedikit. Tidak jauh berbeda dengan putaran pertama yang telah berakhir.



Harian Jogja

Read more...

PSS Nego 4 Pemain baru

Manajemen PSS Sleman tengah melakukan negosiasi 4 pemain baru yang diajukan pelatih hasil seleksi, Kukuh Ardiyanto, Otot Herman, Yusuf Bactiar dan Katno. Jawaban pemain itu ditunggu sampai 30 Desember. Disampaikan Manajer Tim PSS, Drs Rumadi, untuk pemain lain akan ditanggung bapak asuh. Sedikitnya ada 5 pemain yang akan ditanggung bapak asuh. Di antara bapak asuh itu Hendricus Mulyono, Barozi (Panji Putra Turi) dan H Saidi (BSA Fajar Group) yang masing-masing menanggung satu pemain serta H Subardi membawa 3 pemain dari Bandung, namun satu pemain belum datang.

Kedaulatan Rakyat

Read more...

PSS MULAI NEGO PEMAIN BARU

Manajemen PSS mulai siang ini akan melakukan negosiasi dengan pemain baru hasil seleksi terakhir, kemarin. PSS masih membutuhkan minimal 9 pemain untuk melengkapi pemain yang ada sekarang. Demikian disampaikan ketua tim pemandu yang juga pelatih PSS, Maman Durachman, kemarin.
Menurutnya, pemain itu masih mungkin bertambah karena ada yang ditanggung bapak asuh yang sebelumnya harus dibicarakan dengan manajemen.



Ia berharap dalam waktu 2 atau 3 hari ini, negosiasi dengan pemain baru sudah selesai, sehingga bisa bergabung dengan pemain-pemain lama dalam latihan, sore ini di Stadion Maguwoharjo, Sleman.(kr)

Read more...

review 2007 : Lagi-lagi Masalah APBD

semenjak diberlakukannya larangan APBD untuk sepakbola, tampaknya membuat klub-klub sepakbola Indonesia baik yg berlaga di Liga Super maupun di Liga Utama kelimpungan mencari dana. Meskipun demikian masih ada juga beberapa klub yang diberi bantuan oleh dana APBD seperti klub tetangga, Persiba Bantul. Beberapa cara dilakukan oleh klun-klub yang tidak mendapat kucuran dana dari Pemda setempat. Sebagai contoh, di PSS Sleman, mereka melakukan rasionalisasi gaji pemain hingga mencapai 25% dari gaji semula. Hal ini membuat sebagian besar pemain memilih hengkang dari klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut. Hal ini dilakukan karena PSS sendiri hingga kini mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan. Sampai Putaran I lalu, PSS sendiri telah menghabiskan dana kurang lebih 2M rupiah. Selama sebulan PSS mengeluarkan dana 342 Juta Rupiah untuk menggaji pemain. Sekedar informasi, tim sekota PSIM Jogja juga telah mengeluarkan dana 80 Juta Rupiah untuk menggaji pemain mereka. Sedangkan Persiba Bantul telah mengeluarkan lebih banyak dari apa yg dikeluarkan oleh PSS maupun PSIM.


Sebelum adanya larangan APBD dalam sepakbola, klub-klub yang bermain di liga Indonesia seperti jor-joran membeli pemain berlabel bintang. Mereka kadang berpikir lebih baik membeli pemain jadi daripada mencetak pemain sendiri. Mungkin inilah yang menyebabkan prestasi tim nasional Indonesia makin terpuruk dari tahun ke tahun. Ditambah lagi kini peran pemain lokal di klub seperti tergantikan oleh pemain asing yang mulai membajiri kancah persepakbolaan nasional. Dengan adanya larangan APBD diharapkan klub-klub mampu mencetak bibit-bibit lokal yang potensial sehingga proses regenerasi di timnas sendiri tidak terganggu. Dan juga diharapkan klub-klub mampu lebih profesional lagi. Tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah, namun juga mampu mencari dana untuk membiayai kelangsungan hidup mereka.

FORZA PSS..FORZA INDONESIA..MAJU TERUS PERSEPAKBOLAAN INDONESIA


(banu-kun, slemaniatitikhitam.co.nr)

Read more...

Peter Lipede Bertahan

Tim Elang Jawa PSS Sleman akhirnya dipastikan akan kembali diperkuat oleh salah seorang legiun asingnya, Peter Lipede. Bersama Agus Pujiono dan Abda Ali, Lipede menyetujui klausal kontrak baru yang disodorkan manajemen. Kabarnya, Agus dan Lipede telah deal dengan manajemen sejak Minggu (21/12) malam. Sedangkan Abda Ali baru kemarin. “Agus Pujiono dan Lipede tadi malam [Minggu (21/12) malam] sedangkan Abda Ali baru saja,” jelas Rumadi, Plt. Manajer Tim PSS Sleman kemarin ditengah seleksi pemain lokal PSS Sleman.
Menurut Rumadi, kerangka tim PSS Sleman tidak akan jauh berbeda dengan tim yang ditampilkan di Copa Dji Sam Soe 2008, menghadapi Persema Malang lalu. Ketika itu, PSS menampilkan deretan pemain muda dan sejumlah muka baru. Rumadi mengatakan jika para pemain tersebut dapat berkembang, tidak menutup kemungkinan mereka masuk tim inti.
“Mereka masih akan dipertahankan tetapi nanti kita lihat proses ke depannya untuk dapat bergabung dalam tm inti, namun kemungkinan itu ada jika mereka berkembang nanti,” tambahnya. Menurutnya, beberapa pemain statusnya adalah magang.
Dari lanjutan seleksi, jika sebelumnya tim pelatih telah memilih 30 pemain, kemarin hadir 15 pemain lagi. Total, seleksi di Stadion Tridadi, kemarin diikuti 45 pemain. “Hari ini kita ambil 24 pemain termasuk empat kiper, lalu besok kita lihat lagi,”jelas Maman Durachman, Pelatih PSS Sleman, kemarin usai menyeleksi pemain.
Dari ke 45 pemain yang datang untuk melamar sebagai pemain PSS Sleman ada yang dating dari Bandung dan Kudus. Namun menurut Maman, pemain-pemain tersebut masih akan dilihat kembali kemampuannya hari ini (23/12).
Dan hari ini (23/12) para pemain yang mengikuti seleksi akan ditandingkan dengan pemain PSS Sleman U-23 dan tim PSS Sleman yang masih bertahan. Tetapi jika seleksi pemain sampai dengan hari ini belum selesai maka akan dilanjutkan esok hari. Namun esok hari terakhir untuk seleksi pemain.


slemania.or.id

Read more...

Slemania Genap Berusia 8 Tahun

Tanggal 22 Desember merupakan hari bersejarah bagi Slemania. Dalam kalender nasional tanggal 22 dikenal sebagai hari Ibu. Tepat delapan tahun yang lalu Slemania lahir dan berdiri. Slemania sejak dulu sudah menjadi ikon suporter di wilayah DIY khususnya Sleman seiring masuknya PSS Sleman di divisi utama Liga Indonesia. Bahkan Slemania pernah mendapat gelar suporter terbaik Indonesia versi ANTV.

Diawali dari Tridadi, Mandala Krida, lalu balik kandang lagi di Tridadi hingga saat ini di Maguwoharjo, Slemania selalu menemani PSS Sleman kala berlaga. Hingga sekarang Slemania semakin besar. Regenerasi inilah yang membuat Slemania tetap eksis dan menjadi besar.Kini diusianya yang genap sewindu, Slemania dihadapakan dengan permasalahan klub yang berpangkal dari financial sampai pada prestasi tim. Hal ini tentunya sangat tidak diharapkan oleh Slemania. Namun situasi ini nampaknya harus dijadikan oleh Slemania sebagai momentum kebangkitan PSS bersama dengan Slemanianya.

Dengan situasi dan keadaan PSS Sleman seperti sekarang ini, Pengurus Slemania berencana untuk menunda semua agenda perayaan ulang tahun dan fokus kepada pembenahan PSS Sleman menyongsong putaran kedua Divisi utama Liga Indonesia 2008. Langkah yang patut didukung.

slemania.or.id

Read more...

20 Pemain Akan Ikuti Seleksi di PSS

Sedikit 20 pemain aklan mengikuti seleksi PSS Sleman, Minggu (21/12) di Stadion Tridadi. Dari jumlah ini, 10 nama merupakan pemain yang direkomendasikan tokoh-tokoh sepakbola di Sleman. “Ada 10 orang yang diusulkan tokoh-tokoh Sleman, sedangkan yang melamar juga ada dari Persikas, Persis Semarang dan daerah Magelang,” jelas Rumadi, Plt. Manajer tim PSS Sleman, kemarin, di Stadion Maguwoharjo.
Para pemain tersebut berasal dari Semarang, Magelang dan Asahan. Kabarnya, pemain yang melamar tersebut menghubungi manajemen dan juga pelatih melalui telepon.
Salah satu posisi yang cukup diminati adalah penjaga gawang. Di posisi ini, telah melamar empat pemain. Padahal, PSS hanya membutuhkan dua orang. Seleksi pemain tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 21-23 Desember. Namun jika masih dirasakan kurang, seleksi akan ditambah satu hari untuk seleksi.
“Seleksi ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari tetapi jika masih kurang ada satu hari tambahan dan dilaksanakan di Tridadi,” jelasnya.
Sistem seleksinya nanti akan lebih ditekankan pada game. Kemampuan para pemain baru itu akan dicoba dengan pemain PSS yang telah ada saat ini.
Menurut Rumadi penilaian berdasarkan pada kualitas masing-masing pemain. “Jika pemain Sleman dan luar Sleman mendapatkan nilai yang sama tujuh misalnya akan kita ambil yang Sleman,” jelasnya.
Manajemen PSS sendiri akan merekrut 11 pemain termasuk kiper. Kiper memang menjadi kebutuhan utama Elang Jawa mengingat saat ini PSS baru memiliki Agung Prasetyo.
Sedangakn pemain asing, menurut Rumadi, masih belum diputuskan akan rekrut pemain asing atau tidak. Namun jika pemain asing tersebut mengerti dan setuju dengan yang ditawarkan oleh manajemen maka kemungkinan bisa bertambah. Sedangkan untuk pemain asing yang lama kemungkinan yang masih dipertahankan adalah Peter Lipede.(harianjogja)

Read more...

PSS Panggil 14 Pemain Lokal

PSS Sleman memanggil 14 pemain lokal untuk mengikuti seleksi, Minggu (21/12), di Stadion Tridadi, Sleman. Para pemain itu masih akan bertambah dengan cara mendaftarkan diri lewat pelatih, sehingga si pemain datang sendiri. Seleksi dimulai pukul 15.00 WIB. Menurut Sekum PSS Djaka Waluya saat dihubungi, Jumat (19/12), seleksi dipandu pelatih PSS Maman Durachman, Lafran Pribadi dan Susanto ditambah para pelatih lokal, Drs M Yunus, AG Purwanto, Ballet Sugeng Widodo dan Parjianto. Target seleksi tersebut mencari pemain potensial untuk melangkapi pemain PSS. Sampai kemarin skuad PSS ada penambahan pemain. Usaha manajemen merekrut kembali Piter Lipede dan Abda Ali belum ada titik temu, sehingga masih memerlukan waktu. Dari seleksi tersebut PSS berharap agar pemain segera lengkap dan bisa melakukan latihan secara rutin, sehingga siap mengikuti kompetisi Liga Utama putaran kedua . Para manajer klub siap membantu PSS dalam mencari pemain, dengan mengirimkan para pemain yang kini tampil di luar Sleman. Barozi, manajer Panji Putra Turi, menyatakan akan memanggil pemainnya yang kini main di Persipon Pontianak dan di klub-klub lain. Manajer PIM Sugiarto juga siap mengirim pemain terbaiknya, walaupun ia juga mengakui sebagian pemain sudah masuk tim Porda Sleman.

Read more...

PSS Siap Bentuk Tim Baru

Pengcab PSSI Sleman dan Manajemen PSS siap membentuk tim baru untuk mempertahankan eksistensi tim ‘Laskar Sembada’ dalam kancah Liga Utama. Hal ini dicapai dalam pertemuan PSS dengan Pengcab PSSI Sleman, para pelatih lokal dan tokoh sepakbola Sleman di rumah dinas Wakil Bupati Sleman, Selasa (16/12) malam. Pertemuan dibuka Ketua Pengcab PSSI Sleman Drs Sri Purnomo yang juga Wakil Bupati (Wabup) Sleman. Wabup Sleman mengharap dari pertemuan itu melahirkan keputusan yang bisa mengangkat PSS lebih baik dan tetap eksis mengikuti kompetisi Liga Utama. GM PSS Joko Handoyo menyatakan, keterpurukan PSS dikarenakan tidak cairnya dana APBD Rp 5 miliar karena terbentur peraturan dari Mendagri. Sedang H Sukidi Cokrosuwignya mengungkapkan, pertemuan PSS dengan Pengcab PSSI Sleman baru pertama kali ini berlangsung dan sebelumnya kurang komunikasi. Namun karena khawatir dengan keberadaan PSS dalam Liga Utama, maka pengcab berinisiatif membuka komunikasi agar PSS tak terhenti di tengah jalan. Pengcab sangat mendukung untuk membentuk tim PSS antidegradasi dan sebagai langkah awal PSS bersama pengcab mencari pemain lokal dalam seleksi 21-24 Desember di Stadion Tridadi.(kr)

Read more...

Photobucket
Pemerintah Daerah Sleman akan terus memfasilitasi sarana olahraga. Tidak hanya olahraga sepakbola yang digemari banyak orang. Tetapi semua jenis olahraga, baik yang digemari kalangan remaja maupun usia lanjut. Hampir semua masyarakat gemar berolahraga. Ada olahraga yang diperuntukkan usia lansia seperti senam lansia, jogging dan jalan.
Di Sleman sendiri ada sekitar 225 lapangan sepakbola yang bisa digunakan masyarakat. Jumlah tersebut merupakan fasilitas yang bisa dipakai masyarakat. Belum lagi lapangan tenis, lapangan volley dan badminton yang tumbuh di pelosok Sleman. Tenis yang dulunya dianggap kegiatan eksklusif, sekarang juga sudah memasyarakat.
“Memotivasi masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai habit. Tidak heran jika usia harapan hidup masyarakat Sleman paling tinggi usia harapannya, rata-rata 74, 5 tahun. Untuk wanita 76,4 tahun, pria 72,5 tahun. Padahal bila dibandingkan dengan Jakarta kurang dari 65 tahun,” kata Bupati Sleman Ibnu Subiyanto di kantornya kemarin.
Karena itu, Pemda Sleman berusaha meningkatkan usia harapan hidup. Sedangkan untuk menaikkan satu bulan saja dibutuhkan banyak faktor. Mulai dari sarana kesehatan, puskesmas dan motivasi untuk melakukan olahraga. Keinginan Pemda Sleman adalan usia harapan hidup di Sleman meningkat lagi mencapai 75 tahun dan diharapkan bisa terwujud di tahun 2010.
“Agar bisa mengejar usia harapan hidup Singapura yang mencapai 80 tahun. Namun untuk mencapainya,dibutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun,” kata Ibnu.

Guna mencapai itu perlu persiapan khusus. Tidak hanya pembangunan di bidang sarana puskesmas saja namun yang terpenting adalah membentuk habit masyarakat gemar berolahraga. Syarat utamanya adalah diperlukan juga kesejahteraan tinggi.
Selain sebagai kebanggaan masyarakat Sleman, keberadaan stadium mempunyai fungsi yang luas. Sepakbola yang paling digemari akan menjadi alat atau instrument untuk menggerakkan masyarakat.
Stadiun tersebut tidak hanya dibangun untuk olahraga sepakbola saja. Bahkan, semua cabang olahraga bisa disatukan di tempat ini. Stadium kedepannya juga dikembangkan menjadi pusat kegiatan olahraga di DIJ dengan fasilitas terbaiknya. “Jika mencari lapangan futsal, carilah di sini karena fasilitasnya memang terbaik. Jika menginginkan tennis, kita akana membikin tenis yang terbaik di sana. Kawasan stadium akan menjadi zona mini di DIJ,” kata Ibnu.

Read more...

Menengok Korban Sweeping Kekerasan Pendukung PSIM

Bantul…, Bantul…, Hey… Bantul langsung bluk, bluk, bluk itulah kata-kata yang teringat Nurcahyo Harnowo, korban kekerasan supporter PSIM saat laga Copa Indonesia PSIM kontra Persiba Bantul di Stadion Mandala Krida, Minggu (14/12). Tragisnya, ia hajar dan dipukuli dengan tongkat oleh penonton berbaju pendukung PSIM, di depan bapak kandungnya. Ia pun selamat setelah berhasil ditolong aparat kepolisian.

Heri Susanto, Bantul

Sore itu, Nowo, nama panggilannya tidak berencana untuk menyaksikan pertandingan tim kebanggaanya itu ke Mandala. Ia hanya ingin menonton aksi Seto Nurdiyantara dkk di stasiun tv swasta nasional yang ia ketahui di spanduk reklame akan disiarkan live salah satu TV swasta.
Namun, menjelang pertandingan dimulai, pukul 15.30, penantianya di depan tv ternyata tidak sesuai harapan. Akhirnya, tanpa berpikir panjang, ia mengajak bapaknya, Sabar, untuk bergegas menuju Stadion Mandala Krida.
“Saat itu, saya nggak pikir panjang. Yang penting bisa menyaksikan pertandingan Persiba. Saya nggak perlihatkan kaos suporter hanya jaketan karena memang dari Paserbumi sendiri menyarankan tanpa atribut,” tuturnya kepada Radar Jogja di rumahnya di daerah Jetis Bantul, kemarin.
Sesampainya di stadion, pertandingan sudah berlangsung. Mengenakan kaos warna merah di balik jaket jeans-nya ia pun percaya diri untuk duduk bersama bapaknya bersanding dengan suporter tuan rumah.
Meski, duduk aman bersama pendukung setia PSIM itu, tampaknya tetap tak membuatnya nyaman. Pada akhir pertandingan, ia keluar melewati pintu 14 tribun suporter netral atau tak mengenakan seragam biru. “Kebetulan, saat pintu untuk masuk penuh, bapak mengajak ke pintu barat (14) yang agak longgar,”ungkapnya.
Ketika langkah kakinya hampir mencapai tangga paling bawah. Ternyata sudah ditunggu seorang suporter tuan rumah. Semula, yang menjadi sasaran, adalah penonton yang mengenakan kaos hijau. ”Ia diteriaki Slemania, tapi lolos dari kejaran mereka (para pendukung berkaos Biru). Akhirnya, sasaran dialihkan ke saya yang berada di belakangnya,” bebernya.
Nowo seketika menjadi korban keganasan suporter disaksikan bapaknya sendiri. Sabar yang melihat putra kesayangannya dipukuli dengan tangan dan bambu, hanya bisa berdoa dan minta tolong Polisi. Beruntung, ketika masih mengenakan jaket jeans tetutup rapat, aparat kepolisian segera menolong.
”Aparat tidak cepat tanggap, jika saya tidak berlari mencarinya minta tolong. Lima menit saja anak saya nggak ditolong polisi, pasti nggak selamat. Karena memang digebuki dan dipukuli seperti kewan saja, ” keluh sang bapak Sabar yang mengaku shock melihat nasib buruk anak kandungnya menjadi bancakan suporter brutal berbaju biru itu.
Yang membuat ia masih miris jika teringat insiden itu lantaran ia menyaksikan para suporter PSIM melakukan penyisiran dan sweeping penonton berbaju merah. “Siapa saja yang berbaju merah saya lihat langsung dipukuli. Ada yang pakaiannya disuruh copot lalu dibakar. Kalau dibilang kita teriak-teriak mengejek, itu bohong besar. Kami ini wong ndeso yang mau macem-macem,” tukasnya.
Remaja berusia 21 tahun yang telah terkapar itu, selanjutnya dibawa bersama bis yang membawa tim Persiba. Rasa sakitnya sedikit berkurang dengan bantuan penanganan tim medis The Reds.
Dengan kondisi yang masih mengeluarkan darah dari mulut dan hidung, pengurus Persiba segera melarikannya ke RS PKU Bantul. Oleh dokter setempat, ia divonis gegar otak. Tetapi, setelah didiagnosa di RS Nur Hidayah Bantul, kepalanya hanya menderita memar dan lebam. ”Sebenarnya masih harus opname di rumah sakit. Tapi saya takut kalau kelamaan rawat inap, biayanya besar,” lontar Sabar.
Sabar, sebenarnya tak terima dengan nasib yang menimpa anaknya. Ia mengaku bahwa dirinya orang kecil yang tak tahu harus meminta pertanggungjawaban kepada siapa. “Siapa yang tega melihat anak sendiri dianiaya orang hanya lantaran beda baju. Saya tak bisa apa-apa karena mereka orangnya banyak. Apalagi sambil asal memukuli orang yang dianggap warga Bantul karena pakai merah.

Read more...

PSS Sleman tersingkir dari ajang CDSSI

PSS Sleman akhirnya gagal lolos babak kedua Copa Indonesia 2008 setelah kembali dikandaskan Persema Malang pada leg kedua dengan skor 2-0 di Stadion Gajayana Malang, Minggu (14/12) sore.

Dua gol yang mampu membawa Persema Malang ke babak berikutnya dilesakkan Seme Petrick pada menit ke-20 dan Mbom Julien pada menit ke-54.

Pada babak pertama, pertahanan PSS Sleman yang dikoordinir oleh Pieter Lipede dkk beberapa kali dikacaukan oleh gencaran serangan pemain Persema yang dikomandani Bima Sakti. Namun, baru menit ke-20 pemain Persema mampu menjebol gawang tim berjuluk Elang Jawa itu.

Selama 90 menit pertandingan, wasit Mardi mengeluarkan tiga kartu kuning masing-masing untuk Peter Lipede serta Hari Saputra dan Eko Didit (Persema).

Read more...

PSS 0-1 Persema

Tampil dengan kombinasi 6 pemain baru dan 6 muka lama, PSS Sleman tidak mampu menahan permainan Persema Malang di ajang Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008 leg I. Di bawah komando asisten pelatih Maman Durahman, PSS yang tampil di Stadion Maguwoharjo, kemarin, dipaksa menyerah 0-1. Sejak awal, Elang Jawa PSS yang langsung menurunkan empat pemain barunya benar-benar tak kuasa menahan permainan Persema banyak menurunkan pemain lapis keduanya.
Gol Persema sendiri tercipta menit ke-9 babak pertama oleh M. Kasan Sholeh. Tendangan jarak jauh Kasan tidak mampu dijangkau kiper PSS, Agung Prasetya, yang juga satu-satunya kiper yang masih bertahan.
Setelah gol ini, Laskar Sembada, julukan lain PSS, mempunyai peluang untuk membuat gol. Sayangnya tidak satu pun bola mampu bersarang ke gawang Persema yang dijaga Sukasto Effendi. Hingga baba pertama usai, kedudukan tetap 1-0 untuk Persema.
Di babak kedua, Persema melakukan seumlah pergantian. Kali ini, pelatih Persema, Subangkit, memainkan penyerang asing andalannya, Cristian Leng Lolo. Hanya saja, perubahan strategi ini tidak banyak membantu. Sebab, hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap 0-1 untuk Persema. Catatan penting untuk pelatih sementara PSS adalah kondisi fisik para pemain. Sebab, dalam pertandingan ini
banyak pemain PSS yang tumbang karena kram pada kakinya.
Sedangkan Maman Durahman, yang temui usai pertandingan mengatakan pada pertandingan kali ini ia hanya mengutak-atik bagaimana cara tidak kebobolan banyak seperti saat Divisi Utama lalu. Ketika itu, PSS Sleman kalah 4-1.
“Kita hanya satu kali latihan saja lalu tanding hari ini sehingga banyak anak-anak yang kram,” jelasnya. Namun menurutnya tim ini masih jauh dari harapan meskipun permainan cukup bagus.
Maman menambahkan dari pemain-pemain baru yang baru saja direkrut PSS Sleman masih ada harapan. Ada enam orang pemain baru yang direkrut Laskar Sembada namun empat orang yang didaulat sebagai pemain inti. Dua lainnya duduk dibangku cadangan meskipun salah satu pada babak kedua turun menggantikan rekannya.
Selain itu manajer tim PSS Sleman, Rumadi, menambahkan bahwa permainan anak-anak bagus meskipun kepastian pemain baru didapat manajemen terakhir pukul 15.00. Dan pemain lama yang terakhir direkrut oleh manajemen adalah Slamet Nurcahyo. Setelah sebelumnya salah satu pemain asli Sleman, Agus “grandong” Purwoko, telah deal dengan manajemen.
“Anak-anak bermain bagus, meskipun ketegasan pemain baru didapat oleh manajemen pukul 15.00 tadi (sebelum pertandingan),” jelasnya. Hasil tersebut bagus karena lebih baik dari pada hasil yang diperoleh saat PSS Sleman menjamu Persema pada pertandingan lalu.
Sementara itu, pelatih Persema, Subangkit, mensyukuri hasil ini. Karena, sejak awal ia tidak memasang target apapun melawan PSS Sleman. Bahkan, Persema sempat akan mengundurkan diri dari Copa.
Meskipun turun dengan kekuatan pemain muda yang biasa duduk dibangku cadangan, Subangkit mengatakan bahwa mereka juga mempunyai potensi yang baik.
“Sebenarnya anak-anak bermain menghindari cedera tetapi tadi Leng Lolo terkena cedera,” jelasnya. Dan ia optimis untuk melaju pada babak kedua dan dengan kemenagan ini kans menjadi terbuka lebar apalagi pertandingan selanjutnya di kandang Persema Malang melawan PSS Sleman kembali.

Read more...

PSS Hadapi Persema Tanpa Latihan, 8 Pemain Lama Bertahan

Angin segar kembali berhembus dalam tubuh tim PSS Sleman. Dipastikan delapan pemain lama bertahan di PSS Sleman. Sehingga meski tanpa latihan sudah bisa menghadapi Persema Malang dalam Copa Indonesia leg pertama, Rabu (10/12)besok di Stadion Maguwoharjo.
Selasa pagi ini, PSS akan mencoba lapangan bergantian dengan tim Persema.
Kerja keras manajemen akhirnya bisa mencapai target minimal mempertahankan 8 pemain lama. Bahkan satu pemain asing, Peter Lipede mungkin juga bertahan, karena sudah mendekati deal. Dari delapan pemain itu, terdapat Slamet Nurcahyo yang selama ini menjadi andalan PSS. Dari 8 pemain lama ditambah 7 pemain lokal yang didaftarkan ke BLI, PSS sudah punya 15 pemain.
Hanya saja, sampai Senin kemarin, PSS belum tahu pasti siapa yang akan menjadi pelatih, karena baru akan ditentukan dalam pertemuan GM R Joko Handoyo dengan pelatih lama tadi malam.
Para pemain lama yang bertahan Slamet Nurcahyo, Agus Purwoko, Agus Supriyanto, Abda Ali, Busary, Agung Prasetyo, Faharudin dan Agus Pujiyono. Pemain itu masih bisa bertambah, karena ada beberapa pemain yang telah mendekati deal. Dalam event itu manajemen tak punya target, karena antara pemain lama dan baru belum pernah ketemu.
Panpel PSS Suparlan menambahkan, untuk Copa tiket dijual murah, Rp 5.000 untuk tiket hijau (Slemania), Rp 7.000 tiket merah dan Rp 10.000 tiket biru. Panpel berharap penonton cukup banyak dan bisa memberi dukungan pada PSS.

Read more...

4 Pemain Bertahan, PSS Daftarkan 7 Pemain Baru

Angin menyejukkan berhembus di tubuh PSS. Meski terjadi gelombang pengunduran diri besar-besaran, ternyata ada sebagian pemain yang tetap konsisten. Dari informasi yang didapat sampai kemarin sudah empat pemain menyatakan diri tetap bergabung dalam skuad Super Elang Jawa. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Tim PSS Djaka Waluya kemarin.
Hanya, Djaka Waluja mengaku belum berani membeberkan nama pemain yang sudah bersedia menerima kontrak baru ini. Para pemain ini meminta kepada manajemen agar kesediaan ini tidak terlalu dieskpose ke media.
Djawal mengatakan tampaknya bukan hanya empat pemain ini yang bersedia menerima tawaran manajemen. Sebeb, beberapa pemain lainnya juga mulai menunjukkan sikap sama.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh dari beberapa media cetak, empat pemain yang telah menyatakan kesediaannya bergabung dengan PSS adalah Agung Prasetyo, Busari, Fahrudin dan Agus Purwoko. Salah satu alasan para pemain ini tetap bergabung dengan PSS adalah komitmen pada pengembangan sepakbola di Sleman. Sekadar diketahui, keempat pemain ini semuanya adalah warga asli Sleman. Bahkan, keempatnya merupakan asli didikan klub dibawah PSS Sleman
Terkait desakan beberapa kalangan yang meminta mempertahankan pemain yang telah menjadi ikon Sleman, Djawal menyatakan manajemen telah meresponnya. Ia mengungkapkan sedikitnya empat pemain akan diikutsertakan dalam program bapak asuh yang digagas manajemen.
Sedang ketika ditanyakan siapa saja pemain yang akan diikutsertakan dalam program bapak asuh, Djawal lagi-lagi tidak bersedia membeberkannya. Hanya, ia menegaskan salah satunya adalah pemain asing.
Sementara itu, PSS telah mendaftarkan tujuh pemain ke BLI untuk bisa tetap berlaga di kompetisi liga Indonesia dan Copa Indonesia. Tujuh orang pemain ini adalah yakni Sinung Jaya Wijaya, Reza Furqon, Aan Ari Yahya, Yanuar Arikunto, Nunung Windarto, Anang Hadi Saputro dan Joko Sriyanto.
Diungkapkan Djoko, penambahan pemain ini merupakan salah satu upaya manajemen untuk tetap bertahan dalam putaran kompetisi. Seperti diketahui, dalam peraturan khusus PSSI, sebuah tim bisa berlaga mengikuti putaran kompetisi minimal berjumlah tujuh orang.
Selain persiapan putaran kedua Liga Indonesia, pendaftaran para pemain ini juga sebagai persiapan PSS menjalani kompetisi Copa Indonesia. Sesuai dengan jadwal, PSS harus melakoni pertandingan first leg melawan Persema Malang Rabu (10/12).

Read more...

PSS Sleman Rekrut 7 Pemain Lokal

PSS Sleman baru mendapat 3 pemain lama, yang menyatakan setuju dengan kontrak yang ditawarkan manajemen. Namun nama-nama pemain tersebut masih dirahasiakan. “Meski baru ada 3 pemain, manajemen optimis dapat membentuk tim untuk melawan Persema Malang, 10 Desember, di Stadion Maguwoharjo, dalam ajang Copa Indonesia,” kata Sekum PSS Djaka Waluya di Posko PSS Jombor Sinduadi, Mlati Sleman, Sabtu (6/12).

Dijelaskan Djaka, manajemen kemarin juga telah mendaftar 7 pemain lokal ke BLI, yakni Aang Aryahya (KKK Klajuran), Anang Hadi (AMS Seyegan), Arientoko (Persak), Jaka Sriyanto (Persak), Nunung (Persak), Sinang Jono dan Reza Furkoni (PSST). Kini manajemen baru mengadakan pendekatan pada dua pemain asal Gama Sleman, yang belum diizinkan klubnya untuk masuk PSS.

Skuad PSS segera bertambah lagi, karena masih ada dua pemain yang hampir pasti deal. Diharapkan saat lawan Persema pemain PSS sudah lengkap. Kemarin ada 4 pemain lama mengembalikan formulir, namun masih dalam pendekatan. Sedang pemain yang tak mengambil formulir dan tak datang ke Sleman dinyatakan tak tertarik ke PSS lagi.

Manajemen tetap memberikan gaji seperti semula atau sesuai dengan kemampuan yang ada dan tak menaikan harga tawar, tetap 25 persen dari gaji putaran pertama. Namun manajemen akan berusaha mencarikan bapak asuh bagi semua pemain. Usaha kini terus dilakukan dan sudah ada dua pengusaha yang sanggup, meski masih dalam pembicaraan.

Untuk pelatih, PSS belum dapat kepastian karena masih dalam pembicaraan dengan GM R Djoko Handoyo. Saat ini ada 4 pelatih, yaitu Yudi Suryata sebagai pelatih kepala, dua asisten Maman Durahman dan Lafran Pribadi, sedang Susanto sebagai pelatih kiper.

Read more...

Nasib PSS, kontrak & gaji dipangkas 25%

Manajemen PSS Sleman akhirnya mengambil keputusan untuk memangkas kontrak dan gajiskuad Elang Jawa hingga 25%. Kepastian tersebut diambil dalam pertemuan dengan tim PSS di Kantor Bappeda Kabupaten Sleman. Rencananya, hari ini manajemen akan memanggil satu per satu para pemain untuk mendapatkan jawaban atas keputusan tersebut. Kabarnya, bagi pemain yang tidak menyetujui pemangkasan kontrak ini, manajemen siap melepasnya bahkan telah menyiapkan tiket untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

“Nego ulang baru akan dilakukan besok [hari ini], pertemuan tadi hanya membahas mengenai gaji pemain yang tertunda di 2008,” kata General Manajer, PSS Sleman, Djoko Handoyo, kemarin malam.

Joko menambahkan, dari pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah petinggi PSS Sleman seperti Yudi Suryata, pelatih PSS, Samsidi manajer keuangan, Hardo Kiswoyo manajer promosi, Jaka Waluja sekerterais PSS, asisten pelatih Maman Durrahman dengan 16 pemain PSS Sleman tersebut dicapai kesepakatan gaji yang sempat tertunda akan segera dibayarkan pada Desember 2008.

“Namun untuk detailnya kami akan melihat dulu kemampuan manajemen, karena anggaran yang dimiliki minus, ” terang dia, yang enggan menyebutkan besarannya.

Sementara Pelatih PSS Sleman, Yudi Suryata menandaskan pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan manajemen PSS hanya untuk membahas mengenai hak yang tertunda. Khusus untuk negosiasi ulang kontrak pemain akan dibicarakan lebih lanjut pada keesokan harinya. “Satu persatu akan dipanggil untuk menjalin kesepakatan,” terang dia.

Yudi sendiri berharap komposisi tim tidak mengalami perubahan. Sebab, Yudi menilai PSS akan sulit berbuat banyak di putaran kedua Kompetisi Liga Esia jika nantinya hanya diisi pemain-pemain lokal yang minim pengalaman.

Menurut mantan arsitek Persijap Jepara itu keberhasilan sebuah tim adalah karena kerja kolektif dan tidak hanya sekadar hasil yang didapat di lapangan semata. Sikap penolakan atas pemotongan kontrak dan gaji juga diperlihatkan Yudi. Menurutnya, manajemen seharusnya tidak memukul rata pemotongan tersebut.

Sedangkan pemain asing PSS, Peter Lipede, mengaku belum bisa mengambil sikap atas keputusan yang dikeluarkan manajemen. Lipede mengaku harus menunggu hasil pertemuan dengan manajemen nanti. Hanya saja, Lipede mengaku tidak setuju dengan pemotongan kontrak dan gaji tersebut.

Sebelumnya, pernyataan senada mengalir dari mulut playmaker PSS, Slamet Nurcahyo. “Saya sebelumnya telah melakukan negosiasi beberapa kali pada satu putaran pertama ini,” ungkapnya.

Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan Abda Ali. Mantan pemain PSIM ini dengan tegas mengatakan menolak nego ulang dengan manajemen. “Saya tidak mau jika nego ulang kontrak dan belum tahu nanti tanggal 4 saya datang tidak,” jelasnya.

Sekretaris Umum PSS Sleman, Djaka Waluja mengatakan pemain yang masih memungkinkan renegosisasi akan dikontrak ulang oleh manajemen. “Yang masih memungkinkan dan mereka yang bersedia berrenegosiasi akan kami kontrak ulang,” jelas Djawal panggilan akrabnya.

Djawal mengatakan skuad Elang Jawa nantinya akan diisi oleh pemain-pemain lokal. Bahkan, Djawal menduga hasil pertemuan tersebut akan banyak pemain yang hengkang dari PSS Sleman. Pasalnya, nilai kontrak yang ditawarkan nanti tidak sama seperti kontrak sebelumnya. Dan karena hal tersebut manajemen tidak akan menahan pemain yang dapat menemukan kesejahteraan di klub lain.

“Kemungkinan bisa saja banyak pemain yang hengkang dari PSS Sleman karena kami tidak dapat memberikan kesejahteraan seperti sebelumnya,” jelasnya.

“Saat ini tim sedang dibekukan hingga 7 Desember, dan saat menghadapai Copa nanti tim telah terbentuk,” lanjut Djawal.

PSS Sleman sendiri bakal turun dalam ajang Copa Indonesia melawan Persema Malang, 10 Desember nanti di Stadion Maguwoharjo. (harianjogja)

Read more...

Pemain Menolak Tawaran Manajemen

Kondisi tim PSS semakin sulit. Setelah 11 pilar PSS menolak tawaran kontrak baru dari manajemen.Maka para pemain itu belum dapat dipastikan masih akan membela PSS atau tidak, dalam kompetisi Liga Utama PSSI putaran II maupun di ajang Copa Indonesia.Manajemen memberi surat pernyataan yang harus diisi pada 16 pemain yang hadir dalam pertemuan Kamis (4/12) malam di Gedung Bappeda, Sleman. Ke-11 pemain tersebut telah mengembalikan formulir yang diajukan manajemen, yang ternyata isinya mereka menolak. Sedang 5 pemain lain, Agus Purwoko, Busary, Agung Prasetyo, Fahrudin dan Slamet Nurcahyo, hingga kemarin malam belum mengembalikan formulir.
Menurut Sekum PSS Joko Waluyo, para pemain tersebut menyatakan, mereka bersedia gabung dengan PSS, asal usulan mereka disetujui.
Dalam surat pernyataan itu disebutkan, untuk putaran kedua kompetisi Liga Utama PSSI, manajemen PSS hanya sanggup memberi maksimal 25 persen dari gaji putaran pertama. Manajemen PSS juga akan membayar sisa gaji bulan September, Oktober dan November 2008 pada akhir bulan Desember.
Setelah ditunggu sampai pukul 14.00 WIB di Sekretariat PSS, hanya ada 11 pemain yang mengembalikan surat pernyataan, yaitu Sahary Gultom, Rolli Yasin, Bambang, Widiyanto Ahmad, Faharudin, Edy Sibung, M. Yusuf, Nur Kholik dan 3 pemain asing Peter Lipede, Ricardo Diaz dan Alfredo.
Setelah surat dibuka ternyata semuanya menolak tawaran manajemen PSS, karena mereka menganggap nilai kontrak terlalu anjlok. Dari sudut pandang pemain, mereka bisa menerima gaji turun, namun hanya berkisar 25 sampai 40 persen, bukan 75 persen. Soal ini belum ada titik temu.
Para pemain juga menuntut gaji yang belum dibayarkan segera di selesaikan, yang besarnya sama dengan gaji sebelumnya. Pihak manajemen akan memberi gaji pada bulan Desember, namun besarnya juga diseseuaikan dengan kemampuan PSS. Manajemen PSS berharap, dari 16 pemain itu minimal yang dapat deal 8 pemain. Dengan begitu, ditambah 6 pemain lokal yang didaftarkan ke BLI, PSS sudah punya tim untuk Copa Indonesia. Sedang yang lain akan dibicarakan sesudah Copa. Tapi karena sampai kemarin belum ada yang deal, maka manajemen harus gerak cepat ambil sikap, dengan menaikan harga tawar atau melepas pemain dan mencari yang baru. PSS sendiri harus tampil di leg pertama Copa Indonesia lawan Persema di Stadion Maguwoharjo, 10 Desember.
Sedang para pemain asing juga menolak gajinya diturunkan. Ini seperti dikatakan Peter Lipede, yang mewakili 2 pemain asing lain, Ricardo diaz dan Alfredo. “Kami akan pulang ke Amerika bila tak main di Sleman. Kami juga punya keluarga, maka kalau gaji turun jauh kami tak bisa bertahan,” katanya.
Sedang para pemain lokal Sleman yang selama ini membela PSS, Agus Purwoko, Agung Prasetyo, Busari, Fahrudin juga belum mengembalikan surat pernyataan. Bahkan Agus ketika datang ke Posko hanya di luar dan lantas pergi. Slamet Nurcahyo yang belum mau mengembalikan formulir, mau lihat-lihat dulu. Ia sebetulnya memahami kesulitan PSS, karena hampir semua klub juga sama. Namun kalau turunnya sampai 75 persen, kita lihat dulu perkembangannya.

Read more...

Rekrut Produk Lokal

Kabar gembira menghampiri klub lokal anggota PSS Sleman. Laskar Super Elang Jawa -julukan PSS- akan memakai kemampuan produk kompetisi internal pada putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 wilayah timur.

“Kompetisi lokal PSS juga cukup besar. Dari itu pasti ada pemain yang layak bermain di kompetisi Divisi Utama,” kata Sekretaris Manajer PSS Djaka Waluja kemarin (1/12).
Langkah tersebut dilakukan akibat tak kunjung selesainya krisis finansial. Beberapa pemain siap di-PHK lantaran dinilai tak memberikan kontribusi bagi tim.

Penghentian kontrak kerja akan berlaku bagi seluruh pemain. Artinya, tidak hanya pemain lokal yang terkena dampak krisis PSS. Legiun asing pun mendapatkan porsi sama jika rapornya merah.

“Kami tidak akan membedakan pemain asing dan lokal. Semua pemain yang tidak mampu menunjukkan kemampuan maksimalnya akan diganti dengan pemain lokal Sleman,” tegas Djaka.

Menurut dia, target lolos Djarum Indonesia Super League (DISL) yang diemban manajemen PSS untuk kompetisi musim mendatang pupus sudah. Praktis, manajemen pun mengubah orientasi menjadi pembinaan pemain lokal.

Banyak potensi pemain yang bisa dimanfaatkan oleh PSS untuk pembinaan usia muda. Pemain-pemain muda Sleman tentunya sudah teruji, dimana dalam PORDA IX yang berlangsung di Bantul tahun lalu, kontingen sepak bola Sleman berhasil menggondol medali emas. Saat itu ada beberapa pemain yang menonjol. Mereka adalah para pemain yang terpilih saat ini adalah : Agung Andri, Abdul Latif (Angkasa Pura), Arief Elli Prabowo, May Kurniawan (PSK), Rohmad Wahyudi, Irfandi, Alex Susilo, Basuki Rahmad, Tri Atmoko (AMS), Eko Budi (CMB), Ajat Sudrajat, Erwin Susanto (KKK), Hanif Mustofa, Eko Sunartono (Pemda), Edgar Haryo (UNY), Azis, Agung Isharyanto, Fero Arsanto (BSA FG), Agam P (Perses),Reza Furqoni, Adik Satrio, Andi Surya, Andi Kurniawan (PSST), Jaka Andera (POM), Gita Setyawan (Nogo Mas), Yuda Erwin , Wahyudiyanto, Suprananto (Pesat), Nuzul Huda Bayu (Panji Putra), Haryo Sri Nurhuda (Gelora Muda), Aryo Tunjung, Haris (Pemda), Adi Setiawan (Mlati), Muh Rasyid (Jago) dan Iklas (Persak).

Read more...

Pemain PSS Sleman Menolak Nego Ulang Kontrak

Langkah manajemen PSS Sleman untuk melakukan rasionalisasi klub dengan langkah melakukan negosiasi ulang kontrak pemain ternyata tidak mendapat respon positif dari beberapa pemain alias bertepuk sebelah tangan. Rencana negosiasi ulang kontak itu akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember mendatang.

Pemain-pemain PSS yang menolak dengan langkah manajemen PSS ini antara lain Slamet Nurcahyo, Abda Ali, Anton Hermawan, dan sejumlah pemain pilar lainnya. Seperti yang sudah diberitakan, SLamet dan Abda Ali sama-sama enggan dengan adanya negosiasi ulang tersebut. Slamet menilai bahwa dirinya enggan melakukan negosiasi ulang karena dia merasa sudah menjadi bagian dari PSS dan tentunya sudah lama bermain bagi PSS dan sudha berulang kali melakukan nego dengan manajemen, jadi dia enggan melakukan nego lagi. Daripad nego mending saya cari klub baru", imbuhnya.

Sedangkan Abda Ali belum bisa memutuskan datang atau tidak bila memang rencana manajemen itu jadi direalisasikan. Sementara itu, dari pihak manajemen telah memberikan rambu-rambu bahwa bila memang pemain tidak bersedia untuk melakukan nego ulang maka manajemen juga tidak menahan bila sang pemain tersebut ingin hengkang, meski dia pemain yang diidolakan sekalipun. Djawal selaku sekretaris tim mengatakan bahwa saat ini kondisi PSS betul-betul krisis namun manajemen masih tetap berkomitmen untuk mengikuti kompetisi sampai akhir termasuk di ajang Copa Indonesia.

Diputaran kedua nanti, PSS akan banyak dihuni oleh pemain lokal Sleman, dan kami saat ini terus memburu pemain lokal Sleman. Kalau perlu kami akan merekrut pemain PSS U-23 untuk mengisi di squad senior, meski pada akhirnya PSS tidak mampu berprestasi lebih baik, namun kami akan tetap berusaha seoptimal mungkin, imbuhnya. Saat ini manajemen telah menunjuk asisten pelatih tim Porda Sleman AG Purwanto untuk mencari minimal 6 pemain, guna masuk skuad PSS senior. Tapi ia belum berani memutuskan siapa-siapa yang diusulkan, karena belum bertemu dengan pelatih terutama posisi apa yang akan dibutuhkan.

Read more...

Ujicoba Internasional untuk Perdamaian DIY

Ditengah keterpurukan yg dialami oleh PSS Sleman, 3 kelompok Suporter yg berada Di DIY, Slemania, Brajamusti, Paserbumi dan Pengelola Maguwo Internasional Stadium mempersembahkan Sebuah pertandingan sepakbola ujicoba berlevel Internasional bagi para penggemar sepakbola yg berada di DIY dan sekitarnya. Pertandingan ujicoba ini dimaksudkan untuk mengisi jeda putaran pertama divisi utama PSSI dan sebagai sarana untuk lebih mempererat dan mengakrabkan 3 kelompok suporter yg ada di DIY. Dalam pertandingan ujicoba ini, PSS akan diwakili oleh Tim Juniornya yaitu PSS U23 akan melawan Tim Malaysia. Hal ini dikarenakan tim utama PSS yang masih dalam pembekuan tim. Pertandingan ini akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2008 pukul 15.30 di Maguwoharjo International Stadium. Diharapkan dengan dilaksanakannya pertandingan level Internasional ini dapat menambah jam terbang bagi Skuad Muda Elang Jawa. Mereka adalah Calon penerus PSS dimasa depan.
Sementara itu Pertandingan Ujicoba yang kedua menghadirkan Tim Jogja All Star melawan Tim Malaysia. Pertandingan ini akan dihelat pada tanggal 17 Desember 2008 pukul 15.30 dg tempat yang sama di Maguwoharjo Internasional Stadium. Tim Jogja All Star merupakan gabungan pemain pemain yg membela PSS, PSIM dan Persiba Bantul. Seperti Nurcahyo, Agus Purwoko, Kahudi, Seta N, Johanes Y, Dony H, Ugik dll. Khusus untuk pertandingan Jogja All Star melawan Tim Malaysia, DPP Slemania memberikan intruksi agar anggota Slemania dan Pendukung PSS mengenakan baju putih sbg lambang persaudaran dan persatuan antara 3 kelompok Suporter yg ada di DIY. DPP Slemania mengharapkan anggota Slemania dapat menyukseskan event Internasional ini meski hanya dalam taraf Ujicoba atau Friendly Match.
Mengenai info harga tiket masuk akan diberikan menyusul.

No Anarchy No Tawuran Just Good Football DIY

Damai untuk DIY Tercinta

Pride PSS 1976

Read more...

jauh-jauh sampai Solo,
semua hanya utk mendukung satu nama PSS,
tapi apa??
hancur lebur 0-4,,

pemain terlihat yampil tanpa motivasi,mungkin penyebabnya adalah masalah gaji,
kurang lebih 3 bulan gaji pemain PSS belum terbayarkan, pemain PSS juga manusia, butuh uang untuk menghidupi dirinya dan keluarga. . .

LUPAKAN KEKALAHAN,,SEGERALAH BANGKIT,,PERCAYALAH HARI ESOK MASIH ADA..
MASIH ADA SECERCIH HARAPAN,,BELAJARLAH DARI PENGALAMAN,,PERCAYALAH..
KAMI KAN SLALU DIBELAKANGMU TUK MENDUKUNGMU KARENA KAMI SLEMANIA

Read more...

Persis 4-0 PSS

Persis Solo memberondong gawang PSS Sleman, dengan empat gol tanpa balas, dalam lanjutan kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama di Stadion Sriwedari Solo, Sabtu (29/11).
Keempat gol Persis dicetak Wahyu Wiji Astanto menit ke-8, Yanuar Ruspuspito menit ke-30 dan 41 pada babak pertama. Sedang satu gol lainnya melalui kaki kapten tim Mouk Welele Sylvain, menit ke-56. Usai pertandingan, pelatih PSS Yudi Suryata mengatakan, pemainnya sore itu bermain sangat buruk dan tidak dengan jiwa dan raga, sehingga selalu kalah dalam perebutan bola. Sedang pelatih Persis Edward Tjong bisa tersenyum lebar dengan kemenangan ini. Pertandingan terakhir putaran pertama ini, Persis main bagus dan lepas, sehingga mereka bisa berkembang,ujarnya.
Pertandingan yang hanya disaksikan ratusan penonton ini berjalan cukup sengit. Tim tuan rumah sejak awal terus melakukan tekanan ke daerah lawan. Gol pertama Persis berawal serangan melalui sayap kanan Achdiat Penjawi, yang meberi umpan silang langsung ke depan gawang PSS yang dijaga Agung Prasetyo. Bola disambut dengan sundulan Wahyu Wiji Astanto dan menusuk tajam di gawang PSS.
Gol itu membuat PSS bangkit untuk melakukan tekanan pada tuan rumah, namun serangan mereka dapat digagalkan lini pertahanan Persis yang main bagus dan lugas. PSS punya peluang menciptakan gol pada menit ke-20, namun Agus Purwanto yang lolos dari kawalan pemain belakang Persis gagal menaklukkan kiper Wahyu Tri Nugroho.
Persis pada menit ke-30 melakukan serangan balik melalui pemain depan, Yanuar Ruspuspito yang lolos dari penjagaan. Yanuar dengan sentuhan kaki kanan melambungkan bola masuk ke gawang PSS, setelah mengecoh kiper Agung Parasetyo. Yanuar kembali mencetak gol menit ke-41, setelah lolos dari jebakan off side pemain belakang PSS, dan tinggal berhadapan dengan kiper. Tembakan Yanuar membuat kiper Agung Prasetyo kembali takluk.
Memasuki babak kedua, PSS memasukkan pemain cadangan Dicky Gautama menggantikan Widianto, dan kiper Agung Prasetyo digantikan Sahari, karena sakit setelah bertabrakan dengan rekan sendiri. Namun pergantian pemain PSS ini belum mampu menjebol gawang Persis.
Bahkan tuan rumah menguasai pertandingan pada babak kedua. Akhirnya gawang PSS jebol lagi, setelah tendangan keras jarak jauh kapten Mouk Welele Sylvain, pada menit ke 56 menembus gawang tim tamu. Wasit Iwan Sukoco dalam pertandingan ini mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Persis, Yanuar Ruspuspito dan pemain PSS, Widianto.

Read more...

Suara Hati Slemania

TETAP DUKUNG PSS APAPUN KEADAANNYA
TETAP CINTA PSS SAMPAI KAPANPUN....

TANPA KITA PSS BUKANLAH APA APA
KARENA KITA SLEMANIA

KITA ADALAH PEMAIN KE-12 DI LAPANGAN

SLEMANIA KURVA UTARA...DIMANA NYANYIAN KALIAN YANG SELAMA INI MEMBAHANA DI MAGUWOHARJO?????
KAMI RINDU AKAN KEKOMPAKAN DAN KEKREATIVITASAN SLEMANIA DI MASA LALU...


BUKTIKAN KALAU MAGUWOHARJO LEBIH ANGKER DARIPADA MANDALA ATAU TRIDADI DI MASA LALU...


TERBANGLAH ELJAKU..
GAPAILAH IMPIANMU...
KAMI SLEMANIA SELALU BERSAMAMU.......

I luph PSS

Read more...

PSS 1-4 PERSEMA...........BASTARD

dengan skor 4-1 pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (24/11).

Pada babak pertama, Persema sudah unggul melalui tendangan kaki Kamri pada menit 27. Namun, PSS menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui tendangan Dicky Gautama dari titik penalti pada menit 33.

Menjelang pertandingan di bawah guyuran hujan deras sejak awal hinga akhir itu usai, Persema menambah satu gol. Tendangan pojok yang dilakukan Pitono pada menit ke-41 membentur kaki pemain belakang PSS, Piper Lipede, yang membuat bola melesak ke gawang PSS sendiri sehingga kedudukan berubah menjadi 2-1 untuk Persema.

Usai jeda, Persema langsung menggebrak. Hasilnya mereka peroleh pada menit ke-48, ketika bola sundulan Hasmoko tak bisa dihalau penjaga gawang tuan rumah, membuat skor menjadi 3-1.

Defisit dua gol membuat para pemain PSS berusaha tampil lebih agresif untuk mengejarnya. Tak ayal, barisan belakang PSS kehilangan konsentrasi sehingga Persema yang mengandalkan serangan balik setelah unggul, bisa menambah satu gol lagi.

Pada menit ke-72, Persema memperoleh sepak pojok yang dilakukan Pitono. Tendangannya yang melambung ke arah gawang disambut Patrick dengan sundulannya sehingga menghasilkan gol untuk mengubah skor jadi 4-1 yang bertahan sampai laga usai.

Pelatih PSS, Yudhi Suryata, mengatakan timnya kalah segalanya dari Persema. Baik materi pemain maupun kolektivitas permainan, mereka belum bisa mengimbangi lawan.

Sementara itu pelatih Persema, Subangkit, mengatakan bahwa timnya bisa memanfaatkan peluang yang ada.

Read more...

Manajemen Siap Coret 6 Pemain

Rencana manajemen PSS merasionalisasi tim segera direalisasikan. Manajemen akan melakukan evaluasi dan menilai performa tim, ofisial dan pemain, serta kondisi keuangan, Selasa (25/11) mendatang.

Dalam pertemuan khusus terus, juga kemungkinan besar manajemen juga siap melakukan pemutusan kontrak pada beberapa pemain yang dianggap tidak memberikan kontribusi maksimal pada tim.

Dari informasi yang diperoleh koran ini sedikitnya ada enam orang pemain yang siap dicoret dari skuad Super Elang Jawa. Diantara Rolly Yasin, Wawan Triono, Muhammad Yusuf, Busari, Fahrudin Wahyu dan Widiyanto Ahmad. Salah satu alasan yang mendasari manajemen mencoret keenam pemain ini adalah efektivitas di tim.

Seperti Rolly misalnya, sejak bulan September kiper kedua PSS ini absen di tim. Ia tidak mengikuti latihan lantaran terserang virus hepatitis. Akibatnya, Rolly harus istirahat total. Kondisi yang sama juga terjadi pada Muhammad Yusuf. Pemain berposisi sebagai gelandang bertahan ini harus rela istirahat dari tim karena cedera lutut. Otot ligamen Yusuf terkenatackling saat PSS melawat ke kandang Persigo Gorontalo.

Sedang empat pemain lain yang masuk daftar merah lebih disebabkan eksistensinya di tim. Sekadar diketahui keempat pemain ini jarang dimainkan sang pelatih Yudi Suyata dalam setiap pertandingan yang dilakoni PSS. Bahkan, ada yang belum pernah masuk line up utama tim. “Hanya, semuanya masih menunggu hasil evaluasi manajemen Selasa (25/11) nanti. Kalau memang tidak ada perubahan ya akan kami lakukan,” ujar Manajer Tim Bambang Nurjoko kemarin.

Bambang mengungkapkan salah satu alasan utama kebijakan merasionaliasasi pemain karena masalah keuangan yang masih membelit tim Laskar Super Elang Jawa ini. Dikatakan, saat ini PSS mengalami defisit anggaran hingga mencapai ratusan juta rupiah. “Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan cara mengurangi jumlah pemain. Karena, pengeluaran tim paling besar ada pada gaji pemain,” tandasnya.

Menurut Bambang, ke depan bukan hanya enam pemain ini saja yang akan dicoret. Bagi pemain yang tidak bisa memberikan memberikan kontribusi maksimal pada tim tidak tertutup kemungkinan juga akan dicoret. “Nanti manajemen akan bersikap selektif. Hanya pemain yang mau bermain bagus saja yang akan dipakai. Selain itu, kami juga akan lebih mengoptimalkan para pemain lokal. Ini dalam rangka pembinaan atlet,” tandasnya.

[ by : admin ]

Read more...

Pemain PSS Sleman mogok latihan

SLEMAN: Cukup sudah menunggu. Begitu mungkin yang ingin dikatakan oleh para pemain PSS Sleman yang merasa gaji yang menjadi hak mereka belum sepenuhnya terbayarkan saat ini. Mereka pun memilih jalan absen berlatih, satu hari kemarin. “Kami ingin meminta kejelasan kepada pengurus. Dan kami merasa selama ini pengurus kurang perhatian terhadap pemain,” jelas Anton Hermawan, kapten Skuad Elang Jawa, saat ditemui di mess PSS Sleman, kemarin.
Indikasi kurang perhatian tersebut, menurutnya, sejak gaji telat dibayarkan kepada pemain.

Dan selama ini gaji bulan September sampai saat ini belum terbayarkan sepenuhnya dan masih kurang sekitar 30%. Kemudian gaji untuk bulan Oktober dan November sendiri juga belum dibayarkan. Sehingga kekurangan gaji yang belum terbayar kepada pemain sebesar 230%.

Anton juga menyayangkan kekurangseriusan manajemen PSS Sleman dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di skuad kebanggaan Kabupaten Sleman tersebut. “Contohnya, kemarin ada satu pengurus datang, namun ia tidak bisa memberikan keputusan. Hanya ada janji bahwa semua permasalahan akan segera dibawa ke rapat yang akan diselenggarakan secepatnya,” ujar Anton.

Ia mencatat pula saat PSS Sleman bertandang ke Gresik dan berhasil meraih kemenangan tidak ada satu pun ucapan selamat muncul dari para pengurus. “Terus selama ini mereka [pengurus, red] ada dimana,” jelas Anton.
Tentang aksi “halus” tidak berlatih, Anton menagku belum mengetahui apakah akan terus berlanjut. Namun Anton dan teman-temannya mengharapkan kejelasan tersebut secepatnya mereka dapatkan. “Kita lihat besok saja [hari ini, red], karena pengurus katanya mau rapat,” tambahnya.

Pelatih PSS Sleman, Yudi Suryata, yang dimintai komentarnya mengaku apa yang dilakukan pemainnya ini di luar kemampuannya sebagai pelatih. Dan ia enggan berkomentar mengenai masalah ini lebih lanjut. “Hal ini di luar kemampuan saya. Saya no comment sajalah,” elaknya.

Namun ketika ditanya tentang kurang perhatiannya pengurus terhadap tim. Yudi membenarkan dan menambahkan menurutnya pendekatan pengurus terhadap pemain selama ini masih kurang. Meski dirundung masalah Yudi menegaskan akan tetap bersikap profesional. Ia akan tetap menjalankan mengawal Laskar Sembada ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

[ by : admin/harianjogja.com ]

Read more...

Lini Belakang Jadi Catatan

Kekalahan telak PSS dari Persibo Bojonegoro dua hari lalu, langsung dievaluasi pelatih Yudi Suryata. Mantan pelatih Persijap Jepara ini mengaku telah membuat catatan khusus pada pelapis lini belakang tim asuhannya. Apalagi dari dua kali ujicoba, pelapis lini belakang PSS belum mampu menunjukkan kualitasnya.
"Ini menjadi catatan penting bagi saya. Pemain pelapis masih belum terlihat kualitasnya seperti pemain inti," ujar Yudi kemarin.

Dikatakan, tidak adanya Peter Lipede dan Edi Sibung di lini belakang belum mampu digantikan Agung Yudha dan Agus Pujiono yang kemarin bertugas menjadi palang pintu tim kebanggaan Slemania itu.
Kondisi ini, katanya, hampir sama saat PSS bertandang ke markas Persigo Gorontalo 16 Oktober lalu. Saat itu, Edi juga tidak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning. Sedang di tengah permainan, Lipede harus keluar lapangan akibat terkena sikutan pemain lawan.
"Dan hasilnya pertahanan PSS mudah dibobol pemain lawan. Akibatya, kami harus harus kehilangan poin pada laga ini," urainya.
Selain catatan pada pemain bertahan, Yudi juga memberikan evaluasi kepada kiper kedua Agung Prasetyo. Kiper hasil didikan PS Angkatan Muda Seyegan (AMS) ini belum mampu menggantikan posisi kiper utama Sahari Gultom. "Mentalnya masih kurang bagus. Selain itu, komunikasinya dengan dengan pemain yang lain juga kurang maksimal," cerita Yudi.
Reaksi Agung pun, nilainya, masih kurang. Beberapa kali Agung dengan mudah dikecoh pemain lawan. "Untuk itu, saya akan meminta pelatih kiper untuk lebih meningkatkan kemampuannya agar bisa benar-benar menjadi pelapis Sahari apabila sewaktu-waktu dibutuhkan," paparnya.
Sementara itu, rencananya hari ini PSS akan kembali menjalani latihan kembali. Latihan akan kembali digelar di Stadion Maguwoharjo. Latihan ini sebagai persiapan laga kandang menjamu Persekabpas Pasuruan, Kamis (20/11) lusa.[radar jogja]

Read more...

Persibo 3-1 PSS

PSS Sleman gagal menambah poin di laga tandang, setelah ditaklukkan Persibo Bojonegoro, 1-3, dalam lanjutan kompetisi Liga Utama PSSI, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (16/11). Sementara Persis Solo kembali mengalami kekalahan, dibekuk tuan rumah Gresik United 0-1.
Dengan hasil itu maka PSS hanya mampu membawa pulang 3poin dari dua kali tanding di Jatim. Dalam babak pertama PSS sempat unggul 1-0 lewat gol Ricardo Diaz pada menit ke-38.

Gol berawal dari tembakan Slamet Nurcahyo yang mental dari kiper Persibo Dwi Adi Nugrahanto. Bola mental berhasil dicocor Ricardo Diaz.
Pada pertengahan babak kedua, stamina pemain PSS mulai anjlok, sehingga pemain Persibo mampu mengendalikan permainan. Persibo membalas lewat Iswadi Dai pada menit ke-64, dan empat menit kemudian balik unggul lewat Iswandi Dai, sebelum Syamsul Arif menutup kemenangan menit ke-78.
Pelatih PSS Yudi Suryata mengatakan, sebetulnya PSS sudah tampil maksimal, namun lantaran materi pemain tak utuh membuat pertahanan tak solid. Dijelaskannya, dua gol lawan juga terjadi saat Agung Yudha dirawat di luar lapangan.
Bagi Persibo, ini kemenangan kedua sejak ditangani Sartono Anwar, yang menggantikan pelatih sebelumnya Sanusi Anwar. “Permainan anak-anak terus meningkat dan mampu menjalankan instruksi dengan baik di lapangan,” kata Sartono Anwar.
Sementara dua manajer PSS, Manajer Tim Drs Bambang Nurjoko dan istri serta Manajer Teknik Drs Kuntadi juga bersama istri akan menunaikan ibadah haji, sehingga jabatannya di PSS untuk sementara digantikan Drs Rumadi dan Joko Waluyo SE.[kr]

Read more...

PSS panggil Bambang Dan Ricardo

PSS Sleman memanggil Bambang dan Ricardo Diaz untuk gabung dengan pemain lain di Sidoarjo, untuk menghadapi Persibo Bojonegoro, Minggu (16/11). menurut Manajer tim PSS Drs Bambang Nurjoko saat dihubungi, kedua pemain diberangkatkan ke Sidoarjo menyusul dua pemain andalan yang tak bisa main karena akumulasi dua kartu kuning, Peter Lipede dan Edy Sibung. Bambang langsung berangkat dari rumahnya Tulungagung, sedang Ricardo berangkat dari Sleman.

Bambang bakal menambah kekuatan lini belakang dan Ricardo dibutuhkan memperkuat barisan depan. Absennya Peter Lipede bakal berpengaruh terhadap pertahanan PSS, namun manajemen tetap berharap mencuri poin dari Persibo. Pelatih PSS Yudi Suryata menjelaskan, selama di Sidoarjo, tim asuhannya akan melakukan latihan di luar stadion. Latihan difokuskan pada pemulihan kondisi dan strategi yang akan diterapkan dengan absennya Peter Lipede dan Edy Sibung.(kr)

Read more...

GU 0-1 PSS

PSS Sleman meraih poin penuh di kandang lawan dengan mempecundangi Gresik United (GU), 1-0, dalam Kompetisi Liga Utama 2008 di Stadion Tri Dharma Gresik, Rabu (12/11). Gol semata wayang PSS dicetak Slamet Nurcahyo menit ke-60, setelah menyelesaikan umpan Anton Hermawan.

PSS yang menurunkan duet barisan depan Dicky Gautama dan Anton Hermawan di dukung Zaenal di sayap, sejak babak pertama banyak menciptakan peluang. Gol Zaenal sempat dianulir menit ke-15, karena dianggap off side, padahal belakangnya masih ada pemain lawan. Tembakan Anton juga diselamatkan kiper GU Imam menit ke-15.

Babak kedua PSS makin gencar dan menit ke-60 Anton Hermawan menusuk ke kotak penalti. Saat dihadang lawan, Anton memberi umpan pada Slamet Nurcahyo yang berdiri bebas dengan tembakan terarah menjebol jala GU. PSS kemudian mulai dikerjai lawan. Menit ke-69 mendapat hukuman penalti tanpa sebab jelas, tapi tembakan Cristopher berhasil diblok Sahary Gultom.

Pelatih PSS Yudi Suryata pun bersyukur, karena dalam keadaan tim yang pas-pasan masih mampu merebut kemenangan di kandang lawan. Hasil ini akan membangkitkan semangat pemain PSS untuk tampil lebih baik lagi saat bertanding melawan Persibo Bojonegoro di Stadion Deltras Sidoarjo, Minggu (16/11).

Kemenangan itu juga harus dibayar mahal karena dua pemain andalan Lipede dan Edu Sibung tak bisa main lawan Persibo, karena akumulasi dua kartu kuning. Tapi dengan semangat yang ada PSS masih bisa berharap merebut poin dari Persibo. PSS pagi ini berangkat dari Gresik menuju Sidoarjo.

Read more...

PSS Bawa 15 Pemain ke Jatim

Manajemen PSS Sleman hanya akan memberangkatkan 15 pemain dan 3 ofisial dalam pertandingan tandang ke Jawa Timur (Jatim) lawan Gresik United dan Persibo Bojonegoro, dalam lanjutan kompetisi Liga Utama PSSI. Rombongan PSS berangkat Senin (10/11) siang ini. Namun daftar pemain baru akan ditentukan dalam latihan Senin pagi ini, di Stadion Maguwoharjo, Depok.

Dikatakan Manajer Tim PSS Drs Bambang Nurjoko, Minggu (9/11), manajemen memberangkatkan pemain disesuaikan dana yang ada. Paling banyak PSS hanya membawa 16 pemain, itupun kalau ada tambahan. “Jika lebih dari itu, diperkirakan tak bisa. Untuk itu manajemen mengharapkan pada pelatih PSS Yudi Suryata untuk memilih pemain yang siap pakai karena di bangku cadangan hanya ada 4 atau 5 pemain saja.

Ini lebih baik dilakukan daripada PSS tak bisa gajian, apalagi kini para pemain mengharapkan gaji bulan September segera dilunasi. Maka manajemen terus mengadakan pengiritan di segala sektor. Dalam lawatan ke Jatim kali ini, PSS juga tak akan menggunakan pesawat. Untuk ke Gresik cukup dengan kereta, sedang dari Gresik ke Bojonegoro menggunakan bus.

Manajemen berharap, kendati dengan materi pas-pasan PSS ditargetkan pulang membawa poin dari dua kali pertandingan tersebut. Kekuatan dan kondisi Gresik United dengan PSS tak jauh berbeda.
Pelatih Yudi Suryata mengatakan, di Gresik walaupun dengan 15 pemain masih bisa menurunkan susunan terbaik, dengan catatan Ricardo Diaz diberangkatkan. Tapi kesulitan terjadi bila di Gresik mendapat kartu atau cedera. Saat ini banyak pemain PSS yang mendapat satu kartu kuning.(kr)

Read more...

PSS Siap tandang ke Jatim

PSS Sleman siap menjalani dua pertandingan tandang Jawa Timur (Jatim), dalam lanjutan kompetisi Liga Utama PSSI. PSS juga siap mengikuti Copa Indonesia. Demikian hasil pertemuan antarmanajer di Kantor Sekretariat PSS di Jombor, Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (4/11) malam.Manajer Tim PSS Drs Bambang Nurjoko mengatakan, manajemen sebelumnya belum berani menentukan ikut atau tidak dalam Copa Indonesia, namun saat ini sudah pasti ikut. Tapi manajemen tetap akan melakukan penekanan biaya, agar PSS tidak boros, seperti rombongan pemain yang sebelumnya mencapai 25 sampai 30 personal, kini tak bisa lebih dari 25 pemain. Bahkan kalau perlu hanya membawa 16 sampai 18 pemain.
Sedang masalah pemain PSS, manajemen sampai kini belum membicarakan masalah penambahan pemain ataupun pengurangan pemain dan itu baru akan dibicarakan setelah menjalani dua pertandingan tandang di Jatim. “Saat ini setiap klub sudah banyak yang mencoret pemain, namun PSS baru akan dibicarakan menjelang usai putaran pertama,” kata Bambang.
Sementara pelatih PSS Yudi Suryata merasa lega setelah ada kepastian, dan kini tinggal mempersiapkan tim untuk pertandingan tersebut. Masalah pemain Yudi juga belum akan membicarakan masalah pengurangan atau penambahan, karena PSS harus menyelesaikan 6 kali pertandingan.(kr)

Read more...

PSS luncurkan buku Profil

Langkah PSS Sleman dalam mengikuti kompetisi Liga Utama PSSI tahun 2008/2009 dipastikan tanpa dukungan APBD. Karena itu, anggaran Rp 5 miliar dari APBD tahun 2008 tak dapat cair. Untuk itu manajemen harus berusaha keras mencari dana pengganti, agar PSS tetap dapat mengikuti kompetisi sampai selesai.
Hal itu disampaikan General Manager PSS R Joko Handoyo SH, dalam peluncuran buku 'Profil PSS' di Sleman, Jumat (31/10).
Hadir dalam acara itu Manajer Keuangan PSS Drs Samsidi, Sekum Jaka Waluyo SE, para pemain, pelatih, para pendiri PSS serta undangan lain.
Lebih lanjut Joko Handoyo mengatakan, sebelumnya sampai Agustus masih ada angin segar, APBD bakal cair. Namun sampai saat ini semakin jauh dan sudah tak mungkin lagi cair. Kini harus mencari dana lain, salah satunya dengan menjual buku 'Profil PSS' ini pada para pengusaha serta siapa saja yang peduli dengan PSS.
Selain ini PSS tetap mengandalkan dana dari pemasukan tiket saat main di kandang. Ia tetap berharap PSS terus membenahi diri, agar prestasinya semakin baik. Jika PSS menang tentu penonton semakin banyak. Selain itu ia juga mohon pada pemain PSS, agar masalah itu tak mengendorkan semangat pemain, karena kini manajemen juga terus berupaya agar PSS tetap mengikuti kompetisi sampai selesai.
Sedang Sekum PSS, Joko Waluyo menambahkan manajemen kini terus mengadakan pengiritan di segala sektor. Bahkan Manajemen sudah menghitung bila sebelumnya PSS untuk mengikuti kompetisi sampai selesai habis Rp 12 miliar, kini setelah diadakan menekanan biaya di segala sektor hanya habis Rp 9 miliar dengan catatan jadwal kompetisi tak mengalami perubahan.
Dari buku 'Profil PSS' diharapkan bisa mempunyai nilai jual bagus dan menghasilkan dana untuk PSS. Di Sleman ada 900perusahaan, namun dari data yang ada baru 258 perusahaan yang mau peduli dengan PSS, meski hasilnya masih sangat jauh dari harapan.
Buku 'Profil PSS' ini nantinya dicetak sesuai permintaan, sementara baru dicetak 1.100 eksemplar dan dijual dengan harga bervariasi sesuai kepada siapa menjualnya. Manajemen nanti akan datang pada pengusaha dan menawarkan tidak saja buku, namun fasilitas di Stadion Maguwoharjo untuk para pengusaha.
Buku 'Profil PSS' dengan cover pemain Agus Purwoko itu berisikan sejarah berdirinya PSS dan perjalanan PSS sejak divisi II sampai divisi utama PSSI hingga sekarang. Buku diserahkan dari PD Hidayat selaku pembuat pada Wakil Bupati Drs Sri Purnomo dan diserahkan pada General Manager R Joko Handoyo diteruskan ke tokoh PSS H Sukidi Cakrasuwignyo dan pada Agus Purwoko.
Wabup Sri Purnomo dalam sambutan singkatnya menyatakan, dengan buku PSS ini sangat positif buat para pengurus, karena dapat menengok ke belakang bagaimana PSS dari kecil menjadi besar. Perjuangan para pengurus dulu bisa diteladani dan sebagai pijakan para pengurus sekarang. [kr]

Read more...

Eksibisi....PSS vs Gama....

Om Yudi yang dihubungi kemarin sore setelah melaksanakan latihan rutin mengungkapkan bahwa dirinya terus melakukan pembenahan terhadap segala kelemahan yang dimiliki oleh PSS. Seperti yang terjadi sore kemarin Om Yudi melakukan pembenahan tehadapa lini depannya. Striker yang dimiliki Elja berlatih shooting kearah gawang dan diakhiri dengan Latihan Tendangan bebas. Alfredo,Diaz,Jainal,Dicky dan Nurcahyo melaksanakan perintah Om Yudi dengan penuh semangat. Om Yudi juga mengatakan bahwa dirinya merasa gembira dengan kembalinya Nurcahyo setelah sembuh dari cedera. Dengan kembalinya Nurcahyo maka PSS memiliki lagi pengatur serangan bertipe destroyer sehingga sedikit banyak akan membantu dirinya untuk mengaplikasikan taktiknya diatas lapangan. Menurut matrik Latihan yang telah disusun kembali oleh dirinya maka mulai hari ini PSS akan berlatih 2x sehari. Pada Pagi hari PSS akan berlatih di Stadion Tridadi untuk melaksanakan program Latihan Fisik dan pada sore harinya Squad Elja akan digembleng dengan Latihan teknik di M.I.S. sementara itu Kiper PSS yang sempat dipulangkan ke daerah asalnya, Rolly Yassin juga telah terlihat dilapangan. Namun Om Yudi belum berani memberikan latihan kepada Bang Rolly karena dirinya belum menerima surat keterangan dari dokter mengenai kesembuhan Rolly dari penyakit yang dideritanya. Seperti kita ketahui beberapa waktu lalu Rolly Yasin divonis menderita Hepatitis. untuk mencegah penularan dan mempercepat proses penyembuhannya Rolly dipulangkan untuk mendapat perawatan intensif dari dokter dan biar dekat dengan keluarganya dulu. 
Sementara itu menurut rencana pada besok Kamis Sore akan dilakukan latih tanding antara PSS dengan PS Gdjah Mada. Latih Tanding tersebut akan diselenggarakan di M.I.S mulai jam 15.30. menurut Om Yudi Latih Tanding ini untuk melihat progress latihan Squad Elja dan menjaga mental bertanding Squad Elja setelah terpuruk di Tour Sulawesi.

Read more...

PERSEMA MUNDUR...PSS DIPASTIKAN LOLOS KE BABAK KEDUA...COPA DJI SAMSOE

PSS Sleman dipastikan lolos ke babak kedua Copa Indonesia, setelah calon lawannya, Persema Malang, menyatakan mengundurkan diri. Pihak PSS sendiri baru memberi kepastian ikut serta, setelah rapat manajemen PSS, Jumat (24/10) malam di Sekretariat PSS, Jombor, Sinduadi, Mlati Sleman.

Asisten Manajer Persema Edi Sukarto di Malang mengatakan, pihaknya terpaksa tak berpartisipasi dalam ajang Copa Indonesia, karena berbagai kendala melilit timnya. Ia mengakui salah satu hambatan tim “Laskar Ken Arok” adalah keterbatasan anggaran dan padatnya jadwal kompetisi Divisi Utama. “Kalau kami ikut Copa Indonesia pasti akan menyulitkan keuangan dan kondisi pemain sendiri, karena otomatis pemain minim masa pemulihan. Padahal target yang dipasang manajemen cukup berat sehingga kami putuskan absen dulu,” kata Edi.
Sesuai jadwal, Persema pada pertandingan pertama menghadapi PSS di Stadion Maguwoharjo, Depok. Sedang Manajer tim PSS, Drs Bambang Nurjoko mengatakan, dengan adanya kepastian ikut serta, maka manajemen langsung memberitahu pelatih PSS Yudi Suryata, agar segera mempersiapkan tim. Di Copa Indonesia, PSS tak canangkan target, namun diharapkan tak tersisih di babak awal. PSS sebetulnya ingin fokus untuk dapat mencapai target dalam kompetisi Liga Utama PSSI, dengan target masuk 4 besar putaran pertama. Guna mencapai target tersebut, PSS masih harus kerja keras, setelah dalam dua pertandingan tandang di Sulawesi mengalami kekalahan. Tapi karena dalam Copa Indonesia ini juga wajib diikuti, PSS tetap ikut.
Untuk itu, di Copa nanti bagi PSS sebagai ajang memberi kesempatan pada para pemain tampil. Saat ini banyak pemain PSS yang belum sempat turun dalam Liga Utama PSSI, sehingga bisa diturunkan di Copa Indonesia.
Sedang manajemen kini terus mengadakan pertemuan dengan Panpel sebagai penyelenggara pertandingan. Panpel Copa sama dengan Panpel Liga Utama, sehingga tak akan ada masalah. Kini tinggal menunggu kepastian jadwal yang pasti dari BLI.
Pelatih PSS Yudi Suryata menyatakan, timnya siap mengikuti event tersebut. Para pemain kemarin melakukan latihan fisik di Kaliurang dan akan memulai latihan lagi Senin (27/10) di Stadion Maguwoharjo. “Kami ingin latihan di Maguwoharjo, karena Lapangan Tridadi agak rusak, sehingga berat untuk latihan,” kata Yudi.
Sebagai persiapan ke Copa Indonesia, PSS akan mengadakan ujicoba dengan klub lokal pada hari Rabu atau Kamis mendatang. Dalam latihan kemarin semua pemain komplet, termasuk Slamet yang kakinya masih belum sembuh benar.
Sedang Katua Slemania R Supri Yopko menyatakan senang, dengan ikutnya PSS dalam Copa Indonesia. Walaupun tak punya target, namun setidaknya PSS tak akan mendapat sanksi dari PSSI. Slemania sendiri terus akan memberi dukungan pada PSS, baik di kompetisi Liga Utama maupun dalam Copa Indonesia

Read more...

PSS VS PERSEMA......COPA DJI SAM SOE...

Berdasarkan hasil drawing di Jakarta, kemarin, PSS Sleman yang bergabung di Zona III, akan mengawali kiprahnya dalam Copa Indonesia 2008 dengan menghadapi Persema Malang. Sedangkan PSIM bertemu Persiba Bantul dan PPSM Sakti menantang Persis. Tim lain yang tergabung di zona ini, Persela Lamongan, PSMP Mojokerto, Persik Kediri, Persekabpas Pasuruan, Arema Malang dan Persibo Bojonegoro.

Namun untuk jadwalnya, belum ditentukan.
Menurut Manajer Tim PSS Drs Bambang Nurjoko, pihaknya segera menentukan sikap tentang keikutsertaannya dalam Copa Indonesia yang akan bergulir mulai minggu depan. Namun sebelumnya PSS akan melihat dulu aturan dan jadwal yang ada.
Sedangkan para pemain PSS akan memulai latihan lagi, sore ini di Stadion Maguwoharjo. Diharapkan dalam latihan ini pemain PSS sudah komplet dan Slamet Nurcahyo sudah bisa bergabung. Banyak hal yang harus dibenahi di tubuh PSS untuk menghadapi pertandingan berikutnya, yakni di Gresik dan Bojonegoro.
Kekalahan dua kali berturut-turut di kandang lawan bisa menurunkan semangat tanding para pemain. Untuk itu dalam latihan ini, selain diperlukan pembenahan fisik dan teknik, juga diperlukan psikolog agar mental para pemain kembali pulih dan bisa menumbuhkan semangat yang baru. [kr]

Read more...

MESKI KALAH.....TAK KAN LELAH MENDUKUNG PSS

.....Slemania sejati takkan berpindah ke laen hati.....Slemania sejati pasti slalu mendukung PSS apapun keadaanNa......percayalah masa2 kelam itu kan segera berakhir......dengan dukungan kita Slemania tentunya.......

Slemania adalah pemain ke-12 bagi PSS Sleman.....tunjukkan bahwa Slemania memang supporter terbaik yg slalu mendukung PSS meski sedang mengalami masa2 suram......PSS ada karena Slemania....Slemania ada untuk PSS......

FORZA PSS.....FORZA SLEMANIA....GO TO ISL 2009......

Read more...

PSS GAGAL PENUHI TARGET, DILIBAS PERSIBOM 3-0

PSS SLeman akhirnya gagal memenuhi target membawa 2 poin dari tur sulawesi.........pada hari senin 20/10/08 PSS dilibaz Persibom Bolaang Mongondow 3 gol tanpa balaz.......

gol pertama Persibom dilesakkan oleh Antonio Claudio dari titik penalti. Gol itu sempat membuat mental anak2 asuhan Yudi Suryata ini down. Pada Babak kedua sebenarnya PSS mampu mengimbangi permainan tuan rumah, namun pada menit ke 61 PSS kembali kebobolan oleh gol dari Yose Sebastian melalui sebuah heading. Hingga akhirnya pada menit ke 87 PSS kembali kebobolan melalui Wuwungan.

MESKIPUN KALAH. KAMI SLEMANIA KAN SLALU ADA UNTUK SUPER ELJA. KALAH MENANG TETAP SLEMANIA. TAKKAN BERPINDAH KE LAEN HATI.

Read more...

Yudi waspadai kondisi fisik skuad elang jawa..

Menghadapi Persibom Bolaang Mongondow (Bolmong) di Stadion Ambang hari ini, Senin [20/10], PSS Sleman mesti mewaspadai kondisi fisik pemainnya.
Perjalanan darat yang memakan waktu sekitar delapan jam antara Gorontalo hingga ke Bolmong, dengan kontur jalan yang berliku dan naik, turun tentu memakan kondisi fisik pemain, meskipun seharian kemarin pemain diistirahatkan.

Corak permainan Persibom yang mengandalkan kekuatan fisik, bakal sangat sulit ditandingi para pemain PSS. Apalagi, kondisi cuaca Sulawesi tentu akan lebih terbiasa bagi pemain Persibom.
"Kondisi fisik memang menjadi prioritas dalam pertandingan di sini [Bolmong]. Pemain pun diharapkan bisa menguasai fisiknya saat tampil di lapangan. Jangan sampai terpengaruh gaya bermain lawan, yang diatas kertas tentu lebih baik kondisi fisiknya," terang Yudi Suryata, pelatih PSS.
Untuk itu, Yudi bertekad anak asuhnya mampu mencuri poin-minimal satu-dalam pertandingan nanti. Membaiknya kondisi Peter Lipede, dinilai sangat membantu lini pertahanan Laskar Elang Jawa, julukan PSS Sleman.
Seperti diketahui, hidung Lipede sempat mengeluarkan darah akibat terkena sikut pemain depan Persigo Gorontalo. Sedangkan Yusuf mengalami cedera cukup serius akibat terkena tackling pemain Persigo. Bahkan, Yusuf terpaksa harus ditandu keluar dan kemudian posisinya digantikan Bambang Sulistyo.
"Yusuf dan Peter dalam kondisi baik. Cedera keduanya tidak parah. Kata dokter, mereka kemungkinan besar bisa main hari ini. Membaiknya kondisi mereka sangat membantu perjalanan tim ini di pertandingan nanti," tandas Yudi.
Yudi pun tampaknya akan mengandalkan ketegangan pemain lawan yang harus libur terlalu lama, dan hanya menang WO [walk out] atas Persis Solo. Sehingga, pemain lawan kemungkinan akan canggung saat tampil di lapangan.
"Terlalu lama break tentunya berpengaruh terhadap feeling bermain para pemain. Hal itu yang saya inginkan dari Persibom. Dan, saya harap para pemain bisa memanfaatkan hal itu," tutur Yudi.
Walaupun ada pemain yang cedera-seperti Anton Hermawan yang kakinya bengkak-sehingga belum tahu akan diturunkan atau tidak, untuk pemain asingnya, PSS bisa menurunkan di pertandingan nanti.
"Diaz dan Alfredo tidak ada masalah. Dan saya yakinkan semua pemain dalam kondisi siap tampil kecuali yang cedera. Namun, saya mengaku tidak tahu kekuatan mereka. Saya tetap menganggap mereka lawan yang berat. Kami mohon doa restu dari warga Sleman dan para pecinta PSS agar anak-anak nanti bisa meraih poin," tegas Yudi.
Perkiraan pemain PSS Sleman: (Formasi 3-5-2)
Kiper: Sahari Gulto, Bek: Bambang S, Edy Sibung, Peter Lipede, Tengah: Alfredo, Slamet Nurcahyo, Anton Hermawan, Abda Ali, Agus P, Depan: Nur Kholik, Ricardo Diaz. [harian jogja]

Read more...

PSS Sewa messeur lokal

LAGA away di Pulau Sulawesi memang cukup berat bagi PSS. Selain jarak tempuh yang cukup jauh, medan yang sulit membuat pemain mengalami kelelahan secara fisik. Bahkan, akibat jalan yang berliku-liku dan naik turun beberapa pemain dan ofisial sempat mengalami mabuk darat.
"Ada beberapa pemain yang mabuk karena jalan yang berliku," ujar asisten sekretaris PSS Puji Prasetya yang ikut dalam lawatan ini.

Para pemain yang mengalami mabuk darat antara lain Anton Hermawan, Peter Lipede dan Agus Supriyanto. Bahkan, asisten pelatih Lafran Pribadi juga harus mengeluarkan isi perutnya akibat tidak bisa menahan mual.
"Padahal sudah minum obat antimabuk. Tapi, memang jalannya sangat berliku. Hampir tidak ada jalan lurus sejauh 100 kilometer," kata Puji.
Meski sempat mabuk, para pemain PSS tetap dalam kondisi baik. Sesampainya di hotel Bulawan City, tempat transit tim Hijau ini, sang pelatih langsung memberikan waktu istirahat yang cukup.
Tidak hanya itu. Demi pemulihan kondisi fisik pemain, menajemen menyewa messeur lokal. Beberpa pemain yang sempat mengalami salah urat langsung mendapatkan perawatan. "Ada juga yang minta relaksasi saja agar nanti saat bertanding bisa lebih segar dan fit," timpal Yudi.
Diungkapkan, tidak adanya messeur tim memang cukup merepotkan. Seperti diketahui, dalam lawatan ini messeur tim Jamad tidak bisa ikut. Tidak diketahui secara pasti alasan Jamad tidak ikut. "Karena tidak membawa messeur sendiri, mau nggak mau harus sewa. Tapi messeur disini cukup baik kok. Para pemain juga cukup puas," tandasnya. [radar jogja]

Read more...

Photobucket

Laga away kedua PSS tidak akan disia-siakan sang pelatih Yudi Suryata. Untuk memenuhi target meraih poin, Yudi benar-benar mempersiapkan timnya dengan sebaik mungkin. Bahkan, agar bisa fit kembali skuad PSS diberikan istirahat sehari untuk memulihkan kondisi fisiknya. “Sehari besok tidak ada latihan. Mereka saya minta istirahat. Apalagi baru saja mereka menjalani perjalanan cukup jauh,” ujar Yudi kemarin.


Sekadar diketahui perjalanan skuad PSS ke Bolaan Mongondow dilalui dengan perjalanan darat. Untuk sampai ke kota ini, para punggawa PSS harus menempuh perjalanan sekitar delapan jam. “Perjalanan ini memang cukup melelahkan. Apalagi medan yang ditempuh berliku dan naik turun,” urai Yudi.


Meski dalam status libur, para pemain bukan tanpa aktivitas. Para pemain tetap diminta menjaga kondisi fisik. Yakni dengan cara melakukan latihan ringan di halaman hotel. Sebelum bertanding, untuk sementara Anton Hernawan dkk menginap di Hotel Bulawan City. “Saya minta para pemain tetap menjaga kondisi fisik. Karena laga besok saya targetkan harus bisa curi poin untuk menebus kekalahan di Gorontalo kemarin,” urainya.

Ketika ditanya kondisi para pemain, Yudi mengungkapkan dalam keadaan baik. Hanya, tidak adanya messeur tim membuat program pemulihan fisik pascapertandingan tidak bisa dijalankannya. “Nggak tahu kenapa Jamad (messeur tim PSS, Red) tidak jadi berangkat. Padahal, sudah dipesankan kamar. Tapi kok tidak sampai sini,” keluh Yudi.

Photobucket


Tak adanya masseur, lanjut Yudi, memang merugikan tim. Progam relaksasi usai pertandingan tidak bisa dijalankannya. “Biasanya untuk memulihkan kondisi fisik, usai pertandingan para pemain mendapatkan program relaksasi dari masseur. Tapi, mau gimana lagi. Wong orangnya nggak ada. Salah satunya cara ya porsi istirahat yang ditambah,” tuturnya.

Sedang terkait kondisi para pemain yang sempat mengalami cidera saat melawan Persigo Gorontalo, Yudi mengungkapkan tidak ada persoalan. Baik M Yusuf maupun Peter Lipede diperkirakan bisa tampil kembali saat PSS melawan Persibom Senin (21/10) mendatang.

Seperti diketahui, Yusuf dan Lipede sempat mengalami cukup serius. Hidung Lipede sempat mengeluarkan darah akibat terkena sikut pemain depan Persigo. Sedang Yusuf mengalami cidera cukup serius akibat terkena tackling pemain Persigo. Bahkan, Yusuf harus ditandu keluar dan digantikan Bambang Sulistyo.

” Yusuf dan Peter dalam kondisi baik kok. Cideranya tidak parah. Kata dokter mereka kemungkinan besar bisa main kembali,” tandasnya. (bolaindo.com)

Read more...

persigo-pss......2-1

Kekalahan pertama dalam tour Sulawesi harus dialami oleh squad Elang Jawa PSS Sleman dari tuan rumah Persidago Gorontalo dalam pertandingan lanjutan Liga Esia 2008 sore tadi di Stadion Merdeka, Gorontalo. Meski kalah, namun dari segi permainan PSS sudah bisa dikatakan lumayan karena mengingat stamina pemain yang tidak fit. PSS Sleman berhasil mencuri gol melalui titik penalti yang dieksekusi oleh Alfredo. Namun, dari pertandingan sore tadi, wasit ternyata masih menjadi problem utama, yakni berat sebelah dan selalu mengerjai tim tamu.

Read more...

PERUBAHAN JADWAL PSS

..PERUBAHAN JADWAL PSS…

Jadwal yg semula tgl 30 okt vs gresik united dan 3 nov lwan persigo tadinya maen d M.I.S dirubah jadi away….
PSS baru maen kandang tgl 8 Nov.2088 lwan persekabpas…trus 12 nov lwan persema….

PSS

Read more...
BERITA TERBARU

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP