Link my Banner

all about us

Slemania titik hitam sudh berdiri sekitar 3 tahun yang lalu di kota Wates. Slemania titik hitam sendiri adalah salah satu dari puluhan atau ratusan laskar yang berada di bawah bendera Slemania.

Sampai sekarang jumlah anggota aktif Slemania Titik Hitam berkisar 50an orang yang kebanykan berdomisili di wilayah Wates dan sekitarnya.

Slemania titik hitam berbase camp di Wates,Yogyakarta.

Jarak dan waktu bukan merupakan halangan bagi kami untuk selalu mensupport PSS.

Di usia yang menginjak tahun ketiga ini kami berharap kami dapat selalu memberikan yang terbaik bgi PSS. Cemoohan dan ejekan sudah sering kami dapatkan tapi kami tak pernah gentar menghadapi itu semua. Anjing menggongong khafilah berlalu.



From Wates with Love

From Wates to PSS

PSS luncurkan buku Profil

Langkah PSS Sleman dalam mengikuti kompetisi Liga Utama PSSI tahun 2008/2009 dipastikan tanpa dukungan APBD. Karena itu, anggaran Rp 5 miliar dari APBD tahun 2008 tak dapat cair. Untuk itu manajemen harus berusaha keras mencari dana pengganti, agar PSS tetap dapat mengikuti kompetisi sampai selesai.
Hal itu disampaikan General Manager PSS R Joko Handoyo SH, dalam peluncuran buku 'Profil PSS' di Sleman, Jumat (31/10).
Hadir dalam acara itu Manajer Keuangan PSS Drs Samsidi, Sekum Jaka Waluyo SE, para pemain, pelatih, para pendiri PSS serta undangan lain.
Lebih lanjut Joko Handoyo mengatakan, sebelumnya sampai Agustus masih ada angin segar, APBD bakal cair. Namun sampai saat ini semakin jauh dan sudah tak mungkin lagi cair. Kini harus mencari dana lain, salah satunya dengan menjual buku 'Profil PSS' ini pada para pengusaha serta siapa saja yang peduli dengan PSS.
Selain ini PSS tetap mengandalkan dana dari pemasukan tiket saat main di kandang. Ia tetap berharap PSS terus membenahi diri, agar prestasinya semakin baik. Jika PSS menang tentu penonton semakin banyak. Selain itu ia juga mohon pada pemain PSS, agar masalah itu tak mengendorkan semangat pemain, karena kini manajemen juga terus berupaya agar PSS tetap mengikuti kompetisi sampai selesai.
Sedang Sekum PSS, Joko Waluyo menambahkan manajemen kini terus mengadakan pengiritan di segala sektor. Bahkan Manajemen sudah menghitung bila sebelumnya PSS untuk mengikuti kompetisi sampai selesai habis Rp 12 miliar, kini setelah diadakan menekanan biaya di segala sektor hanya habis Rp 9 miliar dengan catatan jadwal kompetisi tak mengalami perubahan.
Dari buku 'Profil PSS' diharapkan bisa mempunyai nilai jual bagus dan menghasilkan dana untuk PSS. Di Sleman ada 900perusahaan, namun dari data yang ada baru 258 perusahaan yang mau peduli dengan PSS, meski hasilnya masih sangat jauh dari harapan.
Buku 'Profil PSS' ini nantinya dicetak sesuai permintaan, sementara baru dicetak 1.100 eksemplar dan dijual dengan harga bervariasi sesuai kepada siapa menjualnya. Manajemen nanti akan datang pada pengusaha dan menawarkan tidak saja buku, namun fasilitas di Stadion Maguwoharjo untuk para pengusaha.
Buku 'Profil PSS' dengan cover pemain Agus Purwoko itu berisikan sejarah berdirinya PSS dan perjalanan PSS sejak divisi II sampai divisi utama PSSI hingga sekarang. Buku diserahkan dari PD Hidayat selaku pembuat pada Wakil Bupati Drs Sri Purnomo dan diserahkan pada General Manager R Joko Handoyo diteruskan ke tokoh PSS H Sukidi Cakrasuwignyo dan pada Agus Purwoko.
Wabup Sri Purnomo dalam sambutan singkatnya menyatakan, dengan buku PSS ini sangat positif buat para pengurus, karena dapat menengok ke belakang bagaimana PSS dari kecil menjadi besar. Perjuangan para pengurus dulu bisa diteladani dan sebagai pijakan para pengurus sekarang. [kr]

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA TERBARU

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP