Link my Banner

all about us

Slemania titik hitam sudh berdiri sekitar 3 tahun yang lalu di kota Wates. Slemania titik hitam sendiri adalah salah satu dari puluhan atau ratusan laskar yang berada di bawah bendera Slemania.

Sampai sekarang jumlah anggota aktif Slemania Titik Hitam berkisar 50an orang yang kebanykan berdomisili di wilayah Wates dan sekitarnya.

Slemania titik hitam berbase camp di Wates,Yogyakarta.

Jarak dan waktu bukan merupakan halangan bagi kami untuk selalu mensupport PSS.

Di usia yang menginjak tahun ketiga ini kami berharap kami dapat selalu memberikan yang terbaik bgi PSS. Cemoohan dan ejekan sudah sering kami dapatkan tapi kami tak pernah gentar menghadapi itu semua. Anjing menggongong khafilah berlalu.



From Wates with Love

From Wates to PSS

PSS Bertekad Pertahankan Slamet.

Banjirnya tawaran dari berbagai klub untuk menggaet Slamet Nurcahyo membuat manajemen PSS merasa jengah. Pelaksana Tugas (Plt) Manajer Tim PSS Drs Rumadi mengungkapkan manajemen siap melakukan apa saja demi mengunci gelandang andalan Super Elang Jawa ini agar tetap berada di PSS.

"Kami nggak ingin Slamet pindah. Karena dia adalah ikon PSS. Apalagi, dia sudah dekat dengan publik sepakbola di Sleman," ujar Rumadi kemarin.

Upaya mempertahankan Slamet, manajemen melakukannya dengan mencarikan bapak asuh bagi pemain asal Jember tersebut. Menghadapi putaran kedua mendatang, tanggung jawab penggajian dan kontrak Slamet menjadi tanggung jawab bapak asuh. "Kami bersyukur sudah ada bapak asuh yang bersedia bertanggung jawab. Jadi, kami bisa agak tenang," tuturnya.

Namun manajemen mengaku tidak bisa menahan jika Slamet memang berkeinginan untuk pindah klub. Ini mengingat masa depan pemain yang sudah dua musim ini membela PSS ini masih sangat panjang. "Tapi kalau memang dia berminat pindah tim, kami nggak bisa nggondeli," tegasnya.

Hal senada diungkapkan pula Sekretaris PSS Djaka Waluja. Ia mengaku secara formal, Slamet telah melakukan kesepakatan kembali dengan manajemen PSS. "Masih di PSS kok. Sampai saat ini juga masih bergabung dalam tim," jelasnya.

Ia juga mengaku manajemen tetap akan berupaya untuk mempertahankan Slamet dalam skuad PSS. "Terus terang dia salah satu daya tarik PSS bagi suporter. Jadi, kami akan tetap berupaya mempertahankannya," tegasnya.

Sejak adanya kebijakan kontrak ulang, Slamet banyak menerima tawaran dari beberapa klub divisi utama. Seperti Persiba Bantul dan Persema Malang. Bahkan, Persema menjanjikan kontrak lebih besar agar Slamet bisa merumput bersama Bima Sakti dkk.

"Saya belum bisa memutuskan. Tapi sampai saat ini saya masih bersama PSS. Entah nanti, kita lihat dulu sejauh mana tawarannya,'" tandas Slamet dalam beberapa kesempatan.


slemania.or.id

Read more...

PSS Tak kuat Rekrut Pemain Andal

Tanpa bapak asuh, manajeman PSS Sleman tak akan kuat merekrut pemain andal, guna menghadapi putaran kedua Liga Utama PSSI. “Saat ini banyak mantan pemain klub lain yang akan masuk PSS, namun manajemen tak mampu berbuat banyak bila mereka minta gaji tinggi untuk ukuran Sleman,” kata Sekum PSS, Djaka Waluya, Sabtu (27/12) lalu.

Ada beberapa mantan pemain Persiba Bantul yang ingin masuk Sleman, begitu juga tiga pemain asal Mojokerto Putra. Namun kalaupun mereka lolos seleksi, belum tentu bisa masuk PSS bila minta kontrak tinggi. Sekarang ini untuk merekut 4 pemain hasil seleksi saja belum deal, karena belum ada kecocokan masalah harga.
Pelatih PSS Maman Durachman menyatakan, PSS sebetulnya pada 30 Desember nanti mulai latihan dengan materi baru. Tapi melihat kondisi saat ini dimungkinkan dalam latihan nanti belum bisa berkumpul dengan pemain yang baru. PSS memang masih minim wing back kanan, sedang pemain Persiba yang ingin masuk posisi bek kiri, Valentino. Tapi bila ia masuk, bisa untuk bek kiri sedang bek kanan digantikan Agus Purwoko.
Untuk pemain asing, Hendricus Mulyono mengatakan akan menyumbang satu pemain sebagai bapak asuh, yaitu Lipede. Sedang satu pemain asing lagi bila nanti cocok akan dicarikan yang lain . “Teman saya nanti mau jadi bapak asuh satu pemain asal Nigeria, namun juga harus melakukan seleksi lebih dulu layak atau tidak masuk PSS,” katanya.



kedaulatan rakyat

Read more...

Lagi-lagi Masalah DANA

semenjak diberlakukannya larangan APBD untuk sepakbola, tampaknya membuat klub-klub sepakbola Indonesia baik yg berlaga di Liga Super maupun di Liga Utama kelimpungan mencari dana. Meskipun demikian masih ada juga beberapa klub yang diberi bantuan oleh dana APBD seperti klub tetangga, Persiba Bantul. Beberapa cara dilakukan oleh klun-klub yang tidak mendapat kucuran dana dari Pemda setempat. Sebagai contoh, di PSS Sleman, mereka melakukan rasionalisasi gaji pemain hingga mencapai 25% dari gaji semula. Hal ini membuat sebagian besar pemain memilih hengkang dari klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut. Hal ini dilakukan karena PSS sendiri hingga kini mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan. Sampai Putaran I lalu, PSS sendiri telah menghabiskan dana kurang lebih 2M rupiah. Selama sebulan PSS mengeluarkan dana 342 Juta Rupiah untuk menggaji pemain. Sekedar informasi, tim sekota PSIM Jogja juga telah mengeluarkan dana 80 Juta Rupiah untuk menggaji pemain mereka. Sedangkan Persiba Bantul telah mengeluarkan lebih banyak dari apa yg dikeluarkan oleh PSS maupun PSIM.

uang Pictures, Images and Photos

Sebelum adanya larangan APBD dalam sepakbola, klub-klub yang bermain di liga Indonesia seperti jor-joran membeli pemain berlabel bintang. Mereka kadang berpikir lebih baik membeli pemain jadi daripada mencetak pemain sendiri. Mungkin inilah yang menyebabkan prestasi tim nasional Indonesia makin terpuruk dari tahun ke tahun. Ditambah lagi kini peran pemain lokal di klub seperti tergantikan oleh pemain asing yang mulai membajiri kancah persepakbolaan nasional. Dengan adanya larangan APBD diharapkan klub-klub mampu mencetak bibit-bibit lokal yang potensial sehingga proses regenerasi di timnas sendiri tidak terganggu. Dan juga diharapkan klub-klub mampu lebih profesional lagi. Tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah, namun juga mampu mencari dana untuk membiayai kelangsungan hidup mereka.

FORZA PSS..FORZA INDONESIA..MAJU TERUS PERSEPAKBOLAAN INDONESIA


(banu-kun, slemaniatitikhitam.co.nr)

Read more...

Belum Ada Pemain Baru Yang Deal Harga

PhotobucketWalau telah merampungkan seleksi, hingga kemarin manajemen PSS belum merekrut satu pemain. Alasannya, para pemain hasil seleksi tersebut belum menemukan kata sepakat atau deal terhadap harga. Menurut pelaksana tugas Manajer PSS, Rumadi, saat ini ada empat pemain yang masih dalam taraf negosiasi. “Saat ini belum ada yang deal tapi kita sudah mulai wawancara empat pemain,” jelasnya kemarin.

Sayangnya, Rumadi enggan mengatakan siapa saja pemain yang sedang bernegosiasi dengan manajemen.
Sedangkan pemain lama yang telah bergabung kembali dengan PSS Sleman belum mengalami penambahan lagi. Pemain-pemain tersebut adalah Abda Ali, Slamet Nurcahyo, Agus “Grandong” Purwoko, Agung Prasetyo, Agus Pujiono, Busari, Fachrudin dan satu pemain asing yakni Peter Lipede.
Selain itu untuk menyelamatkan PSS Sleman saat ini manajemen menggunakan sistem bapak asuh bagi pemain, yang ditujukan untuk membiayai pemain. Menurutnya saat ini sudah ada empat calon bapak asuh yang setuju membiayai pemain.
Keempat calon bapak asuh tersebut adalah Baroji, Saidi, Subardi dan Hendricus Mulyono. Keempatnya merupakan nama-nama yang tidak asing dalam dunia sepakbola Sleman.
Terobosan bapak asuh tersebut ditempuh manajemen untuk melanggengkan laga kompetisi Liga Esia Divisi Utama putaran kedua yang akan dimulai pada bulan Januari. Dengan adanya babak asuh tersebut paling tidak beban manjemen dapat lebih ringan.
Sebab kebutuhan akan dana untuk lanjutan kompetisi ini juga tidak terlalu sedikit. Tidak jauh berbeda dengan putaran pertama yang telah berakhir.



Harian Jogja

Read more...

PSS Nego 4 Pemain baru

Manajemen PSS Sleman tengah melakukan negosiasi 4 pemain baru yang diajukan pelatih hasil seleksi, Kukuh Ardiyanto, Otot Herman, Yusuf Bactiar dan Katno. Jawaban pemain itu ditunggu sampai 30 Desember. Disampaikan Manajer Tim PSS, Drs Rumadi, untuk pemain lain akan ditanggung bapak asuh. Sedikitnya ada 5 pemain yang akan ditanggung bapak asuh. Di antara bapak asuh itu Hendricus Mulyono, Barozi (Panji Putra Turi) dan H Saidi (BSA Fajar Group) yang masing-masing menanggung satu pemain serta H Subardi membawa 3 pemain dari Bandung, namun satu pemain belum datang.

Kedaulatan Rakyat

Read more...

PSS MULAI NEGO PEMAIN BARU

Manajemen PSS mulai siang ini akan melakukan negosiasi dengan pemain baru hasil seleksi terakhir, kemarin. PSS masih membutuhkan minimal 9 pemain untuk melengkapi pemain yang ada sekarang. Demikian disampaikan ketua tim pemandu yang juga pelatih PSS, Maman Durachman, kemarin.
Menurutnya, pemain itu masih mungkin bertambah karena ada yang ditanggung bapak asuh yang sebelumnya harus dibicarakan dengan manajemen.



Ia berharap dalam waktu 2 atau 3 hari ini, negosiasi dengan pemain baru sudah selesai, sehingga bisa bergabung dengan pemain-pemain lama dalam latihan, sore ini di Stadion Maguwoharjo, Sleman.(kr)

Read more...

review 2007 : Lagi-lagi Masalah APBD

semenjak diberlakukannya larangan APBD untuk sepakbola, tampaknya membuat klub-klub sepakbola Indonesia baik yg berlaga di Liga Super maupun di Liga Utama kelimpungan mencari dana. Meskipun demikian masih ada juga beberapa klub yang diberi bantuan oleh dana APBD seperti klub tetangga, Persiba Bantul. Beberapa cara dilakukan oleh klun-klub yang tidak mendapat kucuran dana dari Pemda setempat. Sebagai contoh, di PSS Sleman, mereka melakukan rasionalisasi gaji pemain hingga mencapai 25% dari gaji semula. Hal ini membuat sebagian besar pemain memilih hengkang dari klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut. Hal ini dilakukan karena PSS sendiri hingga kini mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan. Sampai Putaran I lalu, PSS sendiri telah menghabiskan dana kurang lebih 2M rupiah. Selama sebulan PSS mengeluarkan dana 342 Juta Rupiah untuk menggaji pemain. Sekedar informasi, tim sekota PSIM Jogja juga telah mengeluarkan dana 80 Juta Rupiah untuk menggaji pemain mereka. Sedangkan Persiba Bantul telah mengeluarkan lebih banyak dari apa yg dikeluarkan oleh PSS maupun PSIM.


Sebelum adanya larangan APBD dalam sepakbola, klub-klub yang bermain di liga Indonesia seperti jor-joran membeli pemain berlabel bintang. Mereka kadang berpikir lebih baik membeli pemain jadi daripada mencetak pemain sendiri. Mungkin inilah yang menyebabkan prestasi tim nasional Indonesia makin terpuruk dari tahun ke tahun. Ditambah lagi kini peran pemain lokal di klub seperti tergantikan oleh pemain asing yang mulai membajiri kancah persepakbolaan nasional. Dengan adanya larangan APBD diharapkan klub-klub mampu mencetak bibit-bibit lokal yang potensial sehingga proses regenerasi di timnas sendiri tidak terganggu. Dan juga diharapkan klub-klub mampu lebih profesional lagi. Tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah, namun juga mampu mencari dana untuk membiayai kelangsungan hidup mereka.

FORZA PSS..FORZA INDONESIA..MAJU TERUS PERSEPAKBOLAAN INDONESIA


(banu-kun, slemaniatitikhitam.co.nr)

Read more...

Peter Lipede Bertahan

Tim Elang Jawa PSS Sleman akhirnya dipastikan akan kembali diperkuat oleh salah seorang legiun asingnya, Peter Lipede. Bersama Agus Pujiono dan Abda Ali, Lipede menyetujui klausal kontrak baru yang disodorkan manajemen. Kabarnya, Agus dan Lipede telah deal dengan manajemen sejak Minggu (21/12) malam. Sedangkan Abda Ali baru kemarin. “Agus Pujiono dan Lipede tadi malam [Minggu (21/12) malam] sedangkan Abda Ali baru saja,” jelas Rumadi, Plt. Manajer Tim PSS Sleman kemarin ditengah seleksi pemain lokal PSS Sleman.
Menurut Rumadi, kerangka tim PSS Sleman tidak akan jauh berbeda dengan tim yang ditampilkan di Copa Dji Sam Soe 2008, menghadapi Persema Malang lalu. Ketika itu, PSS menampilkan deretan pemain muda dan sejumlah muka baru. Rumadi mengatakan jika para pemain tersebut dapat berkembang, tidak menutup kemungkinan mereka masuk tim inti.
“Mereka masih akan dipertahankan tetapi nanti kita lihat proses ke depannya untuk dapat bergabung dalam tm inti, namun kemungkinan itu ada jika mereka berkembang nanti,” tambahnya. Menurutnya, beberapa pemain statusnya adalah magang.
Dari lanjutan seleksi, jika sebelumnya tim pelatih telah memilih 30 pemain, kemarin hadir 15 pemain lagi. Total, seleksi di Stadion Tridadi, kemarin diikuti 45 pemain. “Hari ini kita ambil 24 pemain termasuk empat kiper, lalu besok kita lihat lagi,”jelas Maman Durachman, Pelatih PSS Sleman, kemarin usai menyeleksi pemain.
Dari ke 45 pemain yang datang untuk melamar sebagai pemain PSS Sleman ada yang dating dari Bandung dan Kudus. Namun menurut Maman, pemain-pemain tersebut masih akan dilihat kembali kemampuannya hari ini (23/12).
Dan hari ini (23/12) para pemain yang mengikuti seleksi akan ditandingkan dengan pemain PSS Sleman U-23 dan tim PSS Sleman yang masih bertahan. Tetapi jika seleksi pemain sampai dengan hari ini belum selesai maka akan dilanjutkan esok hari. Namun esok hari terakhir untuk seleksi pemain.


slemania.or.id

Read more...

Slemania Genap Berusia 8 Tahun

Tanggal 22 Desember merupakan hari bersejarah bagi Slemania. Dalam kalender nasional tanggal 22 dikenal sebagai hari Ibu. Tepat delapan tahun yang lalu Slemania lahir dan berdiri. Slemania sejak dulu sudah menjadi ikon suporter di wilayah DIY khususnya Sleman seiring masuknya PSS Sleman di divisi utama Liga Indonesia. Bahkan Slemania pernah mendapat gelar suporter terbaik Indonesia versi ANTV.

Diawali dari Tridadi, Mandala Krida, lalu balik kandang lagi di Tridadi hingga saat ini di Maguwoharjo, Slemania selalu menemani PSS Sleman kala berlaga. Hingga sekarang Slemania semakin besar. Regenerasi inilah yang membuat Slemania tetap eksis dan menjadi besar.Kini diusianya yang genap sewindu, Slemania dihadapakan dengan permasalahan klub yang berpangkal dari financial sampai pada prestasi tim. Hal ini tentunya sangat tidak diharapkan oleh Slemania. Namun situasi ini nampaknya harus dijadikan oleh Slemania sebagai momentum kebangkitan PSS bersama dengan Slemanianya.

Dengan situasi dan keadaan PSS Sleman seperti sekarang ini, Pengurus Slemania berencana untuk menunda semua agenda perayaan ulang tahun dan fokus kepada pembenahan PSS Sleman menyongsong putaran kedua Divisi utama Liga Indonesia 2008. Langkah yang patut didukung.

slemania.or.id

Read more...

20 Pemain Akan Ikuti Seleksi di PSS

Sedikit 20 pemain aklan mengikuti seleksi PSS Sleman, Minggu (21/12) di Stadion Tridadi. Dari jumlah ini, 10 nama merupakan pemain yang direkomendasikan tokoh-tokoh sepakbola di Sleman. “Ada 10 orang yang diusulkan tokoh-tokoh Sleman, sedangkan yang melamar juga ada dari Persikas, Persis Semarang dan daerah Magelang,” jelas Rumadi, Plt. Manajer tim PSS Sleman, kemarin, di Stadion Maguwoharjo.
Para pemain tersebut berasal dari Semarang, Magelang dan Asahan. Kabarnya, pemain yang melamar tersebut menghubungi manajemen dan juga pelatih melalui telepon.
Salah satu posisi yang cukup diminati adalah penjaga gawang. Di posisi ini, telah melamar empat pemain. Padahal, PSS hanya membutuhkan dua orang. Seleksi pemain tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 21-23 Desember. Namun jika masih dirasakan kurang, seleksi akan ditambah satu hari untuk seleksi.
“Seleksi ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari tetapi jika masih kurang ada satu hari tambahan dan dilaksanakan di Tridadi,” jelasnya.
Sistem seleksinya nanti akan lebih ditekankan pada game. Kemampuan para pemain baru itu akan dicoba dengan pemain PSS yang telah ada saat ini.
Menurut Rumadi penilaian berdasarkan pada kualitas masing-masing pemain. “Jika pemain Sleman dan luar Sleman mendapatkan nilai yang sama tujuh misalnya akan kita ambil yang Sleman,” jelasnya.
Manajemen PSS sendiri akan merekrut 11 pemain termasuk kiper. Kiper memang menjadi kebutuhan utama Elang Jawa mengingat saat ini PSS baru memiliki Agung Prasetyo.
Sedangakn pemain asing, menurut Rumadi, masih belum diputuskan akan rekrut pemain asing atau tidak. Namun jika pemain asing tersebut mengerti dan setuju dengan yang ditawarkan oleh manajemen maka kemungkinan bisa bertambah. Sedangkan untuk pemain asing yang lama kemungkinan yang masih dipertahankan adalah Peter Lipede.(harianjogja)

Read more...

PSS Panggil 14 Pemain Lokal

PSS Sleman memanggil 14 pemain lokal untuk mengikuti seleksi, Minggu (21/12), di Stadion Tridadi, Sleman. Para pemain itu masih akan bertambah dengan cara mendaftarkan diri lewat pelatih, sehingga si pemain datang sendiri. Seleksi dimulai pukul 15.00 WIB. Menurut Sekum PSS Djaka Waluya saat dihubungi, Jumat (19/12), seleksi dipandu pelatih PSS Maman Durachman, Lafran Pribadi dan Susanto ditambah para pelatih lokal, Drs M Yunus, AG Purwanto, Ballet Sugeng Widodo dan Parjianto. Target seleksi tersebut mencari pemain potensial untuk melangkapi pemain PSS. Sampai kemarin skuad PSS ada penambahan pemain. Usaha manajemen merekrut kembali Piter Lipede dan Abda Ali belum ada titik temu, sehingga masih memerlukan waktu. Dari seleksi tersebut PSS berharap agar pemain segera lengkap dan bisa melakukan latihan secara rutin, sehingga siap mengikuti kompetisi Liga Utama putaran kedua . Para manajer klub siap membantu PSS dalam mencari pemain, dengan mengirimkan para pemain yang kini tampil di luar Sleman. Barozi, manajer Panji Putra Turi, menyatakan akan memanggil pemainnya yang kini main di Persipon Pontianak dan di klub-klub lain. Manajer PIM Sugiarto juga siap mengirim pemain terbaiknya, walaupun ia juga mengakui sebagian pemain sudah masuk tim Porda Sleman.

Read more...

PSS Siap Bentuk Tim Baru

Pengcab PSSI Sleman dan Manajemen PSS siap membentuk tim baru untuk mempertahankan eksistensi tim ‘Laskar Sembada’ dalam kancah Liga Utama. Hal ini dicapai dalam pertemuan PSS dengan Pengcab PSSI Sleman, para pelatih lokal dan tokoh sepakbola Sleman di rumah dinas Wakil Bupati Sleman, Selasa (16/12) malam. Pertemuan dibuka Ketua Pengcab PSSI Sleman Drs Sri Purnomo yang juga Wakil Bupati (Wabup) Sleman. Wabup Sleman mengharap dari pertemuan itu melahirkan keputusan yang bisa mengangkat PSS lebih baik dan tetap eksis mengikuti kompetisi Liga Utama. GM PSS Joko Handoyo menyatakan, keterpurukan PSS dikarenakan tidak cairnya dana APBD Rp 5 miliar karena terbentur peraturan dari Mendagri. Sedang H Sukidi Cokrosuwignya mengungkapkan, pertemuan PSS dengan Pengcab PSSI Sleman baru pertama kali ini berlangsung dan sebelumnya kurang komunikasi. Namun karena khawatir dengan keberadaan PSS dalam Liga Utama, maka pengcab berinisiatif membuka komunikasi agar PSS tak terhenti di tengah jalan. Pengcab sangat mendukung untuk membentuk tim PSS antidegradasi dan sebagai langkah awal PSS bersama pengcab mencari pemain lokal dalam seleksi 21-24 Desember di Stadion Tridadi.(kr)

Read more...

Photobucket
Pemerintah Daerah Sleman akan terus memfasilitasi sarana olahraga. Tidak hanya olahraga sepakbola yang digemari banyak orang. Tetapi semua jenis olahraga, baik yang digemari kalangan remaja maupun usia lanjut. Hampir semua masyarakat gemar berolahraga. Ada olahraga yang diperuntukkan usia lansia seperti senam lansia, jogging dan jalan.
Di Sleman sendiri ada sekitar 225 lapangan sepakbola yang bisa digunakan masyarakat. Jumlah tersebut merupakan fasilitas yang bisa dipakai masyarakat. Belum lagi lapangan tenis, lapangan volley dan badminton yang tumbuh di pelosok Sleman. Tenis yang dulunya dianggap kegiatan eksklusif, sekarang juga sudah memasyarakat.
“Memotivasi masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai habit. Tidak heran jika usia harapan hidup masyarakat Sleman paling tinggi usia harapannya, rata-rata 74, 5 tahun. Untuk wanita 76,4 tahun, pria 72,5 tahun. Padahal bila dibandingkan dengan Jakarta kurang dari 65 tahun,” kata Bupati Sleman Ibnu Subiyanto di kantornya kemarin.
Karena itu, Pemda Sleman berusaha meningkatkan usia harapan hidup. Sedangkan untuk menaikkan satu bulan saja dibutuhkan banyak faktor. Mulai dari sarana kesehatan, puskesmas dan motivasi untuk melakukan olahraga. Keinginan Pemda Sleman adalan usia harapan hidup di Sleman meningkat lagi mencapai 75 tahun dan diharapkan bisa terwujud di tahun 2010.
“Agar bisa mengejar usia harapan hidup Singapura yang mencapai 80 tahun. Namun untuk mencapainya,dibutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun,” kata Ibnu.

Guna mencapai itu perlu persiapan khusus. Tidak hanya pembangunan di bidang sarana puskesmas saja namun yang terpenting adalah membentuk habit masyarakat gemar berolahraga. Syarat utamanya adalah diperlukan juga kesejahteraan tinggi.
Selain sebagai kebanggaan masyarakat Sleman, keberadaan stadium mempunyai fungsi yang luas. Sepakbola yang paling digemari akan menjadi alat atau instrument untuk menggerakkan masyarakat.
Stadiun tersebut tidak hanya dibangun untuk olahraga sepakbola saja. Bahkan, semua cabang olahraga bisa disatukan di tempat ini. Stadium kedepannya juga dikembangkan menjadi pusat kegiatan olahraga di DIJ dengan fasilitas terbaiknya. “Jika mencari lapangan futsal, carilah di sini karena fasilitasnya memang terbaik. Jika menginginkan tennis, kita akana membikin tenis yang terbaik di sana. Kawasan stadium akan menjadi zona mini di DIJ,” kata Ibnu.

Read more...

Menengok Korban Sweeping Kekerasan Pendukung PSIM

Bantul…, Bantul…, Hey… Bantul langsung bluk, bluk, bluk itulah kata-kata yang teringat Nurcahyo Harnowo, korban kekerasan supporter PSIM saat laga Copa Indonesia PSIM kontra Persiba Bantul di Stadion Mandala Krida, Minggu (14/12). Tragisnya, ia hajar dan dipukuli dengan tongkat oleh penonton berbaju pendukung PSIM, di depan bapak kandungnya. Ia pun selamat setelah berhasil ditolong aparat kepolisian.

Heri Susanto, Bantul

Sore itu, Nowo, nama panggilannya tidak berencana untuk menyaksikan pertandingan tim kebanggaanya itu ke Mandala. Ia hanya ingin menonton aksi Seto Nurdiyantara dkk di stasiun tv swasta nasional yang ia ketahui di spanduk reklame akan disiarkan live salah satu TV swasta.
Namun, menjelang pertandingan dimulai, pukul 15.30, penantianya di depan tv ternyata tidak sesuai harapan. Akhirnya, tanpa berpikir panjang, ia mengajak bapaknya, Sabar, untuk bergegas menuju Stadion Mandala Krida.
“Saat itu, saya nggak pikir panjang. Yang penting bisa menyaksikan pertandingan Persiba. Saya nggak perlihatkan kaos suporter hanya jaketan karena memang dari Paserbumi sendiri menyarankan tanpa atribut,” tuturnya kepada Radar Jogja di rumahnya di daerah Jetis Bantul, kemarin.
Sesampainya di stadion, pertandingan sudah berlangsung. Mengenakan kaos warna merah di balik jaket jeans-nya ia pun percaya diri untuk duduk bersama bapaknya bersanding dengan suporter tuan rumah.
Meski, duduk aman bersama pendukung setia PSIM itu, tampaknya tetap tak membuatnya nyaman. Pada akhir pertandingan, ia keluar melewati pintu 14 tribun suporter netral atau tak mengenakan seragam biru. “Kebetulan, saat pintu untuk masuk penuh, bapak mengajak ke pintu barat (14) yang agak longgar,”ungkapnya.
Ketika langkah kakinya hampir mencapai tangga paling bawah. Ternyata sudah ditunggu seorang suporter tuan rumah. Semula, yang menjadi sasaran, adalah penonton yang mengenakan kaos hijau. ”Ia diteriaki Slemania, tapi lolos dari kejaran mereka (para pendukung berkaos Biru). Akhirnya, sasaran dialihkan ke saya yang berada di belakangnya,” bebernya.
Nowo seketika menjadi korban keganasan suporter disaksikan bapaknya sendiri. Sabar yang melihat putra kesayangannya dipukuli dengan tangan dan bambu, hanya bisa berdoa dan minta tolong Polisi. Beruntung, ketika masih mengenakan jaket jeans tetutup rapat, aparat kepolisian segera menolong.
”Aparat tidak cepat tanggap, jika saya tidak berlari mencarinya minta tolong. Lima menit saja anak saya nggak ditolong polisi, pasti nggak selamat. Karena memang digebuki dan dipukuli seperti kewan saja, ” keluh sang bapak Sabar yang mengaku shock melihat nasib buruk anak kandungnya menjadi bancakan suporter brutal berbaju biru itu.
Yang membuat ia masih miris jika teringat insiden itu lantaran ia menyaksikan para suporter PSIM melakukan penyisiran dan sweeping penonton berbaju merah. “Siapa saja yang berbaju merah saya lihat langsung dipukuli. Ada yang pakaiannya disuruh copot lalu dibakar. Kalau dibilang kita teriak-teriak mengejek, itu bohong besar. Kami ini wong ndeso yang mau macem-macem,” tukasnya.
Remaja berusia 21 tahun yang telah terkapar itu, selanjutnya dibawa bersama bis yang membawa tim Persiba. Rasa sakitnya sedikit berkurang dengan bantuan penanganan tim medis The Reds.
Dengan kondisi yang masih mengeluarkan darah dari mulut dan hidung, pengurus Persiba segera melarikannya ke RS PKU Bantul. Oleh dokter setempat, ia divonis gegar otak. Tetapi, setelah didiagnosa di RS Nur Hidayah Bantul, kepalanya hanya menderita memar dan lebam. ”Sebenarnya masih harus opname di rumah sakit. Tapi saya takut kalau kelamaan rawat inap, biayanya besar,” lontar Sabar.
Sabar, sebenarnya tak terima dengan nasib yang menimpa anaknya. Ia mengaku bahwa dirinya orang kecil yang tak tahu harus meminta pertanggungjawaban kepada siapa. “Siapa yang tega melihat anak sendiri dianiaya orang hanya lantaran beda baju. Saya tak bisa apa-apa karena mereka orangnya banyak. Apalagi sambil asal memukuli orang yang dianggap warga Bantul karena pakai merah.

Read more...

PSS Sleman tersingkir dari ajang CDSSI

PSS Sleman akhirnya gagal lolos babak kedua Copa Indonesia 2008 setelah kembali dikandaskan Persema Malang pada leg kedua dengan skor 2-0 di Stadion Gajayana Malang, Minggu (14/12) sore.

Dua gol yang mampu membawa Persema Malang ke babak berikutnya dilesakkan Seme Petrick pada menit ke-20 dan Mbom Julien pada menit ke-54.

Pada babak pertama, pertahanan PSS Sleman yang dikoordinir oleh Pieter Lipede dkk beberapa kali dikacaukan oleh gencaran serangan pemain Persema yang dikomandani Bima Sakti. Namun, baru menit ke-20 pemain Persema mampu menjebol gawang tim berjuluk Elang Jawa itu.

Selama 90 menit pertandingan, wasit Mardi mengeluarkan tiga kartu kuning masing-masing untuk Peter Lipede serta Hari Saputra dan Eko Didit (Persema).

Read more...

PSS 0-1 Persema

Tampil dengan kombinasi 6 pemain baru dan 6 muka lama, PSS Sleman tidak mampu menahan permainan Persema Malang di ajang Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008 leg I. Di bawah komando asisten pelatih Maman Durahman, PSS yang tampil di Stadion Maguwoharjo, kemarin, dipaksa menyerah 0-1. Sejak awal, Elang Jawa PSS yang langsung menurunkan empat pemain barunya benar-benar tak kuasa menahan permainan Persema banyak menurunkan pemain lapis keduanya.
Gol Persema sendiri tercipta menit ke-9 babak pertama oleh M. Kasan Sholeh. Tendangan jarak jauh Kasan tidak mampu dijangkau kiper PSS, Agung Prasetya, yang juga satu-satunya kiper yang masih bertahan.
Setelah gol ini, Laskar Sembada, julukan lain PSS, mempunyai peluang untuk membuat gol. Sayangnya tidak satu pun bola mampu bersarang ke gawang Persema yang dijaga Sukasto Effendi. Hingga baba pertama usai, kedudukan tetap 1-0 untuk Persema.
Di babak kedua, Persema melakukan seumlah pergantian. Kali ini, pelatih Persema, Subangkit, memainkan penyerang asing andalannya, Cristian Leng Lolo. Hanya saja, perubahan strategi ini tidak banyak membantu. Sebab, hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap 0-1 untuk Persema. Catatan penting untuk pelatih sementara PSS adalah kondisi fisik para pemain. Sebab, dalam pertandingan ini
banyak pemain PSS yang tumbang karena kram pada kakinya.
Sedangkan Maman Durahman, yang temui usai pertandingan mengatakan pada pertandingan kali ini ia hanya mengutak-atik bagaimana cara tidak kebobolan banyak seperti saat Divisi Utama lalu. Ketika itu, PSS Sleman kalah 4-1.
“Kita hanya satu kali latihan saja lalu tanding hari ini sehingga banyak anak-anak yang kram,” jelasnya. Namun menurutnya tim ini masih jauh dari harapan meskipun permainan cukup bagus.
Maman menambahkan dari pemain-pemain baru yang baru saja direkrut PSS Sleman masih ada harapan. Ada enam orang pemain baru yang direkrut Laskar Sembada namun empat orang yang didaulat sebagai pemain inti. Dua lainnya duduk dibangku cadangan meskipun salah satu pada babak kedua turun menggantikan rekannya.
Selain itu manajer tim PSS Sleman, Rumadi, menambahkan bahwa permainan anak-anak bagus meskipun kepastian pemain baru didapat manajemen terakhir pukul 15.00. Dan pemain lama yang terakhir direkrut oleh manajemen adalah Slamet Nurcahyo. Setelah sebelumnya salah satu pemain asli Sleman, Agus “grandong” Purwoko, telah deal dengan manajemen.
“Anak-anak bermain bagus, meskipun ketegasan pemain baru didapat oleh manajemen pukul 15.00 tadi (sebelum pertandingan),” jelasnya. Hasil tersebut bagus karena lebih baik dari pada hasil yang diperoleh saat PSS Sleman menjamu Persema pada pertandingan lalu.
Sementara itu, pelatih Persema, Subangkit, mensyukuri hasil ini. Karena, sejak awal ia tidak memasang target apapun melawan PSS Sleman. Bahkan, Persema sempat akan mengundurkan diri dari Copa.
Meskipun turun dengan kekuatan pemain muda yang biasa duduk dibangku cadangan, Subangkit mengatakan bahwa mereka juga mempunyai potensi yang baik.
“Sebenarnya anak-anak bermain menghindari cedera tetapi tadi Leng Lolo terkena cedera,” jelasnya. Dan ia optimis untuk melaju pada babak kedua dan dengan kemenagan ini kans menjadi terbuka lebar apalagi pertandingan selanjutnya di kandang Persema Malang melawan PSS Sleman kembali.

Read more...

PSS Hadapi Persema Tanpa Latihan, 8 Pemain Lama Bertahan

Angin segar kembali berhembus dalam tubuh tim PSS Sleman. Dipastikan delapan pemain lama bertahan di PSS Sleman. Sehingga meski tanpa latihan sudah bisa menghadapi Persema Malang dalam Copa Indonesia leg pertama, Rabu (10/12)besok di Stadion Maguwoharjo.
Selasa pagi ini, PSS akan mencoba lapangan bergantian dengan tim Persema.
Kerja keras manajemen akhirnya bisa mencapai target minimal mempertahankan 8 pemain lama. Bahkan satu pemain asing, Peter Lipede mungkin juga bertahan, karena sudah mendekati deal. Dari delapan pemain itu, terdapat Slamet Nurcahyo yang selama ini menjadi andalan PSS. Dari 8 pemain lama ditambah 7 pemain lokal yang didaftarkan ke BLI, PSS sudah punya 15 pemain.
Hanya saja, sampai Senin kemarin, PSS belum tahu pasti siapa yang akan menjadi pelatih, karena baru akan ditentukan dalam pertemuan GM R Joko Handoyo dengan pelatih lama tadi malam.
Para pemain lama yang bertahan Slamet Nurcahyo, Agus Purwoko, Agus Supriyanto, Abda Ali, Busary, Agung Prasetyo, Faharudin dan Agus Pujiyono. Pemain itu masih bisa bertambah, karena ada beberapa pemain yang telah mendekati deal. Dalam event itu manajemen tak punya target, karena antara pemain lama dan baru belum pernah ketemu.
Panpel PSS Suparlan menambahkan, untuk Copa tiket dijual murah, Rp 5.000 untuk tiket hijau (Slemania), Rp 7.000 tiket merah dan Rp 10.000 tiket biru. Panpel berharap penonton cukup banyak dan bisa memberi dukungan pada PSS.

Read more...

4 Pemain Bertahan, PSS Daftarkan 7 Pemain Baru

Angin menyejukkan berhembus di tubuh PSS. Meski terjadi gelombang pengunduran diri besar-besaran, ternyata ada sebagian pemain yang tetap konsisten. Dari informasi yang didapat sampai kemarin sudah empat pemain menyatakan diri tetap bergabung dalam skuad Super Elang Jawa. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Tim PSS Djaka Waluya kemarin.
Hanya, Djaka Waluja mengaku belum berani membeberkan nama pemain yang sudah bersedia menerima kontrak baru ini. Para pemain ini meminta kepada manajemen agar kesediaan ini tidak terlalu dieskpose ke media.
Djawal mengatakan tampaknya bukan hanya empat pemain ini yang bersedia menerima tawaran manajemen. Sebeb, beberapa pemain lainnya juga mulai menunjukkan sikap sama.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh dari beberapa media cetak, empat pemain yang telah menyatakan kesediaannya bergabung dengan PSS adalah Agung Prasetyo, Busari, Fahrudin dan Agus Purwoko. Salah satu alasan para pemain ini tetap bergabung dengan PSS adalah komitmen pada pengembangan sepakbola di Sleman. Sekadar diketahui, keempat pemain ini semuanya adalah warga asli Sleman. Bahkan, keempatnya merupakan asli didikan klub dibawah PSS Sleman
Terkait desakan beberapa kalangan yang meminta mempertahankan pemain yang telah menjadi ikon Sleman, Djawal menyatakan manajemen telah meresponnya. Ia mengungkapkan sedikitnya empat pemain akan diikutsertakan dalam program bapak asuh yang digagas manajemen.
Sedang ketika ditanyakan siapa saja pemain yang akan diikutsertakan dalam program bapak asuh, Djawal lagi-lagi tidak bersedia membeberkannya. Hanya, ia menegaskan salah satunya adalah pemain asing.
Sementara itu, PSS telah mendaftarkan tujuh pemain ke BLI untuk bisa tetap berlaga di kompetisi liga Indonesia dan Copa Indonesia. Tujuh orang pemain ini adalah yakni Sinung Jaya Wijaya, Reza Furqon, Aan Ari Yahya, Yanuar Arikunto, Nunung Windarto, Anang Hadi Saputro dan Joko Sriyanto.
Diungkapkan Djoko, penambahan pemain ini merupakan salah satu upaya manajemen untuk tetap bertahan dalam putaran kompetisi. Seperti diketahui, dalam peraturan khusus PSSI, sebuah tim bisa berlaga mengikuti putaran kompetisi minimal berjumlah tujuh orang.
Selain persiapan putaran kedua Liga Indonesia, pendaftaran para pemain ini juga sebagai persiapan PSS menjalani kompetisi Copa Indonesia. Sesuai dengan jadwal, PSS harus melakoni pertandingan first leg melawan Persema Malang Rabu (10/12).

Read more...

PSS Sleman Rekrut 7 Pemain Lokal

PSS Sleman baru mendapat 3 pemain lama, yang menyatakan setuju dengan kontrak yang ditawarkan manajemen. Namun nama-nama pemain tersebut masih dirahasiakan. “Meski baru ada 3 pemain, manajemen optimis dapat membentuk tim untuk melawan Persema Malang, 10 Desember, di Stadion Maguwoharjo, dalam ajang Copa Indonesia,” kata Sekum PSS Djaka Waluya di Posko PSS Jombor Sinduadi, Mlati Sleman, Sabtu (6/12).

Dijelaskan Djaka, manajemen kemarin juga telah mendaftar 7 pemain lokal ke BLI, yakni Aang Aryahya (KKK Klajuran), Anang Hadi (AMS Seyegan), Arientoko (Persak), Jaka Sriyanto (Persak), Nunung (Persak), Sinang Jono dan Reza Furkoni (PSST). Kini manajemen baru mengadakan pendekatan pada dua pemain asal Gama Sleman, yang belum diizinkan klubnya untuk masuk PSS.

Skuad PSS segera bertambah lagi, karena masih ada dua pemain yang hampir pasti deal. Diharapkan saat lawan Persema pemain PSS sudah lengkap. Kemarin ada 4 pemain lama mengembalikan formulir, namun masih dalam pendekatan. Sedang pemain yang tak mengambil formulir dan tak datang ke Sleman dinyatakan tak tertarik ke PSS lagi.

Manajemen tetap memberikan gaji seperti semula atau sesuai dengan kemampuan yang ada dan tak menaikan harga tawar, tetap 25 persen dari gaji putaran pertama. Namun manajemen akan berusaha mencarikan bapak asuh bagi semua pemain. Usaha kini terus dilakukan dan sudah ada dua pengusaha yang sanggup, meski masih dalam pembicaraan.

Untuk pelatih, PSS belum dapat kepastian karena masih dalam pembicaraan dengan GM R Djoko Handoyo. Saat ini ada 4 pelatih, yaitu Yudi Suryata sebagai pelatih kepala, dua asisten Maman Durahman dan Lafran Pribadi, sedang Susanto sebagai pelatih kiper.

Read more...

Nasib PSS, kontrak & gaji dipangkas 25%

Manajemen PSS Sleman akhirnya mengambil keputusan untuk memangkas kontrak dan gajiskuad Elang Jawa hingga 25%. Kepastian tersebut diambil dalam pertemuan dengan tim PSS di Kantor Bappeda Kabupaten Sleman. Rencananya, hari ini manajemen akan memanggil satu per satu para pemain untuk mendapatkan jawaban atas keputusan tersebut. Kabarnya, bagi pemain yang tidak menyetujui pemangkasan kontrak ini, manajemen siap melepasnya bahkan telah menyiapkan tiket untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

“Nego ulang baru akan dilakukan besok [hari ini], pertemuan tadi hanya membahas mengenai gaji pemain yang tertunda di 2008,” kata General Manajer, PSS Sleman, Djoko Handoyo, kemarin malam.

Joko menambahkan, dari pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah petinggi PSS Sleman seperti Yudi Suryata, pelatih PSS, Samsidi manajer keuangan, Hardo Kiswoyo manajer promosi, Jaka Waluja sekerterais PSS, asisten pelatih Maman Durrahman dengan 16 pemain PSS Sleman tersebut dicapai kesepakatan gaji yang sempat tertunda akan segera dibayarkan pada Desember 2008.

“Namun untuk detailnya kami akan melihat dulu kemampuan manajemen, karena anggaran yang dimiliki minus, ” terang dia, yang enggan menyebutkan besarannya.

Sementara Pelatih PSS Sleman, Yudi Suryata menandaskan pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan manajemen PSS hanya untuk membahas mengenai hak yang tertunda. Khusus untuk negosiasi ulang kontrak pemain akan dibicarakan lebih lanjut pada keesokan harinya. “Satu persatu akan dipanggil untuk menjalin kesepakatan,” terang dia.

Yudi sendiri berharap komposisi tim tidak mengalami perubahan. Sebab, Yudi menilai PSS akan sulit berbuat banyak di putaran kedua Kompetisi Liga Esia jika nantinya hanya diisi pemain-pemain lokal yang minim pengalaman.

Menurut mantan arsitek Persijap Jepara itu keberhasilan sebuah tim adalah karena kerja kolektif dan tidak hanya sekadar hasil yang didapat di lapangan semata. Sikap penolakan atas pemotongan kontrak dan gaji juga diperlihatkan Yudi. Menurutnya, manajemen seharusnya tidak memukul rata pemotongan tersebut.

Sedangkan pemain asing PSS, Peter Lipede, mengaku belum bisa mengambil sikap atas keputusan yang dikeluarkan manajemen. Lipede mengaku harus menunggu hasil pertemuan dengan manajemen nanti. Hanya saja, Lipede mengaku tidak setuju dengan pemotongan kontrak dan gaji tersebut.

Sebelumnya, pernyataan senada mengalir dari mulut playmaker PSS, Slamet Nurcahyo. “Saya sebelumnya telah melakukan negosiasi beberapa kali pada satu putaran pertama ini,” ungkapnya.

Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan Abda Ali. Mantan pemain PSIM ini dengan tegas mengatakan menolak nego ulang dengan manajemen. “Saya tidak mau jika nego ulang kontrak dan belum tahu nanti tanggal 4 saya datang tidak,” jelasnya.

Sekretaris Umum PSS Sleman, Djaka Waluja mengatakan pemain yang masih memungkinkan renegosisasi akan dikontrak ulang oleh manajemen. “Yang masih memungkinkan dan mereka yang bersedia berrenegosiasi akan kami kontrak ulang,” jelas Djawal panggilan akrabnya.

Djawal mengatakan skuad Elang Jawa nantinya akan diisi oleh pemain-pemain lokal. Bahkan, Djawal menduga hasil pertemuan tersebut akan banyak pemain yang hengkang dari PSS Sleman. Pasalnya, nilai kontrak yang ditawarkan nanti tidak sama seperti kontrak sebelumnya. Dan karena hal tersebut manajemen tidak akan menahan pemain yang dapat menemukan kesejahteraan di klub lain.

“Kemungkinan bisa saja banyak pemain yang hengkang dari PSS Sleman karena kami tidak dapat memberikan kesejahteraan seperti sebelumnya,” jelasnya.

“Saat ini tim sedang dibekukan hingga 7 Desember, dan saat menghadapai Copa nanti tim telah terbentuk,” lanjut Djawal.

PSS Sleman sendiri bakal turun dalam ajang Copa Indonesia melawan Persema Malang, 10 Desember nanti di Stadion Maguwoharjo. (harianjogja)

Read more...

Pemain Menolak Tawaran Manajemen

Kondisi tim PSS semakin sulit. Setelah 11 pilar PSS menolak tawaran kontrak baru dari manajemen.Maka para pemain itu belum dapat dipastikan masih akan membela PSS atau tidak, dalam kompetisi Liga Utama PSSI putaran II maupun di ajang Copa Indonesia.Manajemen memberi surat pernyataan yang harus diisi pada 16 pemain yang hadir dalam pertemuan Kamis (4/12) malam di Gedung Bappeda, Sleman. Ke-11 pemain tersebut telah mengembalikan formulir yang diajukan manajemen, yang ternyata isinya mereka menolak. Sedang 5 pemain lain, Agus Purwoko, Busary, Agung Prasetyo, Fahrudin dan Slamet Nurcahyo, hingga kemarin malam belum mengembalikan formulir.
Menurut Sekum PSS Joko Waluyo, para pemain tersebut menyatakan, mereka bersedia gabung dengan PSS, asal usulan mereka disetujui.
Dalam surat pernyataan itu disebutkan, untuk putaran kedua kompetisi Liga Utama PSSI, manajemen PSS hanya sanggup memberi maksimal 25 persen dari gaji putaran pertama. Manajemen PSS juga akan membayar sisa gaji bulan September, Oktober dan November 2008 pada akhir bulan Desember.
Setelah ditunggu sampai pukul 14.00 WIB di Sekretariat PSS, hanya ada 11 pemain yang mengembalikan surat pernyataan, yaitu Sahary Gultom, Rolli Yasin, Bambang, Widiyanto Ahmad, Faharudin, Edy Sibung, M. Yusuf, Nur Kholik dan 3 pemain asing Peter Lipede, Ricardo Diaz dan Alfredo.
Setelah surat dibuka ternyata semuanya menolak tawaran manajemen PSS, karena mereka menganggap nilai kontrak terlalu anjlok. Dari sudut pandang pemain, mereka bisa menerima gaji turun, namun hanya berkisar 25 sampai 40 persen, bukan 75 persen. Soal ini belum ada titik temu.
Para pemain juga menuntut gaji yang belum dibayarkan segera di selesaikan, yang besarnya sama dengan gaji sebelumnya. Pihak manajemen akan memberi gaji pada bulan Desember, namun besarnya juga diseseuaikan dengan kemampuan PSS. Manajemen PSS berharap, dari 16 pemain itu minimal yang dapat deal 8 pemain. Dengan begitu, ditambah 6 pemain lokal yang didaftarkan ke BLI, PSS sudah punya tim untuk Copa Indonesia. Sedang yang lain akan dibicarakan sesudah Copa. Tapi karena sampai kemarin belum ada yang deal, maka manajemen harus gerak cepat ambil sikap, dengan menaikan harga tawar atau melepas pemain dan mencari yang baru. PSS sendiri harus tampil di leg pertama Copa Indonesia lawan Persema di Stadion Maguwoharjo, 10 Desember.
Sedang para pemain asing juga menolak gajinya diturunkan. Ini seperti dikatakan Peter Lipede, yang mewakili 2 pemain asing lain, Ricardo diaz dan Alfredo. “Kami akan pulang ke Amerika bila tak main di Sleman. Kami juga punya keluarga, maka kalau gaji turun jauh kami tak bisa bertahan,” katanya.
Sedang para pemain lokal Sleman yang selama ini membela PSS, Agus Purwoko, Agung Prasetyo, Busari, Fahrudin juga belum mengembalikan surat pernyataan. Bahkan Agus ketika datang ke Posko hanya di luar dan lantas pergi. Slamet Nurcahyo yang belum mau mengembalikan formulir, mau lihat-lihat dulu. Ia sebetulnya memahami kesulitan PSS, karena hampir semua klub juga sama. Namun kalau turunnya sampai 75 persen, kita lihat dulu perkembangannya.

Read more...

Rekrut Produk Lokal

Kabar gembira menghampiri klub lokal anggota PSS Sleman. Laskar Super Elang Jawa -julukan PSS- akan memakai kemampuan produk kompetisi internal pada putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 wilayah timur.

“Kompetisi lokal PSS juga cukup besar. Dari itu pasti ada pemain yang layak bermain di kompetisi Divisi Utama,” kata Sekretaris Manajer PSS Djaka Waluja kemarin (1/12).
Langkah tersebut dilakukan akibat tak kunjung selesainya krisis finansial. Beberapa pemain siap di-PHK lantaran dinilai tak memberikan kontribusi bagi tim.

Penghentian kontrak kerja akan berlaku bagi seluruh pemain. Artinya, tidak hanya pemain lokal yang terkena dampak krisis PSS. Legiun asing pun mendapatkan porsi sama jika rapornya merah.

“Kami tidak akan membedakan pemain asing dan lokal. Semua pemain yang tidak mampu menunjukkan kemampuan maksimalnya akan diganti dengan pemain lokal Sleman,” tegas Djaka.

Menurut dia, target lolos Djarum Indonesia Super League (DISL) yang diemban manajemen PSS untuk kompetisi musim mendatang pupus sudah. Praktis, manajemen pun mengubah orientasi menjadi pembinaan pemain lokal.

Banyak potensi pemain yang bisa dimanfaatkan oleh PSS untuk pembinaan usia muda. Pemain-pemain muda Sleman tentunya sudah teruji, dimana dalam PORDA IX yang berlangsung di Bantul tahun lalu, kontingen sepak bola Sleman berhasil menggondol medali emas. Saat itu ada beberapa pemain yang menonjol. Mereka adalah para pemain yang terpilih saat ini adalah : Agung Andri, Abdul Latif (Angkasa Pura), Arief Elli Prabowo, May Kurniawan (PSK), Rohmad Wahyudi, Irfandi, Alex Susilo, Basuki Rahmad, Tri Atmoko (AMS), Eko Budi (CMB), Ajat Sudrajat, Erwin Susanto (KKK), Hanif Mustofa, Eko Sunartono (Pemda), Edgar Haryo (UNY), Azis, Agung Isharyanto, Fero Arsanto (BSA FG), Agam P (Perses),Reza Furqoni, Adik Satrio, Andi Surya, Andi Kurniawan (PSST), Jaka Andera (POM), Gita Setyawan (Nogo Mas), Yuda Erwin , Wahyudiyanto, Suprananto (Pesat), Nuzul Huda Bayu (Panji Putra), Haryo Sri Nurhuda (Gelora Muda), Aryo Tunjung, Haris (Pemda), Adi Setiawan (Mlati), Muh Rasyid (Jago) dan Iklas (Persak).

Read more...

Pemain PSS Sleman Menolak Nego Ulang Kontrak

Langkah manajemen PSS Sleman untuk melakukan rasionalisasi klub dengan langkah melakukan negosiasi ulang kontrak pemain ternyata tidak mendapat respon positif dari beberapa pemain alias bertepuk sebelah tangan. Rencana negosiasi ulang kontak itu akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember mendatang.

Pemain-pemain PSS yang menolak dengan langkah manajemen PSS ini antara lain Slamet Nurcahyo, Abda Ali, Anton Hermawan, dan sejumlah pemain pilar lainnya. Seperti yang sudah diberitakan, SLamet dan Abda Ali sama-sama enggan dengan adanya negosiasi ulang tersebut. Slamet menilai bahwa dirinya enggan melakukan negosiasi ulang karena dia merasa sudah menjadi bagian dari PSS dan tentunya sudah lama bermain bagi PSS dan sudha berulang kali melakukan nego dengan manajemen, jadi dia enggan melakukan nego lagi. Daripad nego mending saya cari klub baru", imbuhnya.

Sedangkan Abda Ali belum bisa memutuskan datang atau tidak bila memang rencana manajemen itu jadi direalisasikan. Sementara itu, dari pihak manajemen telah memberikan rambu-rambu bahwa bila memang pemain tidak bersedia untuk melakukan nego ulang maka manajemen juga tidak menahan bila sang pemain tersebut ingin hengkang, meski dia pemain yang diidolakan sekalipun. Djawal selaku sekretaris tim mengatakan bahwa saat ini kondisi PSS betul-betul krisis namun manajemen masih tetap berkomitmen untuk mengikuti kompetisi sampai akhir termasuk di ajang Copa Indonesia.

Diputaran kedua nanti, PSS akan banyak dihuni oleh pemain lokal Sleman, dan kami saat ini terus memburu pemain lokal Sleman. Kalau perlu kami akan merekrut pemain PSS U-23 untuk mengisi di squad senior, meski pada akhirnya PSS tidak mampu berprestasi lebih baik, namun kami akan tetap berusaha seoptimal mungkin, imbuhnya. Saat ini manajemen telah menunjuk asisten pelatih tim Porda Sleman AG Purwanto untuk mencari minimal 6 pemain, guna masuk skuad PSS senior. Tapi ia belum berani memutuskan siapa-siapa yang diusulkan, karena belum bertemu dengan pelatih terutama posisi apa yang akan dibutuhkan.

Read more...

Ujicoba Internasional untuk Perdamaian DIY

Ditengah keterpurukan yg dialami oleh PSS Sleman, 3 kelompok Suporter yg berada Di DIY, Slemania, Brajamusti, Paserbumi dan Pengelola Maguwo Internasional Stadium mempersembahkan Sebuah pertandingan sepakbola ujicoba berlevel Internasional bagi para penggemar sepakbola yg berada di DIY dan sekitarnya. Pertandingan ujicoba ini dimaksudkan untuk mengisi jeda putaran pertama divisi utama PSSI dan sebagai sarana untuk lebih mempererat dan mengakrabkan 3 kelompok suporter yg ada di DIY. Dalam pertandingan ujicoba ini, PSS akan diwakili oleh Tim Juniornya yaitu PSS U23 akan melawan Tim Malaysia. Hal ini dikarenakan tim utama PSS yang masih dalam pembekuan tim. Pertandingan ini akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2008 pukul 15.30 di Maguwoharjo International Stadium. Diharapkan dengan dilaksanakannya pertandingan level Internasional ini dapat menambah jam terbang bagi Skuad Muda Elang Jawa. Mereka adalah Calon penerus PSS dimasa depan.
Sementara itu Pertandingan Ujicoba yang kedua menghadirkan Tim Jogja All Star melawan Tim Malaysia. Pertandingan ini akan dihelat pada tanggal 17 Desember 2008 pukul 15.30 dg tempat yang sama di Maguwoharjo Internasional Stadium. Tim Jogja All Star merupakan gabungan pemain pemain yg membela PSS, PSIM dan Persiba Bantul. Seperti Nurcahyo, Agus Purwoko, Kahudi, Seta N, Johanes Y, Dony H, Ugik dll. Khusus untuk pertandingan Jogja All Star melawan Tim Malaysia, DPP Slemania memberikan intruksi agar anggota Slemania dan Pendukung PSS mengenakan baju putih sbg lambang persaudaran dan persatuan antara 3 kelompok Suporter yg ada di DIY. DPP Slemania mengharapkan anggota Slemania dapat menyukseskan event Internasional ini meski hanya dalam taraf Ujicoba atau Friendly Match.
Mengenai info harga tiket masuk akan diberikan menyusul.

No Anarchy No Tawuran Just Good Football DIY

Damai untuk DIY Tercinta

Pride PSS 1976

Read more...
BERITA TERBARU

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP