Link my Banner

all about us

Slemania titik hitam sudh berdiri sekitar 3 tahun yang lalu di kota Wates. Slemania titik hitam sendiri adalah salah satu dari puluhan atau ratusan laskar yang berada di bawah bendera Slemania.

Sampai sekarang jumlah anggota aktif Slemania Titik Hitam berkisar 50an orang yang kebanykan berdomisili di wilayah Wates dan sekitarnya.

Slemania titik hitam berbase camp di Wates,Yogyakarta.

Jarak dan waktu bukan merupakan halangan bagi kami untuk selalu mensupport PSS.

Di usia yang menginjak tahun ketiga ini kami berharap kami dapat selalu memberikan yang terbaik bgi PSS. Cemoohan dan ejekan sudah sering kami dapatkan tapi kami tak pernah gentar menghadapi itu semua. Anjing menggongong khafilah berlalu.



From Wates with Love

From Wates to PSS

Persebaya Jungkalkan PSS 2-1

Berterima kasihlah pada Persigo Gorontalo yang menjungkalkan Persema Malang dengan skor 3-1 di Gorontalo. Dengan hasil ini, Persebaya Surabaya akhirnya mendongkel Persema dari puncak setelah meredam PSS Sleman dengan dengan skor 2-1 (1-1) di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Rabu (28/4).

Soepangat, announcer di Persebaya, mengumumkan hasil laga Persema-Persigo yang berlangsung di Gorontalo ketika laga di Tambaksari memasuki babak kedua. Kedua tim sama-sama mengemas 52 poin, namun "Bajul Ijo" unggul selisih gol.

Kubu PSS Sleman unggul lebih dulu lewat gol mantan pemain Persebaya, Slamet Nurcahyo pada menit ke-29. Bajul Ijo menyamakan kedudukan lewat gol Andik Vermansyah (foto) pada menit ke-41. Sedangkan Taufiq kembali menjadi penyelamat lewat golnya pada menit ke-52.

Tanpa kehadiran bek Anderson da Silva yang didera cedera, benteng pertahanan Persebaya mudah dijebol. Di babak perdana, Nugroho Mardiyanto kurang giat menangkal tusukan dari sisi kiri yang digalang Slamet Nurcahyo dan Singangjono.

Petaka akhirnya terjadi ketika sundulan Sinangjono yang berada di kotak penalti disambut Slamet Nurcahyo yang menunggu di bibir gawang tanpa kawalan. Nugroho hanya terpekur menyaksikan si kulit bundar merobek gawang yang dijaga Endra Prasetya.

"Kebugaran memang jadi kendala, pemain kalau sudah terlalu capek, mau menggerakkan kaki saja susah, apalagi berpikir," ujar Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan seusai laga.

Hampir sepanjang babak pertama, Persebaya tidak berhenti melancarkan serangan. Hanya saja serangan yang dibangun monoton dan mudah terbaca lawan. Andri Gepeng Budianto yang dipercaya menjadi starter justru gagal menghidupkan irama pertandingan.

Kecekatan Andik akhirnya berbuah juga sebelum babak pertama usai. Andik yang menggiring bola dari lapangan tengah sempat beradu satu lawan satu dengan gelandang PSS Anang Hadi. Dengan kecepatan kakinya, Andik mengelabui Anang dan langsung melesakkan bola ke gawang.

Di babak kedua, Taufiq yang juga mencetak gol ketika Persebaya menjamu PSIR Rembang kembali mempersembahkan gol keduanya pada musim kompetisi ini. Namun, permainan Persebaya tidak juga berkembang.

Duet Jairon dan Andi Odang pun terlalu kelelahan dan minim koordinasi. Sementara serangan sayap lebih banyak digencarkan Anang Maruf, sontak sayap kiri kurang berfungsi.

Buruknya kinerja di lini depan membuat pelatih Arcan Iurie mengganti Jairon dengan Purwanto pada menit ke-57. Sedangkan Andi Odang diganti dengan Lucky Wahyu pada menit ke-67.

Pola 3-6-1 tidak juga ampuh. Lucky tidak berfungsi sama sekali. Penetrasi ke kubu lawan pun mulai berkurang dan pemain semakin kedodoran. "Jadwal kami sangat padat, ini pertandingan ke lima sepanjang April. Kami masih melawan Persis Solo akhir minggu," ujar Ibnu.

PSS Sleman yang mengandalkan pemain lokal mampu mengimbangi Persebaya. Serangan balik yang cepat menjadi modal "Elang Jawa" yang diperkuat striker-striker yang unggul kecepatan lari.

Laga ini juga berhenti tiga menit lebih awal. Wasit Suharto (Jakarta Selatan) meniup peluit ketika pertandingan memasuki menit ke-87. "Tidak apa-apa, kepemimpinan wasit cukup bagus kok. Persebaya memang lebih solid," ujar asisten pelatih PSS Sleman Lafrand Pribadi. [sin/kompas]

slemania.or.id

Read more...

Misi Berat Di Surabaya

PSS Sleman bakal menjalani laga cukup berat. Kembali melakoni laga away pasukan Maman Durrahman ini akan bertandang ke markas Persebaya Surabaya Selasa (28/4). Beban berat ada di pundak Agus Purwoko dkk. Bukan hanya akan menghadapi tim bermaterikan pemain berkualitas, para punggawa Sleman juga dituntut untuk bisa meraih poin pada pertandingan ini.
Hasil positif memang menjadi target manajemen PSS. Raihan poin ini dalam rangka semakin mengamankan PSS dari ancaman degradasi. ”Adanya kebijakan pemberian walk out (WO) membuat kami harus mengamankan setiap laga,” ujar Manajer Tim PSS Bambang Nurjoko kemarin.
Selain untuk mengamankan posisi, hasil positif ini dalam rangka mengembalikan kepercayaan para punggawa Sleman yang baru saja mengalami dua kali kekalahan beruntun. Dua kekalahan PSS didapatkan saat bertandang ke markas PSIM dan Persiba Bantul. ”Target kami jangan sampai kalah. Minimal dapat poin,” tegasnya.
Diakui, dua hasil buruk telah membuat mental anak-anak Sleman menurun. Untuk memulihkan mental dan psikologi, program recovery harus dilakukan tim pelatih. ”Tapi, syukurlah kondisi anak-anak sudah kembali pada performa terbaiknya,” katanya.
Mewujudkan raihan poin memang bukan pekerjaan yang gampang. Apalagi, lawan yang dihadapi Persebaya tim yang bertabur bintang. Apalagi, pada lawatan ini PSS hanya akan membawa 16 orang pemain. ”Meski dengan skuad minimal kami optimistis akan tetap bisa meraih poin,” lontarnya.
Bertandang ke markas Persebaya, Maman Durrahman hanya akan membawa 16 pemain dan dua oficial. Mimimnya jumlah pemain yang dibawa tidak terlepas dari kebijakan manajemen yang membatasi kouta pemain. ”Untuk mengurangi biaya jumlah pemain memang dibatasi,” kata Maman.
Tak hanya itu, dalam rangka mengurangi biaya, pemain juga hanya diberikan kesempatan menginap satu hari. Fasilitas uji lapangan yang disediakan panitia pelaksana juga tidak akan digunakan. ”Beban pengeluaran memang sedang kami tekan. Karena saat ini kondisi klub sedang tidak dana,” tuturnya.
Sedang nama-nama pemain pemain yang akan dibawa pada tur Surabaya, Maman belum bisa menyebutkan. Penentuan pemain baru akan dilakukan sore ini pada sesi latihan terakhir. ”Baru besok sore ditentukan. Kami serahkan semuanya pada kewenangan pelatih,” tandasnya.

radar jogja

Read more...

Siapkan Strategi Deffend

Menyadari lawan yang bakal dihadapi cukup berat, pelatih PSS Maman Durrahman mulai mengubah strategi. Menghadapi laga away di kandang Persebaya Surabaya Selasa (28/4), penerus estafet Yudi Suryata ini menyiapkan strategi defensif.
Strategi ini siap diterapkan Maman dalam rangka upaya mencuri poin di kandang Green Force,, julukan Persebaya. ”Bukannya tidak aktif tapi saya kira lebih aman jika dengan strategi bertahan,” ujar Maman kemarin.
Strategi bertahan ini tidak terlepas dari perbedaan materi pemain antara PSS dengan tuan rumah. Tim yang juga berkostum hijau ini dihuni pemain berpengalaman. Seperti Mat Halil dan Anang Ma’ruf. Persebaya juga memiliki pemain asing yang mempunyai skill baik.
Bukan hanya itu, saat ini, Persebaya juga diarsiteki pelatih yang cukup berpengalaman, Arcan Iurie untuk menangani Anang Ma’ ruf dkk. Terbukti, dengan dipegang Arcan permainan Persebaya menjadi lebih ofensif. ”Karena secara kualitas mereka lebih unggul, saya kira lebih aman dengan bermain bertahan,” urainya.
Untuk mengoptimalkan lini pertahanan, formasi 3-5-2 kembali dimatangkan. Bahkan, untuk lebih memperkuat lini tengah, Maman rencanananya hanya akan menempatkan seorang striker di depan. ”Mereka punya lini tengah yang bagus. Jadi, kami harus bisa mengimbanginya,” urainya.
Meski fokus pada pertahanan, skema serangan tetap disiapkan Maman. Ia mengaku berupaya mencuri poin dengan mengandalkan strategi serangan balik. ”Meski bertahan kalau ada kesempatan, strategi serangan balik tetap saya siapkan. Apalagi sekarang Eka Santika sudah sembuh dari cedera. Semoga kondisinya semakin membaik,” terang Maman.
Sedang untuk mengoptimalkan lini depan, Maman juga telah menyiapkan second line untuk mencuri poin. Beberapa pemain dengan speed tinggi disiapkan agar bisa memanfaatkan peluang yang ada. ”Hanya, semuanya tergantung situasi di lapangan nanti,” tandasnya.

radar jogja

Read more...

Asa Eka

Photobucket

Badai krisis pemain yang menerpa PSS mulai mereda. Kondisi tim pujaan Slemania ini kembali solid menyusul pulihnya sejumlah pemain yang sempat terkapar akibat dihantam cedera.
Striker andalan Eka Santika yang mengalami cedera lutut sudah mampu bermain kembali. Pemain pinjaman dari PS Pro Duta Bandung ini sudah mulai bermain.
Pada pertandingan uji coba melawan PS Browijoyo di Stadion Maguwoharjo kemarin, pemain yang telah menyumbangkan empat gol bagi PSS ini sudah bergabung dalam tim. Bahkan, dia berhasil mencetak tiga gol dari 12 gol yang tercipta pada laga yang berakhir untuk kemenangan PSS 12-0 (5-0).
Basri Lohi dan Sinangjono juga mendulang hat-trick. Sedang Anwarudin, Slamet Nurcahyo, Anang Hadi, Busari, Katno, dan Kukuh masing-masing menyumbangkan satu gol.
”Kondisi tim kembali full. Eka sudah pulih kembali,” ujar pelatih PSS Maman Durahman di sela pertandingan.
Eka memang tidak tampil selama maksimal 90 menit. Pemain yang biasa mengenakan nomor punggung 77 ini hanya turun pada babak kedua.
Tampilnya kembali Eka membuat asa PSS untuk segera menemukan permainan ternakin kian tinggi. ”Biar dia adapatasi dulu dengan cederanya,” tutur Maman.
Pada pertandingan ini, rencana Maman melakukan rotasi belum begitu terlihat. Sejak babak pertama, mantan arsitek PSIM ini tetap menurunkan formasi inti. Di tengah, trio gelandang Slamet Nurcahyo, Anang Hadi, dan Kukuh Ardiyanto dipertahankan. Sinangjono dan Busari diduetkan di lini depan.
Lini belakang dipercayakan kepada trio Anwarudin, Abda Ali, dan Fahrudin. Mereka didukung dua bek sayap masing-masing Agus Purwoko dan Agus Pujiono.
”Awalnya memang mau ada rotasi. Tapi, setelah dipertimbangkan peluang meraih poin di Persebaya ada. Jadi, pemain inti yang tetap saya pertahankan,” urainya.
Usai menghadapi Persebaya pada Selasa (28/4), PSS juga akan tandang ke Perseman Manokwari. Dibandingkan melawan Perseman, peluang meraih poin dinilai lebih besar saat menyambangi kandang Persebaya.
Meski kualitas pemain Persebaya lebih baik dibanding Perseman, faktor nonteknis dianggap nyaris tidak ada saat tanding di Surabaya. ”Kalau di Manokwari, saya nggak bisa menjamin. Makanya, kami fokus pada pertandingan ini untuk bisa mencuri poin,” urainya.
Mulai pulihnya kebugaran beberapa pilar inti tersebut semakin memompa kepercayaan diri Maman. Dia mengaku optimistis bisa meraih poin saat melawan Persebaya. ”Kondisi tim sekarang full team. Jadi, kesempatan meraih poin juga lebih banyak,” tandasnya.

radar jogja

Read more...

PSS Kembalikan Fighting Spirit

Nasib apes PSS Sleman melawat ke dua tim saudaranya, PSIM Jogjakarta dan Persiba Bantul membuat emosi punggawanya meninggi. Pasalnya, secara permainan tim yang berjuluk Laskar Super Elang Jawa tersebut mampu mengimbangi tuan rumah. Hanya, mereka tidak puas dengan kepemimpinan sang pengadil lapangan hijau.

Agar dapat mempersiapkan timnya dengan maksimal jelang laga away menghadapi Persebaya Surabaya dan Perseman Manokwari, Pasukan Hijau pun dituntut colling down."Kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Kami menyikapinya sebagai pelecut semangat meraih hasil lebih baik di pertandingan selanjutnya,"papar, Maman Durahman, pelatih, PSS, kemarin.

Mantan coach asisten Sofyan Hadi di PSIM itu tak ingin kekalahan anak didiknya menganggu latihan. Saat ini, ia fokus pada pembenahan mental bertanding yang mengalami penurunan.

Mengenai hasil pertandingan melawan Persiba, Maman pun sudah enggan membicarakannya. Ia pun juga tak ingin memperpanjang masalah ini ke Komisi Disiplin PSSI, selaku lembaga yang berwenang.

"Buat apa membawanya, nanti hasilnya paling-paling juga bisa ditebak. Tapi, juga menghabiskan biaya pergi ke Jakarta. Padahal, saat ini kami tahu kondisi tim ini dengan finansial,"imbuhnya.

Untuk melupakan kekalahan tragis itu, latihan tim yang pernah masuk empat besar kompetisi Divisi Utama ini baru memulai latihan Senin mendatang."Hari ini (kemarin) kami memang meliburkan semua kegiatan.Pemain yang berasal dari luar daerah bisa memanfaatkannya untuk berkumpul keluarga. Supaya sekembalinya berlatih pemain benar-benar dalam keadaan fresh,"ujarnya.

Bang Maman (sapaan akrab Maman Durahman) ini pun akan berusaha memaksimalkan sisa waktu yang ada. Untuk mengembalikan performance Slamet Nurcahyo dkk. Apalagi, nantinya lawan yang akan dihadapi merupakan tim yang memiliki raport baik di laga kandang.

"Dua tim itu (Persebaya dan Perseman, red) merupakan tim yang bermaterikan pemain top. Selain itu, sangat sulit mencuri poin terutama saat bertanding melawan Persebaya,"tandasnya.

Selain pembenahan mental, pasukannya minggu depan juga akan digenjot dengan latihan fisik. Lantaran, jarak tempuh yang harus dilalui tim pujaan Slemania ini cukup jauh dan memforsir tenaga mereka.

"Sulit mendapatkan hasil terbaik pada lawatan kali ini. Apalagi kami harus menempuh perjalanan ke Manokwari usai bertanding menghadapi Persebaya,"lontarnya. (eri/radarjogja)

www.slemania.or.id

Read more...

Persiba Hajar PSS 3-1

YOGYAKARTA -Persis berhasil menahan imbang tuan rumah PSIM 0-0 dalam lanjutan kompetsisi Divisi Utama di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, kemarin.

Hasil itu membuat mereka memetik empat poin dalam lawatannya di DIY. Sebelumnya, anak-anak asuhan Edward ’’Edu Tjong’’ menang tipis 1-0 atas Persiba Bantul.

Menghadapi ’’Laskar Mataram’’, anak-anak Solo pada awal babak pertama lebih banyak bertahan. Lini belakang yang digalang mampu meredam serbuan M Eksan dan Santoso.

Kendati demikian, tuan rumah mempunyai kesempatan mencetak gol melalui tembakan jarak jauh Fadjar Listiantoro. Namun, bola yang dilepaskannya melaju kencang di atas mistar gawang Wahyu Tri Nugroho. Sampai wasit Suharto mengakhiri babak pertama, tak ada gol yang tercipta.
Babak Kedua

Pada babak kedua, anak-anak asuhan Bambang KW kembali bermain agresif. Namun, serangan-serangan itu bisa dimentahkan lawan. Bahkan tim tamu nyaris membobol gawang Ony Kurniawan. Namun, bola tembakan Santoso melenceng di sebelah kiri gawang PSIM. ’’Kami bangga dengan permainan disiplin anak-anak. Ini hasil yang cukup bagus,’’ kata Edu.

Sebaliknya, Bambang mengaku kecewa terhadap permainan timnya, karena selalu tergesa-gesa saat memanfaatkan peluang. ’’Ya inilah sepak bola,’’ katanya.

Pada saat yang sama, Persiba Bantul memenangi derby DIY. Dalam pertandingan di Stadion Sultan Agung itu, anak-anak asuhan Nandar Iskandar menumbangkan PSS Sleman 3-1 (0-0).

Ketiga gol tuan rumah itu masing-masing diciptakan Ugik Sugiyanto menit 48, Ezequiel Gonzales menit 54, dan Johan Manaji menit 85. Tim tamu memperkecil kekalahan melalui Busari pada menit 80.(sgt-22

http://www.suaramerdeka.com/

Read more...

Lipede Siap Perkuat PSS

Peter Lipede yang absen saat dijamu PSIM Yogya, sudah siap membela PSS lagi untuk menghadapi Persiba. Pada latihan kemarin, Lipede sudah bergabung dan pagi ini akan melakukan uji coba di Bantul. Pelatih PSS Maman Durachman mengaku lega setelah Lipede muncul dalam latihan itu, karena membuat barisan belakang timnya bisa turun komplet.
Sedangkan Manajer Tim PSS Drs Rumadi mengatakan, Lipede sudah tak ada masalah dengan manajemen sehingga kini sudah siap main. Lipede sendiri ketika dihubungi mengaku, sebenarnya sejak melawan PSIM siap main, namun dari pihak manajemen yang tidak memperbolehkannya main. “Saya ingin setiap klub yang saya bela selalu tampil baik dan menang,” katanya.
Ketua Slemania R Supri Yoko menyatakan, kegagalan PSS merebut poin dari PSIM harus ditebus dengan merebut poin di Bantul. Maka ia berharap pada pelatih untuk menurunkan susunan terbaiknya. Ia juga menilai saat melawan PSIM, PSS turun tanpa greget, sehingga nampak main lamban.

kedaulatan rakyat

Read more...

PSS Telan Kekalahan dalam Laga Derbi

Hasil yang bertolak belakang didapat dua tim DIJ, PSIM Jogja dan Persiba Bantul yang kemarin (12/4) sama-sama bermain di kandang. Menghadapi saudara mudanya, PSS Sleman, PSIM berhasil mendulang poin penuh dalam lanjutan putaran kedua Liga Indonesia di Stadion Mandala Krida kemarin (12/4).
Tim berjuluk Laskar Mataram ini sukses membungkam Super Elang Jawa, 2-0. Dua gol PSIM dilesakkan Muhammad Eksan pada menit ke-39 (penalti) dan 54.
Sedang Persiba yang di atas kertas diunggulkan harus menelan pil malu dalam laga perdana usai libur panjang kampanye. Beraksi di depan belasan ribu pendukungnya, Paserbumi, The Reds menyerah 0-1 dari Persis Solo di Stadion Sultan Agung.
Tak seperti yang diharapkan, penampilan tim polesan Nandar Iskandar itu jauh dari kualitas biasanya. Bahkan, satu peluang emas dari titik putih tak mampu dimanfaatkan sempurna oleh kapten tim Kahudi Wahyu Widodo pada menit ke-79. Tim kebanggaan wong Bantul itu harus menerima kekalahan kedua di kandang setelah gelandang tengah Persis, Imam Rochmawan, menjebol gawang Agus Marwanto pada menit ke-44.
Pertemuan dua tim DIJ di Mandala Krida berlangsung penuh tensi tinggi. Tim asuhan Bambang Kawijiyono (BKW) tampil ngotot demi menjaga kans lolos dari jeratan degradasi. Tak sia-sia, perjuangan keras Marjono dkk berbuah manis tiga poin.
Ngototnya kedua tim pada laga kemarin, membuktikan rumor main mata tidak benar. Janji tetap bersikap profesional dibuktikan Agus Purwoko dkk. PSS bermain penuh percaya diri dan menekan meski mendapat pressing mental dari ribuan Brajamusti.
’’Ini hasil yang patut diraih PSIM. Mereka bermain dengan baik dan semangat tinggi. Ini adalah kemenangan kita bersama karena PSS dan PSIM adalah bersaudara,’’ tutur Media Officer Drs Rumadi usai pertandingan.
Sayang pada laga bersaudara ini masih saja diwarnai sikap tidak sportif dari suporter tuan rumah. Secara terorganisasi, pendukung setia PSIM tetap saja bernyanyi dengan nada-nada provokatif terhadap Slemania, bahkan Paserbumi (suporter Persiba Bantul). Tak hanya itu, satu buah keranda bertuliskan PSS dan Slemania dibakar sekelompok suporter yang mengenakan kaos bertuliskan Antislemania.

Radar Jogja

Read more...

Siap Tatap Laga Derby

PhotobucketLaga derbi PSS kontra PSIM (12 April) dan Persiba (16 April) ternyata sudah sangat dinantikan para punggawa Super Elang Jawa. Menghadapi dua laga bersaudara tersebut, anak-anak Sleman telah mempersiapkan diri dengan maksimal. ”Kami sudah siap. Baik lahir maupun batin,” lontar gelandang serang PSS Anang Hadi kemarin.
Secara fisik, Anang mengaku, terus menggembleng diri agar bisa bermain maksimal pada laga krusial tersebut. Antara lain dengan meningkatkan intensitas latihan, di luar program rutin dalam tim. “Saya menambah latihan sendiri. Sebab, saya ingin bisa bermain maksimal pada laga ini. Ini merupakan laga yang spesial. Ini pertama kali saya berlaga dalam suasana derbi,” paparnya.
Bukan hanya fisik, mental dan psikologis juga disiapkan. Ia mengungkapkan iklim derbi yang cenderung berbeda, diantisipasi dengan terus meningkatkan kondisi mental dan psikologisnya. ”Semoga saja mental saya tidak terpengaruh sehingga bisa bermain dengan baik,” paparnya.
Pemain didikan AMS Seyegan ini menegaskan akan bermain all out jika diberikan kepercayaan untuk turun pada laga derbi tersebut. ”Saya janji akan bermain habis-habisan,” janjinya.
Anang mengaku bukan hanya dirinya yang mempersiapkan diri menghadapi laga derbi ini. Hampir sebagian besar pemain juga menyiapkan diri menyongsong dua laga derbi. ”Semuanya juga mempersiapkan diri. Teman-teman juga siap bermain total,” terangnya.
Kesiapan menghadapi laga derbi juga diungkapkan striker PSS Eka Santika. Pemain yang baru saja sembuh dari cedera ini menegaskan tidak akan melepas laga derbi begitu saja. Meski timnya sudah terlepas dari ancaman degradasi, dirinya menyatakan akan akan bermain maksimal. ”Saya juga akan berupaya kembali mencetak gol kembali,” tandasnya.
Sementara pada sesi latihan kemarin, Pelatih PSS Maman Durrahman kembali memberikan finishing touch kepada Agus Purwoko dkk. Selain itu, para punggawa PSS juga mendapat materi kerjasama tim.
Pada latihan ini, dua pemain asing PSS Peter Lipede dan Felix Ndukwe kembali tidak menampakkan diri. Berdasarkan informasi yang diperoleh koran ini keduanya belum bersedia mengikuti program latihan karena menuntut hak-haknya segera dipenuhi.
“Kami tetap latihan dengan pemain seadanya dulu. Yang penting jalan dulu. Soal dua asing itu kewenangan manajemen. Kami hanya soal teknis saja,” lontar Maman singkat. (

Read more...

Semoga Tak Ada Arogansi (Lagi)

PARTAI penuh gengsi kembali digeber di Jogja. Kali kedua PSIM berjumpa PSS di rumput hijau di musim kompetisi Liga Indonesia tahun ini. Tak dipungkiri persaingan kedua tim bersaudara tersebut hampir selalu menaikkan tensi selama pertandingan berlangsung.
Terlebih bagi kedua kelompok suporter Brajamusti dan Slemania. Gesekan antarsuporter tak pernah terhindarkan saat kedua tim tersebut berjumpa. Meski kesepakatan tiga wadah suporter DIJ – Brajamusti, Slemania, dan Paserbumi – sudah menjadi komitmen bersama, tetap saja ada yang melanggar kesepakatan tersebut.
Insiden antargrassroot pun, harus diakui, pasti terjadi setiap tim Laskar Mataram bertemu dua tim DIJ lainnya, baik PSS maupun Persiba. Berbagai imbauan baik dari masing-masing petinggi organisasi suporter, panpel, aparat keamanan, maupun tokoh-tokoh sepak bola DIJ, rupanya, tak mempan untuk menghilangkan “permusuhan” yang tak sepantasnya terjadi sesama warga Jogja (DIJ).
Hanya sekadar mengingatkan, insiden memalukan saat Persiba bertamu di Stadion Mandala Krida tahun lalu. Dimana penonton yang diduga warga Bantul disweeping sekelompok pendukung tuan rumah PSIM, hingga jatuh korban. Apakah sikap tidak “dewasa” itu akan dilakukan lagi pada pertemuan PSIM kontra PSS sore nanti?
Apalagi, santer terdengar bakal ada aksi balas dendam atas insiden di Stadion Maguwoharjo (saat derbi pertama, Red). Semoga saja tidak. Kondusifitas Kota Jogja, semua orang mengharapkan tetap terjaga aman. Terlebih, saat ini, pascapemilu keamanan Kota Jogja menjadi perhatian bersama.
Tak kondusifnya keamanan setiap laga derbi justeru kerugian bagi panpel. Seharusnya panpel bisa meraup laba dari penjualan tiket pertandingan, akhirnya harus buntung karena penonton enggan mendatangi partai yang seharusnya menjadi kebanggaan publik bola di DIJ.
Ketegasan sikap petugas keamanan, kiranya, menjadi peran utama dalam pertandingan bergengsi ini. Namun, semua pihak menginginkan suasana aman dan kondusif tetap memayungi Kota Jogja. Arogansi fanatisme suporter semestinya pula menjadi hal positif dalam membangun sepak bola DIJ. Karena boleh dibilang, Jogja adalah barometer nasional sepakbola berbasis intelektual. Kini, tinggal siapa yang memiliki “intelektual” tersebut.

radar jogja

Read more...

Panpel Larang Atribut Berbau Slemania

Brajamusti mendukung keputusan Panpel PSIM yang menolak suporter PSS bertaribut Slemania dalam laga derbi Minggu (12/4) besok. Atas keputusan tersebut, Brajamusti pun mengaku memahami dalam koridor untuk menjaga nilai-nilai sportivitas, menjaga stabilitas masyarakat Kota Jogja dan DIJ pascapemilu, dan menghormati kesepakatan antarsuporter DIJ untuk tidak saling mengunjungi.
“Kami akan ikut mengamankan keputusan Panpel PSIM. Brajamusti berharap kepada Panpel terutama petugas portir pintu masuk dapat bersikap tegas untuk melarang masuk setiap penonton yang kedapatan membawa atau memakai atribut pendukung PSS,” ujar Presiden Brajamusti Agung Damar Kusumandaru.
Guna memenuhi target kemenangan di laga menentukan besok, Brajamusti juga berharap kepada manajemen maupun para pemain PSIM agar bisa menjaga kondisi fisik dan mental menjelang laga derbi ini. “Brajamusti akan memberikan dukungan all out. Bagi kami laga ini merupakan laga krusial, bukan karena partai derbi DIJ, namun empat laga kandang terakhir harus diamankan untuk lepas dari zona Degradasi,” lanjutnya.
DPP Brajamusti pun mengimbau kepada seluruh laskar untuk memberikan dukungan secara tertib dan positif. Wadah suporter PSIM ini meminta anggotanya untuk tertib dijalan, mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menggunakan knalpot blombongan serta tertib masuk ke dalam stadion Mandala Krida dengan membeli tiket. “Karena dengan membeli tiket berarti sudah sangat membantu untuk pendanaan PSIM,” timpal Wakil Sekjend Brajamusti Eko Satrio Pringgondani.
Demi suksesnya pertandingan kandang ini, DPP Brajamusti akan mengadakan pertemuan laskar di Sekretariat Brajamusti malam ini. “Kami harapkan seluruh perwakilan laskar dapat hadir dalam rapat koordinasi ini,” sambungnya.

radar jogja

Read more...

Panpel PSIM Temukan Brajamusti-Slemania

Sebelum Mengeelar pertandingan PSIM Yogya melawan PSS SLeman dalam lanjutan Liga Utama 2008-2009, Minggu 12/4 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Panpel Pertandingan PSIM Yogya berencaba mempertemukan pengurus Brajamusti dan Slemania. Wakil Ketua Panpel PSIM Drs. Sukamto menyatakan,pertemuan itu sebenarnya telah diagendakan beberapa waktu lalu. Namun karena jadwal kompetisi diundur, maka pertemuan pun ditunda.

"Tujuan utama pertemuan itu untuk mempersatukan kedua kelompok supporter guna mensukseskan laga PSIM lawan PSS. Tujuan olahraga untuk prestasi, menanamkan jiwa sportivitas dan mempererat kesatuan bangsa. Jangan malah olahraga menimbulkan perpecahan," tandasnya saat dihubungi KR, kemarin.

Untuk Mengamankan laga itu, Panpel PSIM menambah jumlah personel keamanan menjadi dua kali lipat dari biasanya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, petugas akan melakukan sweeping benda-benda keras dan tajam serta minuman keras. Panpel juga menolak kedatangan supporter beratribut Slemania, sesuai dengan kesepakatan tiga wadah supporter DIY, yakni Brajamusti, Slemania, dan Paserbumi untuk tidak saling mengunjungi.

Sementara General MAnager PSS, R Joko Handoyo berhasil mempertemukan Peter Lipede dan bapak asuhnya, Hendricus Mulyono, yang akrab disapa Mbah Mul untuk menyelesaikan masalah mereka di gedung Bappeda SLeman, selasa 7/4 malam. Menurut Joko, pada pertemuan ini, sempat terjadi perdebatan alot, namun akhirnya tercapai kesepakatan dan masalahnya dianggap selesai. Lipede pun dipastikan bisa memperkuat PSS dalam menghadapi PSIM.

PSS harus menyelesaikan kompetisi yang masih menyisakan 6 kali pertandingan. Dengan nilai yang diraih sekarang, Joko tetap optimis PSS tak akan terdegradasi. Bahkan ia berharap PSS dapat mencapai target, yakni menang di kandang dan seri di luar kandang, sehingga dalam 6 kali pertandingan sisa ini masih bisa menambah 10 poin.

Joko juga menyatakan bahwa PSS masih memiliki hutag kepada para pemain PSS di putaran pertama yang saat ini tidak memperkuat PSS lagi. Bahkan managemen sempat dipanggil PSSI karena masalah ini. Tapi PSS telah menjelaskan semuanya dan managemen tetap akan memberikan gaji para pemain lama sesuai kesepakatan, tapi karena kini PSS belum punya dana maka gaji akan diberikan secara mencicil.

kedaulatan rakyat.

Read more...

Pemain Golput..???

Potensi golput pada Pemilu 2009 tampaknya akan cukup besar. Bukan hanya melanda kalangan mahasiswa, golput juga terjadi pada pemain sepakbola. Setelah Persiba Bantul, para pemain PSS dan PSIM tampaknya juga memilih tidak menggunakan hak pilihnya.
Photobucket
Sama seperti yang diungkapkan para pemain Persiba alasan utama tidak digunakannya hak pilih ini karena mepetnya jadwal kompetisi dengan pelaksanaan pemilihan umum. ”Liburnya cuma sehari. Malah nanti capek yang didapat,” ujar gelandang bertahan PSS Abda Ali.
Abda mengaku memilih tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini. Selain waktu libur hanya sehari, ia mengaku tidak tahu harus memberikan hak suaranya kepada calopn legislatif (caleg) siapa. ”Calegnya juga nggak kenal. Daripada pulang bingung mau nyontreng siapa, mendingan nggak usah pulang,” tuturnya.
Selain itu, tidak digunakannya hak suara ini karena kesulitannya mengurus surat undangan menyontreng. Ia mengaku tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan hak pilih jika berada di daerah lain. ”Kartu saya di rumah. Mau menggunakan hak pilih di sini nggak tahu caranya,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Anwarudin. Pemain kelahiran Semarang ini mengaku juga tidak akan pulang ke kampung halamannya hanya untuk ikut pemilu. Ia tidak ingin kepulangannya justeru akan menurunkan kondisi fisiknya. ”Saya khawatir nanti kecapekan. Padahal, putaran kompetisi juga akan dimulai kembali Minggu (12/4),” urainya.
Pilihan golput juga menjadi keputusan beberapa pemain PSIM. Bek PSIM Joni Sukirta juga mengaku tidak akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu ini. Ia mengaku bingung mau memilih siapa pada Pemilu 2009 ini. ”Saya juga bingung mau milih siapa. Mending nggak usah ikut pemilu,” tuturnya.
Gelandang PSIM Wawan Sucahyo juga mengaku tidak tahu memberikan suaranya kepada siapa. Ia juga mengaku tidak mengenal pada caleg yang maju pada pemilu tahun ini. ”Daripada bingung mending golput aja,” tandasnya.

radar jogja

Read more...

Petaka Ujicoba

Maunya untung malah buntung. Itulah yang terjadi pada PSS pada l;aga persahabatan kemarin. Inginnya mematangkan kondisi tim, justeru petaka yang didapat. Meski berhasil memenangkan pertandingan laga ujicoba melawan PS Argomulyo di Stadion Tridadi kemarin harus dibayar mahal tim berjuluk Super Elang Jawa ini.
Cedera striker andalan PSS Eka Santika kembali kambuh. Turun sejak babak pertama, Eka harus keluar setelah cedera ligamen lutut kirinya kambuh. Cedera ini dipicu setelah bertabrakan dengan pemain belakang Argomulyo. Akibat terjatuh pada posisi tidak tepat, cedera Eka pun kambuh.
”Itu cedera yang didapat saat melawan Persibom Bolmong lalu. Hanya, karena tadi jatuh dengan tumpuan lutut, cedera ini kembali kambuh,” ujar dokter tim PSS dr Arif Yuliwibowo usai pertandingan.
Arif mengungkapkan cedera Eka tidak terlalu parah. Dengan terapi, cedera ini bisa kembali seperti semula. ”Perlu sedikit terapi saya yakin bisa pulih kembali,” ujarnya.
Ketika ditanyakan peluang untuk tampil pada pertandingan derbi melawan PSIM, Arif mengaku belum bisa memastikan. Ia menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan sebelum laga digelar. ”Kalau sudah pulih bisa bermain kembali. Tapi, apabila akan tetap diturunkan dengan di blok, Eka bisa turun,” urainya.
Cedera yang diderita Eka ini tentu saja membuat resah pelatih PSS Maman Durahman. Pria pengganti Yudi Suryata ini mengaku sempat khawatir dengan cedera yang didapatkan Eka. Hanya, ia menegaskan Eka tetap bisa dimainkan pada pertandingan laga derbi lawan PSIM 12 April. ”Nggak apa-apa kok. Cuma salah jatuh tadi. Lihat saja besok sudah ikut berlatih kembali,” tuturnya.
Sementara pada pertandingan ini, PSS kembali meraih kemenangan besar. Agus Purwoko dkk berhasil menggunduli PS Argomulyo 12-0 (5-0). Bermain dengan komposisi skuad utama sejak babak pertama, PSS berhasil memasukkan lima gol pada babak pertama. Lima gol ini dicetak Eka (3 gol) dan Busari (2 gol).
Sedang pada babak kedua, dengan komposisi tak banyak berubah PSS berhasil menambah tujuh gol. Tiga gol disumbangkan Sinangjono. Sedang Basri, Busari, Katno, Otot masing-masing satu gol.
”Hanya untuk menjaga kondisi tim saja. Kondisi anak-anak masih terjaga hingga saat ini. Semoga situasi ini bisa berjalan hingga akhir kompetisi nanti,” harapnya.
Pada pertandingan ini kembali bek PSS Peter Lipede tidak ikut bergabung. Tak diketahui, dimana keberadaan pemain asal Nigeria ini. Ketika dikonfirmasikan kepada manajemen, Media Officer PSS Drs Rumadi mengaku tidak tahu. ”Dia tidak kasih kabar. Mungkin sedang ada masalah. Nanti akan kami cek,” tandasnya.

radar jogja

Read more...

Khawatir Loyo Semangat

Kondisi fisik dan teknik pemain PSS, saat ini, menunjukkan peningkatan. Itu setelah digenjot dengan latihan fisik di Pantai Parangkusumo, Sabtu (4/4) kemarin. Namun, pekerjaan berat masih menunggu pelatih Maman Durrahman menjelang laga derbi kontra PSIM pekan depan.
Photobucket
Maman mengakui pihaknya sebenarnya juga harus menjaga motivasi anak asuhnya. Di dua laga sebelum libur kampanye lalu, semangat bertanding Slamet Nurcahyo dkk tengah berada di puncak.
Mereka (skuad PSS) berhasil menunjukkan permainan penuh greget. Baik saat menyerang maupun bertahan. Laskar Super Elang Jawa ini, bahkan berhasil membungkam duo Sulawesi, Persigo Gorontalo dan Persibom Bolaang Mongondow.
“Yang saya takutkan bukan kondisi fisik atau permainan tim. Tapi, semangat mereka karena telah memenuhi target,” jelasnya, kemarin.
Ketakutan pelatih yang menggantikan posisi Yudi Suryata ini, cukup beralasan. Pasalnya, kini skuad Super Elja, tidak dibebani target kemenangan dari laga derbi tersebut. Slamet cs hanya dituntut dapat mencuri poin dan menunjukkan permainan terbaiknya.
Maman pun saat ini fokus berkonsentrasi pada pematangan anak didiknya. Finishing touch dan playing organization yang sempat ditakuti lawan, akan ia coba asah kembali. “Fisik pemain sudah banyak yang mulai pulih. Bahkan, ada yang menunjukkan hasil maksimal dari latihan kemarin,” terangnya.
Tim polesannya ini pun tinggal membutuhkan penyempurnaan di sisa waktu latihan pekan ini. Maman akan memanfaatkan sisa waktu ini untuk mengembalikan level permainan Agus Purwoko cs.
“Saya akan berusaha memaksimalkan sisa waktu yang ada untuk menjaga motivasi bahkan bisa meningkat saat harus turun di Stadion Mandala Krida nanti,”cetusnya.
Melawan tim tetangga, Maman sebenarnya bertindak sebagai kuda hitam. Jika punggawanya bermain maksimal, bukan mustahil kemenangan dapat dipersembahkan. Apalagi, tim lawan menyandang beban berat meraih tiga poin di laga nanti.
Latihan rutin pun sudah ia susun lengkap. Sesuai dengan waktu yang ada. Saat berlaga nanti, ia pastikan, pasukannya sudah berada seperti semula kala menghadapi Persibom maupun Persigo.
”Saya pribadi menghadapi PSIM merupakan pertandingan penting. Gengsi yang tersaji di pertandingan ini sangat kuat. Untuk itu saya ingin kembali mempertahankan dominasi kami dari mereka,” imbuhnya.

radar jogja

Read more...

Performa Super Elja Pulih

Menjelang bergulirnya kembali putaran kedua Liga Indonesia 12 April, kondisi tim PSS semakin mantap. Tim berjuluk Super Elang Jawa ini telah menunjukkan kembali performa terbaiknya. Kondisi ini terlihat pada hasil ujicoba melawan PS Jalan Godean (Jago) di Stadion Maguwoharjo kemarin.
Dijajal klub divisi satu Pengcab PSSI Sleman ini, Agus Purwoko dkk kembali siap menatap sisa laga di putaran kedua. Bertanding di bawah guyuran hujan para punggawa Sleman berhasil menggunduli PS Jago 9-0. ”Anak-anak sudah kembali ke performa terbaiknya,” kata Pelatih PSS Maman Durrahman.
Meski baru saja menjalani libur cukup lama, Slamet Nurcahyo cs telah kembali menunjukkan kerja sama tim yang padu. Kerja sama antarlini sudah terjalin dengan baik. Performa terbaik pada tiga laga sebelum jeda kompetisi terlihat pada uji tanding kemarin.
Lini depan PSS juga telah menunjukkan ketajamannya kembali. Duet baru Eka Santika dan Busari kembali memperlihatkan kematangannya. Busari mencetak tiga gol, sedang Eka yang baru saja sembuh dari cedera juga berhasil mencetak dua gol. ”Semoga duet ini bisa terus padu agar bisa menjadi pasangan yang tajam,” harap Maman.
Pada pertandingan persahabatan kemarin, Maman kembali mencoba memasang duet Busari dan Eka Santika sebagai alternatif lini depan Super Elang Jawa. Sebelumnya, Maman lebih sering menduetkan Eka Santika dengan Sinangjono. ”Ini untuk alternatif apabila salah satu mengalami cedera. Tapi ternyata hasilnya dari dua kali diujicoba duet ini cukup baik,” terangnya.
Maman baru memasukkan Sinangjono pada babak kedua di laga kemarin. Sinang dipasangkan dengan striker muda PSS Katno. Meski tampil di babak kedua, Sinang tetap menunjukkan ketajamannya. Pemain yang direkrut dari klub Pesak Kuningan ini berhasil memborong dua gol. Sedang dua gol di babak kedua disumbangkan Katno dan Basri.
”Tujuan ujicoba ini untuk melihat kematangan tim dan mematangkan formasi menjelang lanjutan kompetisi,” terangnya.
Meski sudah memperlihatkan kematangannya, Maman tampaknya belum puas. Mendekati lanjutan kompetisi mendatang, kematangan tim kebanggaan Slemania itu akan kembali dijajal. ”Rencananya masih ada satu kali ujicoba lagi. Hanya, nanti lihat perkembangannya,” imbuh Media Officer Drs Rumadi.

radar jogja

Read more...

Feliks Dipastikan Lepas dari PSS

Photobucket
Pemain asing Ndukwe Feliks dipastikan lepas dari PSS Sleman, setelah pemain yang sudah lama menghilang ini, bertemu Manajer Tim PSS Drs Rumadi, Senin (30/3) di rumahnya Condongcatur, Depok, Sleman. Menurut Rumadi, Feliks datang meminta gaji namun tak dipenuhi karena selama ini tidak ikut latihan.
Feliks juga menyampaikan niatnya untuk keluar dari PSS. Untuk itu, Feliks diminta segera mengajukan surat pengunduran diri, karena tanpa ada surat dari PSS ia juga akan sulit untuk pindah ke klub lain. PSS sendiri juga tidak mempermasalahkan jika Feliks mundur, karena selama ini, selain tidak ikut latihan juga dinilai tak disiplin.
Feliks menghilang sejak PSS menjamu Persigo Gorontalo di Stadion Maguwoharjo, yang lalu. Sebelumnya ia pergi tanpa pamit dan datang pun tanpa laporan. Hal ini membuat para pemain PSS lainnya tak simpati pada Feliks. Sejak itu Feliks tak pernah muncul di lapangan, maka manajemen meminta Feliks untuk mengundurkan diri.
Sedangkan Pelatih PSS Maman Durachman mengatakan, kini pihaknya terus membenahi tim baik fisik ataupun teknik. Latihan fisik dilakukan pada pagi hari, sedang sore hari banyak melakukan latihan teknik.(kedaulatan rakyat)

Read more...
BERITA TERBARU

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP