Link my Banner

all about us

Slemania titik hitam sudh berdiri sekitar 3 tahun yang lalu di kota Wates. Slemania titik hitam sendiri adalah salah satu dari puluhan atau ratusan laskar yang berada di bawah bendera Slemania.

Sampai sekarang jumlah anggota aktif Slemania Titik Hitam berkisar 50an orang yang kebanykan berdomisili di wilayah Wates dan sekitarnya.

Slemania titik hitam berbase camp di Wates,Yogyakarta.

Jarak dan waktu bukan merupakan halangan bagi kami untuk selalu mensupport PSS.

Di usia yang menginjak tahun ketiga ini kami berharap kami dapat selalu memberikan yang terbaik bgi PSS. Cemoohan dan ejekan sudah sering kami dapatkan tapi kami tak pernah gentar menghadapi itu semua. Anjing menggongong khafilah berlalu.



From Wates with Love

From Wates to PSS

Maguwo beri tiga hari untuk PSS

Persiapan Skuad Super Elang Jawa (Elja) untuk menjamu Persibom pada Senin (9/3) dipastikan akan mengalami gangguan. Pasalnya, pengelola Stadion Maguwoharjo yang selama ini dijadikan tempat latihan oleh PSS, telah melayangkan surat himbauan agar penggunaan stadion tersebut sebagai tempat latihan dikurangi, dengan alasan pemeliharaan.

MIS Karenanya, pengelola Stadion memberikan waktu tiga hari selama satu minggu kepada Maman Durachman dan anak didiknya untuk bisa berlatih di stadion yang memiliki kapasitas 50.000 penonton.
Manajer PSS, Bambang Nurjoko membenarkan adanya keinginan tersebut. Pihaknya telah menerima surat dari pihak pengelola Stadion Maguwoharjo terkait dengan pembatasan penggunaan stadion untuk tempat berlatih bagi timnya.
“Kami telah menerima surat tersebut beberapa waktu yang lalu, isinya sekedar himbauan agar mengurangi intensitas latihan di tempat tersebut, namun hingga kini kami belum bisa menjawabnya, karena masih akan kita rapatkan terlebih dahulu,” katanya, kepada Harian Jogja, kemarin.
Dengan adanya perubahan penggunaan tersebut, lanjut dia, saat ini pihaknya tengah menyiapkan alternatif waktu penggunaan sesuai dengan rekomendasi dari pihak pengelola stadion.
Saat ini salah satu alternatif yang mungkin akan dipergunakan oleh Maman Durachman dan anak didiknya, adalah dengan memaksimalkan penggunaan tiga hari Stadion Maguwoharjo, yakni setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat, dengan waktu penggunaan pagi dan sore.
“Untuk hari lainnya, pemain yang akan berlatih masih bisa menggunakan Stadion Tridadi,” tambahnya.
Terpisah, pengelola Stadion Maguwoharjo melalui PT Mitra Gelora Sembada (MGS), Budi Sulaksono, enggan mengungkapkan mengenai penerbitan surat yang diberikan kepada pihak Manajemen PSS.
Sejauh ini, pihaknya menyadari, pengelolaan stadion yang dibangun pada 2005 dan disempurnakan pada 2007, masih perlu dilakukan pembenahan. “Semua belum selesai, masih perlu pembenahan,” cetus dia.
Sementara, sejumlah pemain mengaku tidak akan berpengaruh dengan perubahan tersebut. Striker PSS, Eka Santika mengaku belum terpengaruh dengan adanya rencana pemindahan tempat latihan tersebut. “Pada dasarnya anak-anak nggak ada masalah, untuk tiga hari latihan di Maguwo masih kita lihat nantinya,” tutup dia.
Bambang menambahkan, untuk menghadapi Persibom di Stadion Maguwoharjo, saat ini dirinya sedang bermusyawarah dengan Plt Manajemen, Rumadi terkait dengan keinginannya untuk melakukan ujicoba dengan tim lokal yang ada di DIY. “Saya masih pengen agar ujicobanya dengan tim lokal saja, karenanya saya akan berembug dengan pak Rumadi, soal kapan akan kami bahas bersama,” katanya.
Bambang masih menganggap jika melakukan pertandingan ujicoba dengan Arema Malang dan PSIS akan sangat mengganggu keuangan dari PSS yang sedang mengalami permasalahan. Selain itu, pertandingan ujicoba yang dilakukan seharusnya mampu meningkatkan kemampuan pemain sehingga cukup dilakukan dengan melakukan ujicoba dengan tim lokal.
Selain itu, sambung dia, pertandingan ujicoba dengan tim yang memiliki skill dan kemampuan diatas timnya akan berakibat pada penurunan psikis pemain. Pemain akan mengalami drop mental saat harus bertanding dengan kedua tim yang saat ini bertanding di Liga Super Indonesia. Karenanya, pihaknya meminta agar rencana tersebut dipikirkan ulang.
“Kami tidak ingin nantinya prestasi yang dihasilkan anak-anak mengalami penurunan, saat berlangsungnya pertandingan lanjutan Divisi Utama, terutama karena terpengaruh dengan pertandingan dengan tim yang berada diatasnya,” tutup dia.

harianjogja.com

Read more...

Ndukwe Bakal Dievaluasi

Buruknya penampilan gelandang bertahan asal Nigeria, Ndukwe Felik Obina, dalam dua laga terakhir, membuat pelatih PSS Sleman, Maman Durachman, akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pemain tersebut, sebelum memastikan akan memasukkannya dalam daftar pemain saat menjamu Persibom, Senin (9/3).
“Evaluasi akan kami lakukan secara menyeluruh, baik fisik maupun visibel serta cara bermainnya, mengingat dalam dua pertandingan terakhir memang dia belum memperlihatkan keoptimalannya,” kata Maman, kepada Harian Jogja, kemarin.
Maman mengakui masuknya pemain asing tersebut tidak lepas dari keinginannya untuk menambah kekuatan barisan tengah PSS, yang diisi oleh kekuatan pemain lokal, agar lebih kuat menjelang digelarnya pertandigan putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Liga Esia wilayah timur, dengan pemain asing.
Saat itu Ndukwe mengikuti seleksi bersama dengan pemain asal Nigeria, Dominixe Audu yang sempat bermain di Vietnam. “Saat seleksi dia bermain bagus, dan pas untuk posisi sekarang, namun saya tidak tahu kenapa sekarang permainnya kurang optimal,” cetus dia.
Maman memperkirakan, hingga kini pemain yang memiliki tinggi badan 172 cm tersebut, belum mampu beradaptasi dengan baik terhadap pola permainan yang diterapkannya. Hal tersebut terbukti pada pertandingan terakhir, saat melawan Gresik United, saat itu Felik yang dimainkan semenjak menit awal tidak mampu menempatkan posisinya dan beberapa kali salah umpan.
Maman mengakui dirinya terpaksa harus memasang Felik pada menit awal dengan pertimbangan buruknya permainan dari pemain tengah PSS, Busari dalam beberapa pertandingan tandang, tidak begitu optimal.
Photobucket
“Saya tidak mungkin dari menit pertama memasang Busari, hal itu mengacu pada pengalaman saat bermain di Pasuruan, karenanya saya pasang Felik,” katanya.
Terpisah, Asisten Pelatih Lafran Pribadi mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk masalah perekrutan pemain tersebut. Kewenangan perekrutan tersebut berada di tangan pelatih PSS, Maman Durachman. “Soal Felik itu sudah menjadi pilihannya Maman,” tukas dia.
Sementara, pagi ini, ke 24 pemain PSS akan melakukan pemanasan fisik di Stadion Triadadi Sleman, setelah sepekan tidak berlatih. Pelatih PSS, Maman Durachman akan melakukan pemulihan fisik pemain dengan menerapkan beberapa pemanasan dan tes fisik.
“Untuk pemain yang drop, kami minta untuk menambah porsi latihan sendiri, kami tidak akan memaksakan mengingat keterbatasan waktu yang kami miliki dan semua pemain wajib datang,” tutup dia.

harian jogja

Read more...

PSS Raup Poin Penuh Atas Gresik United

PSS Sleman akhirnya berhasil meraup poin penuh dengan mengalahkan Gresik United dengan skor 2-1 dalam lanjutan pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia 2008 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin.

Pada babak pertama PSS terlambat panas sehingga permainan langsung dikuasai para pemain Gresik United yang sempat membuahkan beberapa peluang matang. PSS hanya mampu sesekali melakukan serangan yang mudah digagalkan oleh pertahanan Gresik United. Hasilnya 0-0 pada babak pertama.

Setelah bermain imbang dibabak pertama, kedua tim langsung bermain dengan tempo cepat dibabak kedua. Tuan rumah tertinggal terlebih dulu 0-1 pada menit 52 melalui gol pemain Gresik United, Basuki, yang memanfaatkan umpan terobosan dari Javier Roca, dan gagal ditepis kiper PSS Agung Prasetya.

Tertinggal 0-1 PSS meningkatkan tempo permainan dan melancarkan serangan dari sayap kanan. Bola dibawa Slamet Nurcahyo hingga mendekati gawang. Tendangan Slamet ke gawang Gresik masih bisa diblok kiper Dedi Iman, namun bola muntah yang kemudian disambut Eka Santika dengan sundulan hingga menciptakan gol balasan pada menit 73. Tiga menit kemudian, pada menit 76, PSS menambah satu gol lagi melalui sundulan Busari. Serangan balik PSS yang cepat dari sayap kiri membuat Slamet Nurcahyo dijatuhkan pemain belakang Gresik United di sudut kiri gawang.

Wasit Iis Isa Permana dari Bandung memberi tendangan bebas untuk PSS yang kemudian dilakukan Slamet Nurcahyo. Tendangan Slamet melambung ke depan gawang Gresik United yang langsung disundul oleh Busari. Sundulan Busari menjebol gawang Grsik United yang dijaga Dedi Iman, sehingga kedudukan berubah menjadi 2-1.

Meski hujan turun cukup deras pada pertengahan babak kedua, namun tidak mengendurkan semangat pemain untuk tetap bermain dalam tempo cepat. Beberapa peluang diciptakan ekda tim, namun skor tetap bertahan 2-1 hingga wasit mneiup peluit panjang.

Wasit Iis Isa Permana mengeluarkan 3 kartu kuning sepanjang pertandingan 90 menit yang disaksikan sekitar 10.000 penonton itu, masing-masing Marcela Ramos dan Heri Purnomo (Gresik United) dan Eka Santika (PSS Sleman).

Read more...

Targetkan Enam Poin di Kandang

Hasil buruk yang didapat Super Elang Jawa dalam dua laga tandang di Jawa Timur mendapatkan evaluasi manajemen PSS. Menghadapi dua partai home di kandang, manajemen mematok target enam poin pada dua laga tersebut. “Hasil buruk dari dua partai tandang kemarin sudah kami lupakan. Hanya, kami berharap bisa diganti dengan raihan hasil maksimal di dua laga kandang besok,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Manager Tim Drs Rumadi kemarin.
Photobucket
Rumadi mengakui, untuk bisa meraih poin di dua partai tandang tersebut memang bukan persoalan mudah. Unsur nonteknis cukup kental dalam pertandingan tersebut. Apalagi, saat bertanding melawan Persema, Slamet Nurcahyo dkk banyak dirugikan dengan keputusan wasit yang banyak memihak tuan rumah. “Kalau yang di Pasuruan saya tidak begitu tahu, karena saya tidak ikut. Tapi, informasinya tidak jauh beda,” urainya.

Rumadi mengatakan raihan enam poin ini akan sangat penting untuk mengamankan posisi PSS. Saat ini tim pujaan Slemania ini berada di posisi 10 dengan poin 17 dari 16 kali pertandingan. Sebelumnya, PSS menempati posisi 9. Posisi ini tergeser PSIM yang pada pertandingan sebelumnya mendapatkan tambahan satu poin. “Meskipun kesempatan menggeser kembali masih terbuka lebar. PSIM lebih banyak melakoni pertandingan dibandingkan kita,” paparnya.

Selain itu, tambahan poin ini juga sangat penting untuk mengamankan posisi PSS dari ancaman degradasi. Ia mengungkapkan saat ini dua tim terbawah yakni Persis Solo dan Persekabpas Pasuruan menunjukkan kebangkitan. ” Meskipun jaraknya masih cukup jauh. Kami nggak mau menyepelekan dan harus tetap waspada,” urainya.

Sementara pembenahan tim langsung dilakukan pelatih PSS Mamam Durahman. Untuk meningkatkan kemampuan pemain, mantan asisten pelatih yang naik jabatan ini menggenjot anak asuhnya. Selama sehari kemarin, para pemain diberikan dua kali latihan dalam sehari. Yaitu pada pagi dan sore hari. Dalam dua sesi latihan ini, Slamet Nurcahyo dkk banyak diberikan materi kerjasama tim dan finishing touch.

radar jogja

Read more...

PSS Gagal Tambah Poin

PSS kembali gagal meraih poin setelah dikalahkan Persekabpas Pasuruan 0-2 di Stadion R. Soedarsono Pasuruan. Pada awal babak pertama PSS nampak kurang siap sehingga setelah kickoff satu serangan tuan rumah membuahkan gol yaitu melalui Jodi Kartika. Gol cepat ini mempengaruhi permainan PSS, sehingga serangan banyak mengalami kegagalan. Akibatnya tuan rumah berhasil menambah keunggulan mereka mejadi 2-0 melalui Ibnu Suhadak di menit ke 11.

Barisan belakangnya pun, dengan absennya Abda Ali menjadi keropos. Pelatih PSS Maman Durachman menyatakan barisan belakang timnya kurang konsentrasi sehingga kebobolan 2 gol. Menurutnya, pemain asuhannya tegang terutama blok pertahanan.

Kekalahan ini menambah kegagalan PSS dalam tur Jatim, setelah sebelumnya dikalahkan Persema Malang. Selanjutnya PSS akan menjadi tuan rumah melawan Persibo Bojonegoro (12/02/09).

www.slemania.or.id

Read more...

PSS Kembali kalah dari Persema

Persema Malang kembali mengulang sukses membekuk tim tamunya PSS Sleman Yogyakarta dengan skor 3-1 dalam laga lanjutan putaran II divisi utama di Stadion Gajayana Malang, Selasa petang.

Photobucket

Tiga gol Persema yang mengoyak gawang PSS yang dikawal Agung Prasetyo itu dilesakkan Aries Budi Prasetyo pada menit ke-38 dan Brima Sanusie Pepito masing-masing pada menit ke-50 dan menit ke-59.

Sejak peluit "kick off" 45 menit pertama dibunyikan wasit Hadi Santoso dari Semarang, pemain Persema langsung menyerang dan menggempur pertahanan PSS. Namun gempuran demi gempuran selalu dipatahkan lini belakang PSS yang digalang Agus Purwoko dan Abda Ali.

Hingga menjelang berakhirnya babak pertama, pemain para Persema tak mampu memecah kebuntuan dan menjebol gawang PSS. Baru pada menit ke-38 umpan terobosan Pepito dari tendangan sudut yang dilakukan M. Kamri mampu mengecoh pemain belakang dan kiper PSS sehingga "heading" Aries tak mampu diselamatkan.

Memasuki 45 menit kedua setelah turun minum, skema permainan yang dibangun tim Laskar Ken Arok mulai berubah dengan bermain cepat dan melahirkan dua gol. Namun sayang unggul 3-0 membuat pemain belakang Persema yang digalang Seme Patrick, Munhar dan Aries Budi Prasetyo lengah dan dimanfaatkan Agus Purwoko sehingga melahirkan gol balasan dan kedudukan berubah menjadi 3-1.

Selama 90 menit pertandingan, wasit Hadi Santoso mengeluarkan tiga kartu kuning yang seluruhnya dihadiahkan untuk pemain PSS yakni Abda Ali, Anwarudin dan Busari.

Untuk menambah pundi-pundi golnya, arsitek Persema Subangkit menarik Mbom Mbom Julien yang digantikan Otto Weah, Abdi Gusti menggantikan Harmoko dan penjaga gawang I Komang Putra yang diganti Sukasto Effendi.

Sementara pelatih PSS Maman Durachman juga menambah amunisinya dengan memasukkan Eka Santika yang digantikan Busari, Anang Hadi diganti Hasan Basri dan Abda Ali digantikan Slamet Nurcahyo.

Hanya saja upaya kedua pelatih untuk menambah pundi-pundi golnya tak membuahkan hasil dan hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap 3-1. Hasil 3-1 tersebut masih lebih baik ketika Persema dijamu PSS pada putaran II lalu dengan skor 1-4 untuk Persema.(antara

Read more...

Eks Pemain PSS Sleman Gruduk Sekretariat

Tujuh pemain eks PSS Sleman dan pelatih Yudi Suryata yang tak dipakai lagi dalam putaran kedua, Jumat (30/1), menggruduk Posko PSS di Jombor Sinduadi, Mlati Sleman, untuk menagih kekurangan gaji. Ketujuh pemain itu adalah Agung Yudha, Widiyanto Achmad, Bambang Sulistyo, M Yusuf, Alfredo, Ricardo Diaz dan Sahari Gultom. Mereka ditemui Sekum PSS Djaka Waluya. Ketujuh pemain itu, lewat Yudi Suryaya, menyatakan maksud kedatangannya untuk menagih janji manajemen PSS, untuk segera melunasi kekurangan gaji mereka selama putaran pertama. Yaitu, gaji bulan Oktober dan November yang belum terbayar.
Para pemain itu, secara pribadi sebetulnya sudah berulang kali menemui menajemen minta kekurangan gaji tersebut, namun belum ada realisasi, kecuali jawaban mengambang, bila sudah ada uang. Ada tiga pemain yang tak ikut dalam pertemuan karena jauh, namun sudah titip pesan yang sama. Mereka itu Anton Hermawan, Zaenal Ichwan dan Faharudin.
Menurut Yudi, pemain sebetulnya sudah bersabar, namun karena saat ini mereka sangat membutuhkan uang lantaran belum mendapat klub baru, maka dana tersebut sangat diharapkan pemain. Sedang Djaka Waluya yang membawa pesan dari GM PSS Djoko Handoyo menyatakan, manajemen akan membayar sebagian gaji para pemain pada 15 Februari. Para pemain juga masih menanyakan kepastian sebagian gaji tersebut, karena belum jelas nominalnya, apakah setengahnya, seperempatnya atau berapa persennya. Hanya saja, Djaka Waluya tak bisa menjelaskan hal tersebut, kecuali mengatakan gaji akan dibayarkan secepat mungkin.
Setelah mendapat jawaban berbentuk surat, para pemain meninggalkan Posko dengan langkah gontai, karena harapan mendapat uang hari itu ternyata gagal. Bahkan untuk ganti transport saja tidak ada. “Hanya ini yang teman-teman dapat dan berharap nanti betul-betul terealisasi, tidak mundur-mundur lagi. Selain itu juga ada kepastian kekuranganya dibayarkan kapan lagi, syukur kalau pada 15 Februari itu selesai semua,” kata Yudi.
Sekum PSS, Djaka Waluya, usai pertemuan mengatakan, saat ini manajemen masih mumet karena untuk dana ke Malang saja belum ada. Padahal pelatih minta PSS berangkat Minggu (1/2) besok. Tapi kalau dana belum ada, bisa saja PSS berangkat mundur. Padahal pertandingan lawan Persema digelar Selasa (3/1), di Stadion Gajayana.
Saat ditanya apakah pendapatan dari pertandingan PSS lawan Persis Solo senilai Rp 98 Juta sudah habis untuk pelaksanaan, Djaka Waluya mengatakan, belum tahu. Pasalnya, hingga kini belum sampai pada menajamen dan kalaupun sisa tak akan banyak lantaran biaya pelaksanaan di Stadion Maguwoharjo masih besar. Untuk itu, manajemen sedang berupaya mencari dana, terutama untuk berangkat ke Malang agar bisa berangkat hari Minggu dengan membawa 18 pemain.

kedaulatan rakyat

Read more...

Atasi Pendanaan, PSS Sleman Terapkan Pola Bapak Asuh

PSS Sleman menerapkan pola Bapak Asuh untuk mengatasi minimnya pendanaan klub, dan sekarang sudah mendapatkan tujuh Bapak Asuh yang akan mendanai tujuh pemainnya.
General Manager PSS Sleman, Joko Handoyo, mengatakan, dengan diperolehnya tujuh bapak asuh itu diharapkan akan mengurangi beban keuangan dalam mengikuti putaran kedua Liga Indonesia 2008 wilayah timur.
Ketujuh pemain yang akan dibiayai oleh tujuh bapak asuh itu adalah kiper Roni Sutanto, pemain asing Peter Limpede, Anwaruddin, Eka Santika, Ilham Asdap Nugroho, Hasan Basri Lohi, serta pemain asing Felix Ndukwe.
Menurut dia, dengan adanya bapak asuh maka beban pengeluaran PSS untuk membiayai gaji ketujuh pemain itu ditanggung oleh bapak asuh.
"Pola bapak asuh tersebut memang diharapkan membantu jalan keluar dari kesulitan keuangan yang dialami PSS dan kami berharap adanya bapak asuh lainnya yang bersedia berperatisipasi mendanai para pemain yang jumlahnya 24 orang dan tujuh orang di antaranya sudah memperoleh bapak asuh," katanya.
Ia mengatakan, bagi pihak yang peduli pada prestasi PSS Sleman diharapkan dapat membantu dengan menjadi bapak asuh bagi pemain.
Dengan sudah terbantunya gaji sejumlah pemain melalui bapak asuh, PSS Sleman berharap para pemainnya akan tampil lebih baik dan fokus.
Untuk itu, PSS Sleman diharapkan bisa lolos dari degradasi," katanya.

slemania.or.id

Read more...

PSS Sleman 1-0 Persis Solo

Satu-satunya gol yang dicetak Eka Santika di menit awal pertandingan berhasil mengantarkan tuan rumah PSS Sleman unggul 1-0 melawan Persis Solo pada pertandingan perdana putaran kedua Divisi Utama wilayah timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis sore.

Gol Eka Santika tercipta melalui tendangan cukup keras pada menit ketujuh memanfaatkan umpan Busari di depan gawang Persis Solo. Tendangan tersebut gagal diantisipasi kiper Persis Solo Wahyu Tri Nugroho.

Pada babak pertama PSS lebih banyak menyerang dan mendominasi permainan dan Persis cenderung bertahan serta sesekali mengandalkan serangan balik.

para pemain PSS Sleman sempat menciptakan beberapa peluang namun hanya mampu menghasilkan satu gol. Sedangkan Persis Solo yang mengandalkan serangan balik juga memiliki peluang tapi juga gagal berbuah gol.

Sementara itu, pada babak kedua Persis Solo meningkatkan tempo permainan dan bermain menyerang, sehingga mereka lebih menguasai permainan di lapangan untuk mengejar ketinggalan angka dari PSS Sleman.

Pemain Persis Solo yanag bermain menyerang tersebut sempat menciptakan sejumlah peluang namun gagal dalam penyelesaian akhir. Sebaliknya PSS yang lebih dulu unggul satu angka cenderung bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Selama babak kedua permainan didominasi pemain Persis Solo hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan usai.

Wasit Suandi dari Malang mengeluarkan enam kartu kuning yakni tiga untuk pemain Persis Solo Wahyu Wiji Astanto, Molki Aliva Hakim dan Mou Kwele. Sedangkan tiga pemain pemain PSS Sleman juga diganjar kartu kuning yaitu Anwaruddin, Sinangjono dan Agus Pujiono.

Pertandingan yang ditonton lebih dari 10.000 penonton berlangsung di bawah hujan rintik-rintik yang turun pada pertengahan babak kedua hingga pertandingan usai.

Usai pertandingan, pelatih PSS Maman Durrahman mengatakan, meskipun pada babak pertama anak asuhannya mendominasi permaianan, namun pada babak kedua justru tempo permainan menjadi turun karena fisik pemain tidak mendukung.

Ketahanan fisik pemain masih menjadi faktor kelemahan timnya,sehingga babak kedua hanya mampu bertahan. Selain itu, umpan bola kurang akurat sehingga sering terjadi salah umpan

"Namun, kami bersyukur bisa menang dan meraih tiga poin sesuai yang semula kami targetkan," kata Maman. Sedangkan pelatih Persis Solo Edward Tjong mengatakan, pemain asuhannya kurang konsentrasi, sehingga banyak peluang gagal dijadikan gol.

"Selain itu, penyelesaian akhir masih lemah, sehingga permainan perlu dibenahi dan itu menjadi `PR` buat saya," katanya.

slemania.or.id

Read more...
BERITA TERBARU

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP